Memunculkan Outcome frame melalui pendampingan spiritual (spiritual coaching)

Pendampingan atau yang sering disebut dengan coach, sangat efektif jika menggunakan pendekatan spiritual. Perkembangan individu akan lebih dapat dicapai dengan kekuatan spiritual , yaitu suatu potensi yang menjadi fitrah manusia dan itu bisa dioptimalkan. Pengoptimalan fungsi spiritual pada diri manusia dapat menimbulkan suatu daya out of the box, sehingga memberikan solusi praktis dalam kehidupan sehari hari. 

Mungkin masih banyak dari kita yang frame nya atau bingkainya itu masih menggunakan frame lama, dalam menjalankan amanah masih menggunakan frame lama sehingga tidak ada progress yang signifikan. Seharusnya setiap amanah yang diemban atau yang sedang dijalankan memberikan nilai  tambah dengan solusi solusi yang out of the box, namun karena framenya masih itu itu saja maka tidak akan bisa keluar dari kotak yang mengkungkungnya. Peribahasa mengatakan seperti katak dalam tempurung.  Bagaimana agar kita bisa keluar dari tempurung, baik mari kita bahas hal ini dalam konsep spiritual coach (pendampingan spiritual) 

Spiritual coach merupakan pendampingan yang akan memunculkan potensi  spiritual seseorang, tentunya coach nya mesti memiliki experience yang cukup. Basic  atau dasar spiritual seseorang itu ada pada kesadarannya, ini dulu yang perlu digali dan di kembangkan. Seseorang harus di bangunkan kesadarannya yaitu kesadaran akan Allah agar syaraf syaraf yang menyimpan memori tentang “keagungan Allah, sifat sifat maha Nya Allah, dan kebesaran Allah” dapat teraktivasi dan akan menjadi energi yang mampu memberikan power pada akal dan qalbu, sehingga memunculkan sebuah cara pikir dan cara rasa yang berbeda dari biasanya (ini yang saya maksud dengan outcome frame). 

yang kedua perlu dikembangkan sikap hidupnya, potensi spiritual tidak akan mencuat ke permukaan jika tidak dilandasi dengan 3 sikap ini yaitu sikap menerima, sikap syukur dan sikap optimis. Tiga saluran energi ini akan memberikan kekuatan kepada jalan untuk membuat  perencanaan dan ke eksekusi tindakan. 

nah fungsi  pendamping (coach) memberikan suatu kesadaran baru kepada coachee nya atau kepada jamaahnya agar sadar dengan diri dan sadar dengan Allah yang cara simple nya melalui metode mindfulness dzikir nafas. Kemudian dengan teknik diskusi dengan stimulasi berbagai pertanyaan terbuka, tidak mengarahkan akan memberikan sebuah kesadaran baru bagi jamaah (coachee).  peran Coach mengarahkan hanya pada kesadaran dan mengarahkan sikap coachee (jamaah) agar tergerak untuk menerima tergerak untuk syukur dan tergerak untuk menjadi optimis dengan amanah amanah yang sedang dihadapi. 

Kemudian dengan berbagai pertanyaan coach juga mengarahkan coachee nya untuk terinspirasi membuat sebuah keputusan untuk berbuat sesuatu dari amanah yang sedang dijalankannya.  Coach juga  mengarahkan coachee untuk membuat sebuah rencana rencana yang akan ia lakukan, cara coachee mengarahkan cukup dengan memberikan pertanyaan hal hal apa saja yang anda lakukan, mengapa anda melakukan hal ini , kenapa anda merencanakan hal ini, apa tujuan anda membuat rencana ini dan kapan anda melakukannya. Dengan pertanyaan ini coachee akan terarah untuk membuat rencana sesuai kemampuan dan coachee akan mudah untuk menjalankan apa yang sudah ia rencanakan. kemudian tinggal pendamping tinggal memberikan penguatan positif dan mengunci komitmen yang sudah dibuat oleh coachee sendiri. 

diharapkan dengan teknik coaching ini atau pendampingan jamaah yang bapak dan ibu dampingi akan memiliki sebuah outcome frame yang bisa memberikan dampak perubahan dalam kehidupan jamaah (coachee) Bapak dan Ibu sebab Bapak dan Ibu telah membawa jamaah dari fokus problem ke fokus solusi.  selamat menjadi coach atau pendamping spiritual dan semoga ini dapat  menjadi amal jariyah Bapak dan Ibu.