Pelajaran Puasa (1) menjadi nafs yang diam

Puasa mengajak kita untuk meninggalkan jasad. kita menjadi nafs yang hanya mengamati bagaimana tubuh lapar dan haus. Menjadi nafs yang diam yang menerima semua kehendak Allah dalam puasa. Ketika kita lapar maka itu adalah kehendak Allah. Allah menghendaki kita lapar, maka mau tidak mau kita harus menerima keadaan lapar dengan diam.

puasa tidak hanya lapar ada beberapa hal yang menyebabkan tubuh kita merasakan hal yang tidak nyaman. itu semua adalah kehendak Allah.

Pikiran dan emosi juga bagian dari jasad, semua gejolak emosi yang ada dalam jasad ini juga harus kita terima. bagaimana kita ihlas untuk tidak marah bagiamana kita ihlas untuk tidak membalas orang yang membuat kita marah. Ihlas untuk tidak berpikir negatif dengan orang. Orang ihlas adalah orang yang diam tidak merespon apapun yang terjadi pada pikiran dan emosi,

Orang puasa harus bisa membedakan mana jasad dan mana nafs sehingga dirinya tidak terpengaruh lagi dengan gejolak jasad. dan bisa melakukan sebuah amalan diam. Diam mengamati apa apa yang terjadi dalam jasadnya.

Sikap diam ini lebih dekat dengan ruhaniah kita. Sikap diam dalam diri ini lebih dekat dengan perbuatan perbuatan ruhaniah kita. maka sebenarnya puasa ramadhan ini dapat menjadikan kita untuk bermetamorphosis menjadi mahluk Ruhaniah.

CategoriesUncategorized

2 Replies to “Pelajaran Puasa (1) menjadi nafs yang diam”

  1. Jika kita mau pasti Allah berkehendak memberi ya Pak…. sedemikian luas ilmu Allah… jika mau berguru kepadaNya… tentu banyak orang mendapatkan hidayahNya… Melalui Pak Pur, ilmu itu dialirkan kepada kita semua…. jazakumullah khoiran katsiran.

  2. Tulisannya sesuatu banget tadz. Ada hal baru lagi saya dapat dari wejangan pa Pur. Memang kalau kita mau berlatih menjalankan kehendak Allah lama2 jadi biasa. Melatih jasad utk bergerak sesuai kehendak Yang Maha Berkehendak. Sbg contoh, mlm2 ketika kelelahan dan sdg tidur pulas, tiba2 anak nangis minta di buatkan susu pake dot. Nah, bangun saja tdk usah pikir macam2 utk ini dan itu apalagi utk marah ke anak / istri. Langsung bangun dan dengan masih terkantuk2 lsg buatkan susu. Setelah itu rebahan lagi. Latihan seperti ini ternyata membuat jasad kita bisa merespon sendiri tanpa perlu dipikirkan dulu. Tidur tapi bisa replek dengan kejdian jaga.

Leave a Reply to Abu Irfan Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.