seorang guru spiritual hanya bisa mengajarkan caranya saja, mengenai pengalaman, level, maqom , tingkat, sudah bukan wewenang seorang guru spiritual. pada level level tertentu sorang guru spiritual hanya bisa memberikan gambaran , ilustrasi, perumpamaan atausemacamnya.
wilayah spiritual adalah hak prerogatif Allah, jika Allah berkehandak maka kita akan mendapatkan pengalaman spiritual jika Allah tidak berkehendak maka kita tidak akan mendapatkan apa apa dalam belajar spiritual.
jika kita tidak mendapatkan apa apa dalam belajar spiritual coba tanyakan pada diri sendiri, mengapa Allah tidak menurunkan kehendaknya kepada kita.
kenyataan ini tentunya merubah keyakinan kita bahwa seorang guru spiritual, guru mursyid, syeh … tidak dapat kita pegang terus menerus… beliau hanya mengantarkan kita kepada jalannya setelah itu kita harus berjalan dan bergerak secara mandiri.
mungkin sebagai ilustrasi seperti malaikat jibril ketika mengantar rasulullah menghadap Allah, malaikat jibril hanya bisa mengantarkan saja, selebihnya rasulullah yang bertemu sendiri dengan Allah.
bagaimana caranya pak , bisa diterangkan