Saya bukan sunny dan juga bukan syiah (2)

islam pecah sejak Rasul tiada.. yaitu syiah dan suni… ya mungkin pertama kali pecah bukan syiah ataupun suni…. sekarang mari kita berpikir dan mencermati secara mendalam tentang peringatan sejarah berapa banyak yang mati sia sia karena mempertahankan syiah dan suni nya dan merasa diri paling benar … berapa kerugian umat islam… dan kita tidak sadar bahwa inilah divide it impera… sekarang kita lihat berapa tahun iran dan iraq perang sekian puluh tahun hanya untuk saling bunuh membunuh bukan dengan orang kafir atau orang yahudi tapi sesama umat islam.. umatnya rasul…. masihkah kita mempertahankan suni kita dan mengolok olok syiah sebagai biadab… dan masihkah kita sombong dengan kesyiahan kita dengan mengolok olok suni kafirin… apa yang terjadi bila hal ini tidak kita hentikan…. kita akan perang perang dan perang….. capek deh…. sekarang mari kita lepaskan baju syiah dan suni mari kita menjadi yang bukan golongan tapi kita menjadi umat rasul Muhammad…
Rasul Muhammad pasti sangat sedih melihat umatnya saling bunuh membunuh dan saling menylahkan… umatii umatiii umatii masihkah kita cinta rasul yang ketika meninggalnya selalu menyebut umat ku umat ku umatku….. jangan buat rasul kita sedih.. dengan pertengkaran kita.. gembirakan hati Rasulullah dengan kedamaian sesama umatnya rasul….salam alaika ya rasulullah…

19 Replies to “Saya bukan sunny dan juga bukan syiah (2)”

  1. islam adalah agama rakhmat.. rakmatan lil alamin, bagaimana bisa menciptakan dan memberikan keselamatan kepada seluruh “makhluk”, bukan hanya manusia. umat islam sering terjebak soal “BUNGKUS” sehingga ketika bungkusnya tidak sama, yang keluar adalah saling menjelekkan, saling mengclaim kelompok dan golongannya yang paling benar. selama masih ngrumati bungkus, tidak akan ada kedamaian. umat islam selalu terjebak dalam hal syareat dan selalu menjadikan syareat sebagai tujuan, dan bukan sebagai ALAT.

  2. Ramai kita menjadi muslim, bukan mukmin.

    Makanya ramai yang bergaduh kerana ingin menegakkan siapa yang betul. Malangnya pergaduhan itu banyak di syariat.

    Jika kita menjadi mukmin, makanya tidak ada masalah kerana RASA KE ALLAH ITU SAMA.

  3. setuju banget mas setiyo, mudah2an dimulai dari umat islam di Indonesia sudah mulai banyak yang berpikiran spt mas setiyo ini. amin

    1. terimakasih pak Wi… semoga kita menjadi umatnya rasulullah yang dapat membahagiakan rasulullah

        1. ya PAK FUAD HARAPAN KITA DI SELURUH DUNIA…. BUKAN SYIAH DAN BUKAN SUNI TAPI ISLAM…. UMAT RASULULLAH

  4. PERTAMAAAAXXXZZZZ
    DAHULU KITA PEMUJA CINTA DALAM PENYAKSIAN
    SEKARANG DIRI TERKURUNG LAHIRIAH KOSONG
    BAGI YANG PANDAI DAN MENGENAL DIRI
    MEREKA MENEMPUH JALAN CINTA JALUR KASIH
    MENJADI PEMUJA CINTA
    SALAM SAYANG

  5. Bila kata memiliki kekuatan,kapankah ia mendamaikn permusuhan, bila kata terungkap sebagai wakil makna,kenapa d antara qt bersikap congkak merasa paling benar…kita Lebih sering mempersoalkn perbedaan, daripada brtanya “ada makna apa d balik perbedaan?”

    1. perbedaan itu rahmat tapi jangan menyalahkan orang dan mudah mengkafirkan orang karena yang awalnya rahmat bisa menjadi petaka

  6. islam pecah menjadi 73 golongan,ynag selamat cuma 1 .jika anda bertanya ke 73 golongan,pasti semua mengaku mengikuti rasulullah. jika mengikuti rasulullah mengapa yang selamat cuma 1, RENUNGKANLAH

  7. please la… ustaz.
    sejak kecil dalam sub conscious mind saya , saya adalah ahli sunni ikut imam syafie. Fatwa-fatwa di malaysia semuanya berpandukan ahli sunah al jamaah .
    tak la sampai nak bergadoh berbunuh-bunuh.

    1. saya senang sekali di malaysia karena bisa menerima terpi solat dengan baik, namun dibeberapa tempat saya menyesalkan karena perdebatan sengit dan sempat terjadi golongan golongan, di indonesia ini terlebih banyak sekali golongan…. saya salut dengan paham di malaysia yang memiliki open mind terhadap sesuatu yang baru… saya pun diajarkan oleh guru guru saya suni pak namun saya tidak menganggap diri saya Suni karena takut terjebak bukan mengikuti sunah rasul tapi takut terjebak pada fanatisme golongan tertentu…. demikian pak

  8. Ass.wr.wb. Ini sekedar saran ya dik. Jangan lagi nulis yang seperti ini, karena nanti berkembang ke mana mana. Konsentrasikan pada pengembangan diri (Human /personnal development dan Sholat Khusyuk ).Yang ramai seperti ini kan cuma di Indonesia. Sedang ummat Islam di Malaysia dan Singapore sedang berpacu dengan semangat tinggi untuk memburu ketertinggalannya.
    Dua tahun yang lalu di Singapore , seorang pelajar putri Malay mencapai nilai lulus ujian tertinggi di Singapore…..selama dua Jum’at imam mesjid Istigfar di Pasir Ris mengajak jamaah bersyukur atas prestasi itu……saya tersungkur menangis ….karena teringat ketika siswa SMP Bina Insani merebut juara Olympiade Fisika, jangankan mesjid Bogor , mesjid sekolah kami lalai……… Astagfirulloh.
    Mari bekali ummat dengan Spiritual Qoutient untuk berpacu dengan kecepatan tinggi mencapai kemajuan……Terima kasih

    1. terimakasih sarannya Pak Sumono.. maaf kalau tulisan saya menimbulkan berbagai macam persepsi dan kurang menyenangkan … namun dari hati saya, saya hanya ingin keluar dari kungkungan golongan … karena merasa sesak pak… saya ingin bernafas lega dengan hanya mengikuti sunah rasulullah, saya hanya ingin mengikuti sunah rasul dan mengikuti quran pak….. dan saya tidak mau dicap bahwa saya ini suni atau syiah….
      untuk saudaraku di singapura dan malaysia saya harap bisa memahami apa yang menjadi niat saya yaitu menyatukan islam… saya yakin di singapore dan malaysia sekarang sedang semangat bergama sehingga nanti pengalaman seperti yang ada di indonesia ini jangan sampai terjadi….. yaitu terpecah kepada golongan glongan yang tidak hanya 73 golongan namun banyak golongan di indonesiaini.
      sekali lagi terimakasih atas saran dari Bapak sumono… dan untuk rekan dan sahabat dari negri Tetangga mohon untuk bisa memahami kondisi di Insonesia saat ini yang memang banyak golongan dan tulisan saya ini semoga bisa menjadi pemahaman yang tidak menimbulkan perpecahan umat islam. Amiin

    1. Iya Bu Zaliha….. bagaimana Bapak, semoga Allah sentiasa memberikan kesehatan.
      adanya perpecahan karena adanya golongan…. seandainya tidak ada golongan baik itu syia dan suni pasti islam ini damai

  9. Semuanya mesti ke Allah. Selesai.

    Bukan ke Rasul, bukan ke sahabat Rasul, bukan ke selain daripada Allah.

    Mereka itu (Rasul, ulama, guru dan pewaris nabi) hanyalah membantu kita menuntun ke Allah.

    Yang utama ke Allah. Jika ini difahami dan diamalkan sehingga ke hakikat dan makrifat, kita tiada masalah dan secara automatisnya semua golongan akan terhapus.

    Jika semua ke Allah, kita hanya ada satu golongan. Jika ada satu golongan, makanya kita tiada golongan lagi kerana tidak ada perbandingan lagi.

    p/s Ustaz, gambar sudah diupload ke facebook.

Leave a Reply to Setiyo Purwanto Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.