Perbedaan jiwa dan Ruh

jiwa adalah diri, jiwa ini pada level tertinggi dapat merasakan “luas tak terbatas” dan pd level paling rendah hanya merasakan diri sendiri (ego). meski diri (nafs) ini dapat mencapi titik tertinggi yaitu luas tak terbatas (makro kosmos) namun tidak bisa mencapai alam Ruh yaitu suatu kesadaran “tidak ada apa apa”, luas pun tidak baik terbatas maupun tidak terbatas, persis seperti kesadaran sewaktu bayi.

Jadi sangat jelas perbedaan antara jiwa dan Ruh, nah sekarang bagaimana untuk memasuki alam nafs tertinggi dan alam ruh. kalau mau memasuki alam Nafs tertinggi yaitu luas tak terbatas, cukup sederhana yaitu kita sadar diri kita adalah yang bukan jasad kemudian kita luaskan diri kita tadi … luas.. luas.. dan luas tak terbatas, biasa nya kita akan merasakan keadaan UNITY dengan alam, harmoni dengan alam, sinkron dengan alam, bersatu dengan alam, dst. nah untuk masuk ke alam Ruh cukup kita pasrahkah saja jiwa kita kepada Allah , yang luas tadi berserah hingga tidak ada lagi persepsi, tidak ada lagi rasa, dan tidak ada lagi pikiran.

CategoriesUncategorized

26 Replies to “Perbedaan jiwa dan Ruh”

  1. Assalamualaikum,
    Mas Pur, sampai saat ini saya masih penasaran sama yg namanya MATI. Sebagaimana nabi Ibrahim walau sudah menjadi Nabi tapi masih penasaran bagaimana Allah membangkitkan kembali orang yang sudah mati.
    Saya juga begitu semenjak kehilangan kedua orang tua saya, saya jadi penasaran APAKAH SETELAH KEMATIAN JIWA/NYAWA KITA MASIH TERUS BERLANJUT?? Ataukah Sudah bener2 TAMAT JIWA KITA?? Sebab sampai saat ini belum pernah ada jiwa orang yang sudah mati yang “mampu” hadir di dunia walaw sekejap.
    Justru celakanya saya condong kpd yang terakhir walaupun saya berharap jiwa ini terus hidup.
    Mas Pur, mohon penjelasan yang meyakinkan baik yang ilmiah ato berdasar PENGALAMAN RUHANI, (saya tidak ingin penjelasan dalil lagi) tentang jiwa para Arif billah yang datang saya tidak percaya karena kenapa “Tidak Mampu” datang di siang hari bolong??
    Mohon pencerahannya…

    1. Dalam kematian ada tiga bagian yang masing masing kembali kepada fitrahnya, yang jasad jadi tanah, yang nafs merasakan bagaimana berada di alam barzakh, dan yang ketiga Ruh kembali pulang kepada Allah. nafs boleh dikatakan tetap hidup tapi sudah tidak bisa menempati jasad lagi selain jasad sudah rusak lagian sulit untuk kembali kalau sudah keluar. nafs inilah yang akan mempertanggungjawabkan perbuatan ketika masih di dunia. jadi sebenarnya nafs atau diri ini tetap hidup meski tidak bisa hidup di dunia lagi, dan Ruh karena dia yang sumber hidup kembali kepada sumber hidup yaitu Allah.

  2. Terima kasih banyak mas Pur atas pencerahannya,
    Saya dapat menerima penjelasan ini khususnya yang 3 unsur kembali pada fitrahnya…
    Semoga diskusi ini bermanfaat bagi kita semua.
    Kalau tidak keberatan saya akan sedikt melebarkan bahasan semoga Mas Pur berkenan…
    Saya yakin bahwa kita meyakini Allah Tuhan Alam Semesta (termasuk baik yang Muslim maupun non Muslim).

    Apakah nafs di alam kubur tsb berlaku untuk semua orang? Atau hanya yang berkeyakinan Islam saja??

    Saya bertanya demikian karena KEMATIAN tidak membedakan SARA, jadi menurut saya “hukum” yang di gunakan Allah adalah hukum yang Universal.
    Mohon pencerahannya lagi mas Pur…
    Terima Kasih

    1. jelas berlaku untuk universal mas, karena alquran dan sunah tidaj hanya untuk orang islam namun untuk semua umat manusia. jadi kalau ada yang, melanggar akanmendapat sangsi yang sama.

  3. alkhamd…..mks banget unt pencerahannya mas Pur……saya mulai mengerti meski baru sedikit, tentang jiwa dan Ruh …yg memang sering membuat sy bingung….tapi sy mang perlu waktu unt jd lebih mengerti ……mudah2an di kesempatan yg lain njenengan bs menerangkan lebih detail……unt Pendalaman 17 april di Nganjuk mkin bisa di bantu dgn ..halo2 di Blog ini ke sahabat yg lain selain kota nganj ? brkl ada yg berminat. uny gabung…

    1. tadi saya sudah halo halo di halaqoh sholat khusyu solo Bu, dan banyak yang berminat untuk ikut ke nganjuk. baik bu akan saya umumkan di blog ini, saya minta tempat lokasi, dan lain lainnya …

  4. kalo ruh kembali kepada Allah, trus kenapa jiwa masih hidup di alam barzah, padahal ruh adalah sumber hidup menurut Mas Setio. lantas sumber hidupnya jiwa di alam barzah itu apa? menurut pendapat saya, jiwa dan ruh itu sama, beda istilah saja. karena diberikan pakaian jasmani, kita kenal segala perbuatan jiwa atau ruh, sehingga dialah yg mempertanggung-jawabkan segala perbuatannya di dunia.

  5. Mohon maaf ini mas,.. kalo sumber hidupnya(ruh) sdh kembali kembali Allah, lantas jiwa masih hidup dialam barzah, sumber hidupnya jiwa itu apa? sebenarnya suatu perjalanannya saja, dari alam ruh (alam permulaan), terzahir di alam dunia(alam perkiraan), selanjutnya pindah ke alam barzah (alam penantian) dan terakhir di akherat(alam pertimbangan). di dunia, jasad nampak hidup, karena ada ruh. sehingga dikatakan sumber hidup jasad adalah ruh. ruh sendiri juga punya sumber hidup. ruh yg masih suci memang tidak akan pernah merasakan dosa, karena belum pindah dialam perkiraan. “datangnya dari Allah, kembali kepada Allah” maksud kembali ini bukan ruh yg kembali kepda Allah, tetapi segala sesuatu dari tidak ada menjadi ada kembali menjdai tidak ada adalah kehendak Allah semata.

    1. jangan terjebak pada sumber hidup itu adalah Ruh, coba binatang bisa hidup tanpa Ruh, malaikat bisa hidup tanpa Ruh, Ruh hanya diberikan kepada Manusia bukan kepada yang lain yaitu ketika kita berusia sekitar 4 bulan dalam kandungan.

    2. Mati itu rusaknya badan, jiwa dan ruh (nyawa)keluar badan kasar. Ruh tetap menyertai jiwa utk melanjutkan hidup di alam barzah dan alam selanjutnya.

      Ruh itu mempunyai sifat menghidupi jiwa. Hal ini mmng beda konsep dg pak pur…dimana ruh kembali ke Allah dan jiwa tdk disertai ruh lagi…bgmn jiwa itu bisa hidup tanpa ruh?. Esensinya diri kita yg sesungguhnya itu jiwa.

  6. sumber hidup memang bukan ruh, tetapi semua makhluk hidup tidak bisa hidup kalo tidak punya ruh. karena pada prinsipnya segala jasad baik jasad manusia, tumbuhan, binatang adalah benda2 baharu (fana). tumbuhan, binatang juga bisa bicara, juga bisa melihat, juga bisa berkembang biak sama seperti manusia hanya bedanya manusia diberikan akal dan pikir, tumbuhan dan binatang hanya akal saja. seandaiya tidak punya ruh atau jiwa, padahal dengan bahasanya sendiri mereka selalu berzikir kepada Allah. bagaimana mungkin ini dilakukan oleh benda2 baharu?

  7. ya Mas.. sekedar urun pendapat aja. sebenarnya saya tertarik artikel2 yang Mas tulis melalui blog ini, karena beberapa artikel yg saya baca selalu menantang, artinya beda saya punya pandangan. bukan mencari yang benar dan yang salah, namun lebih terhadap penggalian suatu ilmu, pengembangan wawasan. dan berharap adanya suatu diskusi, dalam mencari kebenaran suatu ilmu. Tetapi kalo konsep itu sudah prinsip yaa sudah, saya mohon maaf sekali lagi bila ada yg kurang berkenan.

    1. ya mas, beda konsep kan biasa dalam keilmuan…. jadi ya kita berjalan bersama menuju ke Allah dengan konsep yang berbeda. yang penting kan ihlas ke Allah nya kan mas bukan konsep nya

    2. Al-Israa'(17): 85

      ”Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: ‘Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit’ “.

  8. Terimakasih utk pencerahannya mas Pur..
    Saya seorang mualaf.. Alhamdulillah Rahmat Allah SWT senantiasa dikaruniakan pd diri saya.. Saya sangat senang mendengarkan lagu ” Akhirnya ” Dedy Dukun.. Kusadari akhirnya, kerapuhan imanku” dan…. “Dengan Menyebut nama Allah” Novia Kolopaking…Terasa sangat menyejukkan hati saya..
    Terkadang dengan perbedaan pandangan membuat saya bingung.. Tapi spt kata Mas Pur.. Ihklas aja, keajaiban selalu datang ..
    Ya saya ihklaskan semua ketetapan Yang Maha Memiliki, krn itu Rahasia Ilahi, Namun dgn tahu sedikit ttg Ruh kita akan kemana, Jiwa kemana .. Alhamdulillah sy semakin kuat, tidak ada lg impian, kecuali mempersiapkan diri bertemu dgn Sang Pemilik dalam keadaan Husnul Chotimah ( mhn maaf kalau salah tulis) .. dan NAbi kita yang mulia Muhammad SAW.. Amiennn YRA.
    Apakah ada fasilitas utk konsultasi online melalui HP.. terimakasih dan semoga ALLAH SWT merahmati kita sekalian.

  9. Terima kasih atas pencerahannya, jadi paham jika nafs yang masih kotor karena dosa ketika di dunia akan terkena hukuman siksa dari Allah swt. sedangkan Ruh yang suci akan kembali kepada Allah. Oleh karena itulah Tuhan telah memberikan syareat tentang tatacara dalam beribadah dalam rangka untuk mengembalikan Nafs yang fitrah, seperti Puasa Romadhon kembali ke fitrah, Sholat dan Haji ‘Ihrom’ mengibaratkan menjadikan manusia kembali ke fitrah .

  10. Assalamualaikum. Maaf saya mohon di beri penjelasan tentang yg mana yg ruh, dan yg mn yg jiwa di dlm diri kita. Apakah kita bisa membedakan dan bagaimana cara membedakannya. Saya ingin mengenal ruh saya bgmn caranya?

  11. 42. Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan[1313]. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
    [1313] Maksudnya: orang-orang yang mati itu rohnya ditahan Allah sehingga tidak dapat kembali kepada tubuhnya; dan orang-orang yang tidak mati hanya tidur saja, rohnya dilepaskan sehingga dapat kembali kepadanya lagi.

  12. sependapat dg mas pratama,,,,kerana manusia kurang mampu menyatu dg ruhnya atau moksa,terlalu terikat duniawi &melekat…..

  13. Ya kita hrs banyak belajar dr berbagai sumber. Yg kita ketahui ttg ruh hanya sdkt. Mungkin jiwa yg meninggal dikarunia sifat hidup di alam barzah yg berbeda dg sifat hidup di dunia, krn sbnrnya memang dia hidup di alam barzah. Sedangkan ruh yg bersemayan saat manusia msh hidup kembali kepadaNYA setelah manusia itu mati., menurut pak SetyoP.
    MUNGKIN jalan tengah dmk Pak Pratama. Yg brtgjawab adalah jiwa.

Leave a Reply to Setiyo Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.