Menyoal masalah imam shalat yang tidak tumakninah

DISKUSI MENARIK KENAPA SHALAT DIRUMAH LEBIH AFDHAL DARIPADA DI MASJID.
komen menarik dari pak Rachmad Efendi,

Assalamu’alaikum bapak Setiyo,
Mohon maaf saya baru sedang mengenali zikir nafasnya metode bapak, ketika saya membaca tulisan “alasan mengapa orang beriman dikatakan gila” sampai pada kalimat “kenapa orang beriman lebih suka shalat sendiri dari pada berjamaah… baik sedikit saja ya ; kalau shalat berjamaah imam nya tidak tumakninah dalam shalat ini membuat orang beriman tidak sampai hati…. sujud kepada Allah kok cepat sekali. yang kedua … kalau orang beriman jadi imam maka sudah bisa dipasikan para makmum banyak yang protes….” saya jadi tertegun … bukankan shalat wajib yg lima waktu diluar shalat2 sunnah, menurut syariat yg di ajarkan baginda Rosululloh diharuskan untuk dilakukan berjamaah bahkan sebisanya harus di mesjid? maaf saya berhusnudzon saja bahwa sikap bapak hanya “lebih senang” saja tapi pada prakteknya tetap sami’na wa ato’na kepada sunnah baginda Rosululloh untuk melakukan sholat berjamaah, terlepas dari kondisi imam yang tidak tumaninah (toh tidak semua tidak tumaninah, bisa dicari masjid yang imamnya baik). Tulisan Bapak yang menyangkut ini bisa ditangkap dengan keliru justru disaat sebagian kita sedang gencar2nya mengajak sholat berjamaah di masjid, seperti halnya bapak Suhartadji ysng langsung setuju seribu persen. Sesungguhnya saya sedang mulai tertarik dengan methode zikir yang Bapak ajarkan ini, namun seandainya ada hal yang bertentangan dengan sunnah Rosululloh, mohon maaf dengan tidak mengurangi rasa hormat saya akan keluar dari websitenya Bapak. Mohon penjelasannya, dan sekali lagi mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan di hati Bapak. wasallam.

ini jawaban saya
waalaikum salam wr wb. sebenarnya saya sangat mengikuti sunah rasulullah Pak … sekarang bagaimana mungkin saya mengikuti imam yang shalatnya tidak sesuai syariat… jelas jelas rasulullah mengajarkan bahwa shalat harus tumakninah.. tapi mengapa imam imam di masjid (terutama di masjid saya) ini kalau shalat cepat sekali sampai saya hanya membaca bacaan rukuk dan sujud saja tidak sempat. Saya sangat mengikuti syariat Rasulullah. Saya merasa saja seandainya shalat berjamaah sesuai dengan apa yang dituntukan rasulullah pasti indah betul shalat berjamaah itu. Bukan shalat yang seperti sekarang ini kebanyakan imam lakukan. Hanya mememnuhi sebagian makmum yang suka cepat dalam shalat tanpa tumakaninah. Kalau Bapak baca lebih lanjut tentang tumakninah ini …. tumkaninah oleh sebagian ulama merupakan wajib dan menjadi rukun di dalam shalat berjamaah dan ini pun pernah rasulullah contohkan ketika ada sahabat yang shalat dengan cepat (tanpa tumakninah ) disuruh mengulang 3 kali. Kalau shalat tidak tumakninah berarti tidak sah shalatnya sekarang bagaimana jika hal ini terjadi di tempat Bapak apakah bapak akan shalat berjamaaah dengan resiko shalat tidak sah…. lebih bahaya mana sekarang antara shalat sendiri sah shalatnya dengan salat berjamaah tapi tidak sah shalatnya.
para imam memang harus mendapatkan pengaetahuan ini sehingga benar benar memperhatikan unsur tumakninah dalam shalatnya. sehingga jamaah pun bisa membaca bacaaan shalat bisa lebih tumakninah…

Kalau Imam Shalat saja tidak tumakninah dalam shalat

3 Replies to “Menyoal masalah imam shalat yang tidak tumakninah”

  1. Alhamdulillah pa Setiyo matur nuwun, saya jadi lega membaca jawaban Bapak, kalau memang demikian adanya saya juga memahami serta maklum akan kondisinya, itu hal yang banyak terjadi di sekitar kita bahkan saya juga karena kondisi tersebut terpaksa jadi pilih2 masjid, hanya saja alhamdulillah dekat rumah saya ada mesjid yg sesuai dengan yg saya harapkan sehingga bagi saya tidak masalah. Semoga saja Bapak bisa mendapat tempat shalat jamaah yang sesuai sehingga tidak sampai meninggalkan keharusan untuk shalat berjamaah sesuai dengan tuntunan jungjunan kita baginda Rosululloh, atau bahkan membangun jamaah yang bisa dijadikan contoh bagi masjid disekitarnya yang masih kurang sempurna dalam mendirikan shalat jama’ah. matur nuwun, selanjutnya saya mohon izin utuk belajar serta memahami tulisan serta pemikiran2 Bapak didalam website Bapak ini, insya Allah pada saatnya nanti mungkin saya akan mengganggu Bapak dengan hal2 yang saya ingin mendapat penjelasannya. Matur nuwun sanget kita mohon kepada Allah SWT agar senantiasa kita di karuniai nur taufik hidayahNYA. wasallam.

    1. terimakasih Pak Rachmad, kita sama sama belajar, saya menulis ini pun dalam rangka belajar, saya masih muda pak masih banyak emosi dan perlu saran dari orang lain sperti Bapak, semoga kita dimudahkan dalam mengikuti semua ajaran Rasulullah Pak… Amin

Leave a Reply to adi setiarso Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.