Cara Menggabungkan Syariat dan Makrifat

sebenarnya antara syariat tarekat hakikat dan makrifat merupakan satu kesatuan dalam ibadah. Namun kita seringkali memisahkan antara keempatnya. Bisa jadi karena memang kesadaran kita belum mencapai makrifat atau menyadari Allah sehingga dalam shalatnya terasa kosong, tidak menghadap siapapun. Jika shalat tanpa makrifat maka shalatnya tidak akan mendatangkan apa apa, sebab tujuan dalam ibadah adalah makrifat. maka antara kendaraan dan tujuan harus menjadi satu yaitu antara syariat dan makrifat harus menjadi satu. Analoginya ketika kita mengendarai mobil maka arah kendaraan ini harus mencapai tujuan tertentu bukan tanpa arah.

baik secara teknis menggabungkan syariat dan makrifat akan saya uraikan sebagai berikut. syariat adalah cara jadi ketika shallat kita harus benar benar memahami apa yang kita lakukan. Sama seperti kalau kita mengendari mobil maka kita harus paham untuk apa klakson, untuk apa kopling untuk stir dan lain sebagainya. Kefahaman ini akan dapat membawa kita kepada arah tujuan yang benar. Misalnya di dalam shalat kita harus paham untuk apa takbir untuk apa sujud dan apa arti serta makna bacan shalat. dengan mengenal bacaan shalat dan maknanya maka tinggalkan kita arahkan ke Allah, Misalnya takbir secara syariat kita membaca Allahu akbar dan secara gerakan kita angkat kedua tangan kita. nah secara makrifat kita arahkan jiwa kita untuk menyadari Allah yang maha agung. dengan adanya kombinasi yang serasi inilah shalat akan membawa manfaat yang besar bagi yang menjalankan.

syariat dan makrifat tidak hanya dalam ibadah tapi juga dalam kehidupan keseharian. Misalnya dalam bekerja atau dalam apapun usahakan untuk tetap sadar Allah maka cara yang paling mudah agar selalu makrifat kepada Allah dalam keseharian adalah dengan dzikir nafas. Dzikir nafas ini dapat menjaga kesadaran makrifat kita untuk selalu ke Allah.