Saya perhatikan al quran ternyata mengarah pada satu titik solusi terhadap semua masalah yang kita hadapi. al quran setebal itu berpusat pada satu surat yaitu al fatihah, kita peras lagi berpusat pada idinashsiratal mustaqim, yaitu mohon petunjuk yang lurus. ya semua masalah quran memberikan satu solusi yang mencakup seluruh al quran yang 30 Juz yaitu lurus ke Allah.
jika kita menemukan “lurus ke Allah” ini maka kita akan paham semua maksud “wayhu” yang Allah turunkan dalam bentuk Al Quran melalui Rasulullah ini. Dan sebaliknya jika kita tidak paham dan tidak menjalankan “lurus ke Allah” maka wahyu yang Allah turunkan melalui Al quran tidak akan bisa ditangkap.
sehafal kita al quran, se ahli menafsirkan al quran tapi kalau tidak lurus ke Allah maka yang ditangkap hanya “bahasa arab” yang diterjemahkan dalam bahasa indonesia dan tidak akan dapat menangkap wayhu yang Allah turunkan di dalam al quran. maka kadang saya terpikirkan oleh fenomena one day five juz, atau hafal al quran sehari 30 ayat ..yang melupakan lurus ke Allah, terus apa yang didapat? ya ini pemikiran pribadi saya saja karena kalau saya katakan keluar pasti pada tidak setuju, karena banyak ustad yang mendirikan sekolah menghafal yang sedang menjamur di indonesia….(sponsored by arab saudi)… jarang yang swadaya biaya sendiri. seperti dulu tradisi pondok pesantren. Hal ini seperti membelokkan arah tujuan Al Quran diturunkan yang begitu asyik dengan tulisan di alquran bukan “wahyu” yang tersirat di dalam al quran.
baiklah kembali ke lurus ke Allah, cobalah sewaktu waktu anda cermati disetiap ayat al quran pasti tidak akan membelokkan kita untuk keluar dari lurus ke Allah ini, semua ayat. dan lurus ke Allah ini menjadi ukuran bagi saya untuk tidak dapat tersesat. sementara ini logika orang jika belajar al quran sendiri akan tersesat, ya pasti tersesat karena tidak ada pegangan lurus ke Allah, tapi jika pegangan adalah lurus ke Allah maka kita tidak akan tersesat meski baca sendiri belajar sendiri. Ya tentunya jika tidak bahasa arab kita dapat gunakan tafsir yang sudah ada, kita dapat gunakan terjemahan umum yang sudah ada. Nanti yang akan menuntun kita adalah Allah SWT karena kita memang lurus ke Allah. Ini beda sekali jika kita belajar al quran tujuan untuk menjadi ustad atau kyai, tujuannya untuk bisa di undang ceramah kesana kesini maka orang yang demikian akan disesatkan Allah meski hafal 30 juz meski lihai pandai tafsir di tiap ayatnya… Ingat jika tidak lurus ke Allah maka syetan yang akan membimbing