Ruang Jin dan syetan dalam diri manusia

Ruang jin dan syetan bertempat di alam bawah sadar manusia. alam bawah sadar ini berisi tentang masa lalu dari semua umat manusia yang pernah ada (ketidasadaran kolektif). Memori ini bisa berbentuk kekuatan kekuatan di luar kesadaran manusia. kekuatan di luar diri manusia ini bisa saja berupa ramal-meramal, tenaga dalam, terwujudnya keinginan dan ini lebih dekat dengan “unsur kekuatan jin”, sedangkan bisikan bisikan , bujukan bujukan lebih pada unsur syetan. jadi ada dua perbedaan yaitu jin identik dengan unsur power, dan syetan yang identik bujukan bujukan ke arah yang tidak baik.

sedikit menyimpang, tentang adanya kesurupan dan rukyah, Kesurupan terjadi karena manusia memasuki alam bawah sadar yang berisi tentang jin jin…. sehingga orang yang merukyah berkeyakinan ada jin yang masuk, padahal tidak, kesadaran manusia itu sendirilah yang masuk ke alam bawah sadar. Rukyah bermaksud untuk menyadarkan kesadaran manusia agar masuk ke alam sadar dan keluar dari alam bawah sadar.

kalau jin itu berupa wujud manusia yang tinggi besar dan hitam warnanya atau yang ijo atau bentuk bentuk lain, itu sudah berupa imajinasi manusia. Ingat bahwa bawah sadar yang dimasuki maka sesuatu yang kita sangkakan akan benar benar nampak meski riilnya tidak ada (kalau orang gila termasuk mengalami “halusinasi”). Jin dan syetan yang me wujud maka kita termasuk mengalami halusinasi cuma bedanya kalau kita sehat akal maka kita mampu mengontrol wujud tersebut.

Jadi Jin dan syetan itu merupakan mahluk Allah yang tidak wujud seperti kita manusia, karena dia termasuk alam ghoib. sesuatu yang ghoib tidak mungkin masuk kealam sadar kita. Yang mungkin adalah kita yang memasuki alam bawah sadar dan melihat wujud wujud jin sesuau dengan prasangka kita. Mengapa kita mampu memasuki alam bawah sadar dan jin ataupun syetan tidak mampu memasuki alam sadar kita? karena kita memiliki unsur ghoib bahkan lebih ghoib dari pada jin dan syetan yaitu Ruh, yang mana wilayh Ruh ini berada pada alam supra sadar.

Beberapa peruqyah sering salah dalam memahami hal ini. misalnya dengan menarik jin keluar, atau menghilangkan syetan keluar. Perilaku ini mirip dengan ritual jawa yang disebut dengan “ruwatan”. dan tentunya pemahaman ini akan mengembalikan kita kepada budaya jahiliyah, atau jaman primitif yang sangat percaya pada tahayul dan khurafat. Penggunaan ayat ayat quran yang digunakan dalam ruqyah pada intinya untuk penyadaran kembali, bukan bacaan bacaan yang diyakini punya kekuatan. kalau kita meyakini bahwa bacaan bacaan tersebut memiliki kekuatan maka termasuk dalam perilaku syirik yang menduakan Allah dengan al quran (yang bukan Allah).

Baik kembali kepada ruang jin dan syetan. Dudukkanlah jin dan syetan pada tempatnya, jangan dianggap sebagai kekuatan yang bisa menguasai kita, jika kita paham dengan apa yang saya tulis maka kita akan lebih berani lagi dengan jin dan syetan secara lebih proporsional.

CategoriesUncategorized

16 Replies to “Ruang Jin dan syetan dalam diri manusia”

  1. Pak pur,Bagaimana dengan anak anak sekolah yang sama sekali tidak terhalunisasi dengan jin tapi kesurupan dan itu banyak terjadi,dan suatu ketika Kanjeng Nabi mengobati anak kecil yang dibawa ibunya dengan berkata keluarlah hai musuh Allah

    1. karena anak sekolah tersebut memasuki bawah sadarnya dengan tidak sengaja, dan ini menular (ter induksi) sehingga banyak yang kena. kenapa di sekolah kaerna mitos di sekolah itu banyak hantunya. Rasulullah berbicara demikian dengan kesadaran tingginya, yang maknanya sadarlah nak, rasulullah saat itu membangkitkan kekuatan ruhani pada anak itu agar tidak terpengaruh oleh alam bawah sadarnya.

  2. Ass.Jadi intinya kesurupan itu ada ya pur.Sebenarnya banyak uneg2 tentang hal ini yg ingin saya sampaikan,tp nanti aja.Sukran mas pur

  3. mas pur,bagaimana dengan fenomena santet??saya pernah melihat proses pengambilan/penyembuhan yg katanya akibat dpt “kiriman”/santet,saat tu saya melihat sendiri orang tsb mengambil kawat dari korban…

    mas pur,bagaimana menyikapi hal ini??apa yg kita lakukan ketika kita melihat orang sakit,namun sakitnya tidak lazim dan kita ingin membantu??…sebelumnya,makasih banyak atas penjelasannya…

  4. Jadi intinya kesurupan jin ada mas?meski manusia itu sendiri yang masuk ke alam bawah sadar.Solusinya sekarang bagaimana menormalkan kembali atau merestorasi kesadaran penderita kesurupan,Sedangkan penderita tidak sadar sama sekali,Hal ini yang jarang di bahas oleh ulama,akhirnya orang awam manggil paranormal,dukun dll yang cendrung kemuskrikan,Permasalahnnya si penderita benar benar tidak sadar sama sekali,malah dia mengaku ngaku sebagai tokoh2 jaman dahulu,Padahal tidak ada file sama sekali di otak penderita tentang tokoh2 tersebut.Jadi apa yang seharusnya kita lakukan apabila menjumpai seorang yang kesurupan.Apakah kita harus mencari orang yang punya kesadaran ruh yang aktif.Rahmat Allah menyeliputi Bapak

  5. bukan berarti menduakan Allah dengan Al Qur’an. al Qur’an itu firman Allah. Jadi tak bisa dipisahkan dengan yang menfirmankannya. dan kita meyakini, Al Qu’an adalah mu’jizat yang memiliki kedahsyatan dari segala sisi. Gimana nggak, la wong Allah yang ngendika. Jadi ketika ayat-ayat yang dibaca tersebut memiliki kekuatan, semua itu adalah karena Allah. Membaca Al Qur’an sejatinya kita hanya mengucapkan kembali apa yang difirmankan Allah, berdzikir dan memohon pertolongan Allah:

    Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (Al Hasyr 21).

  6. Maaf mas Endarto,sebenarnya bukan masalah bacaannya,tp sejauh mana keyakinan,meyakini,kepasrahan,memasrahkannya kpd Allah,Berapa banyak sekarang pelajaran Alquran hanya memfokuskan pada Tajwid,cara baca dll,tp mengesampingkan apa yang dimaui oleh Allah atas firmannya.Allah memberikan pemisalan tentang kedahsyatan Al-Quran, sampai-sampai sendainya Al-Qur’an itu diturunkan ke gunung yang besar, maka gunung itu akan hancur. Di lain sisi, ketika Al-Qur’an ini diturunkan kepada manusia, ada beberapa dari mereka yang justru berpaling dari Al-Quran sehingga manusia yang secara fisik adalah tersusun dari daging dan tulang, hati-hati mereka menjadi justru semakin keras melebihi kerasnya batu. Padahal, gunung yang tersusun atas elemen elemen keras saja Allah gambarkan akan hancur seandainya Allah menurunkan Al-Quran kepadanya.

  7. “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah AMANAT itu oleh manusia…” [Q.S. al-Ahzab 33:72]

  8. “MEMOHON DAN MEMINTA” Pertolongan kepada Allah Dengan Membaca Ayat-Ayat Al-qur’an, Itu ada ” PENJELASANNYA ” di dalam Al-qur’an, dan yang terpenting kita berkeyakinan bahwa pertolongan itu datang dari Allah SWT, Insya Allah Nggak Syirik Dehhhhhh…….

  9. Hati-hatilah saudaraku, berbicaralah dengan ilmu berdasarkan dalil Al Qur’an dan Hadits.
    Sy pernah meruqyah orang yang punya ilmu kekebalan dan menarik benda ghoib (misal cincin). Apakah anda akan mengatakan bahwa cincin itu hanya halusinasi atau hanya ada di pikiran alam bawah sadar? padahal cincin itu jelas-jelas nyata. Lalu kekebalan itu hanya sugesti dari alam bawah sadar sehingga tidak mempan dibacok?
    Bagaimana dengan kondisi pemuda yg muntah-muntah dan bergetar saat dibacakan ruqyah (dgn niat memohon pertolongan Allah)?, khususnya Surat jin ayat 6 : “ada laki2 dr golongan manusia yg meminta bantuan dari laki-laki golongan jin yg membuat mereka (manusia) semakin tersesat”

    Jelas-jelas Nabi berkata Ukhruj ‘Aduwallah (keluar musuh Allah/ keluarlah syetan) lantas anda menafsirkan : “rasulullah saat itu membangkitkan kekuatan ruhani pada anak itu agar tidak terpengaruh oleh alam bawah sadarnya.”

    Ulama sekelas Ibnu Taimiyah pun mengakui dan bahkan mengobati orang yg kerasukan jin/syetan sebagaimana ayat : “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. (Al-Baqarah: 275)

    Jelas-jelas ayat tadi mengatakan kemasukan Setan, bukan orangnya yg masuk alam bawah sadar

    Silahkan pelajari dulu tentang ruqyah sebelum berpendapat. Karena semua ada pertanggungjawabannya kepada Allah. http://quranic-healing.blogspot.com atau di http://metafisis.wordpress.com/

  10. Lalu bgaimana dgn orang yg sering bgt kesurupan dan dia jg sEring bgt dpt bisikan gaib sepRti minta bAntuan … Contohnya orang terdekat saya dia sering d minta bAntuan untUk mengambil keris d lawang sewu dll.
    Dan kadang dia kesurupan sPrt MACAN MENGAMUK.

Leave a Reply to syafri Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.