Sholat Membentuk Jiwa Fatalis sekaligus Rasionalis

Inilah perpaduan dua kutub, fatalis sekaligus rasionalis, antara rusdian dengan ghozalian. menjadi seorang muslim sebaiknya berpikir rasionalis namun di sisi lain menjadi seorang muslim yang sufi fatalis. Sementara ini mungkin terjadi dua kutub yang tidak bersatu, jika fatalis ya fatalis murni jika rasionalis ya rasionalis murni.

Kepasrahan totalitas kepada Allah disertai dengan mengikuti kehendak-Nya, kita pasrah kepada Allah artinya mau mengikuti maunya allah termasuk berpikir, berusaha, berjuang semaksimal mungkin. dalam diri kita, kita diberikan otak, apa fitrahnya? jelas fitrah dari otak adalah berpikir… sejauhmana berpikirnya ya sejauh rasionalnya otak dalam berpikir. So… di dalam kepasrahan kita harus dan wajib mengikuti fitrah fitrah yang ada dalam diri kita termasuk berpikir rasional tadi.

Di dalam sholat kita diajarkan untuk fatalis sekaligus rasionalis, yaitu penyatuan antara kepasrahan total (fatalis) dengan gerak dan bacaan sholat yang rasionalis. penyatuan dari keduanya ini akan menimbulkan kekhusyuan di dalam sholat. why..? ya karena masing masing unsur di dalam diri kita menjalankan fitrahnya. otak yang berpikir, ruh ya kembali kepada allah, tubuh ya bergerak hati ya rela menuju ke allah dst.

2 Replies to “Sholat Membentuk Jiwa Fatalis sekaligus Rasionalis”

Leave a Reply to aderai daneva Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.