Campaign : Dzikrullah bukan ingat Allah tapi Sadar Allah (11-15)

Campaign : Dzikrullah bukan Ingat Allah tapi sadar Allah (11)

Sadar Allah dengan sadar dari pingsan ini berbeda, atau sadar dari tertidur. Sadar Allah adalah sadar spiritual. jadi jangan samakan.

 

Campaign : Dzikrullah bukan ingat Allah tapi sadar Allah (12)

kampanye ini merubah paradigma dari ingat menjadi sadar. dan sayapun tahu pasti banyak pro dan kontra. untuk itu mari kita diskusi dengan santai dan relaks : ingat bahwa perbedaan adalah rahmat

 

Campaign : Dzikrullah bukan ingat Allah tapi sadar Allah (13)

kesalahan penterjamahan ini biangnya kesesatan dalam mengenal Allah, bayangkan terjemahan hampir 100% terjemahan menterjemahkan dzikrullah dengan ingat Allah. Selamanya tidak akan bisa ingatan ini mengenal Allah

Campaign : dzikrullah bukan ingat Allah tapi sadar Allah (14)

Rasulullah tetap sadar Allah ketika jasad beliau tidur maka dalam beberapa hadis beliau menyebutkan… sungguh aku melihat dalam tidurku…. ulama ulama sholeh yg ahli dzikir pun tetap bisa sadar ketika jasad beliu tidur. Kalau tidur tidak mungkin ingat Allah tapi sadar Allah

 

campaign : Dzikrullah bukan ingat Allah tapi sadar Allah (15)

suatu saat ketika kita mati … ternyata kita sadar bahwa tubuh kita dimandikan dan kafani… inilah yang saya maksud dengan yang sadar. ketika mati tidak mungkin ada ingatan karena otak tidak bekerja karena jasad sudah mati

Campaign : Dzikrullah Bukan Ingat Allah tapi Sadar Allah (6-10)

campaign : Dzikrullah bukan ingat Allah tapi sadar Allah (6)

HARAM memikirkan Allah , jadi dalam dzikir jangan gunakan pikiran gunakan kesadaran
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam. juga bersabda yang artinya, “Berfikirlah tentang nikmat-nikmat Allah, dan jangan sekali-kali engkau berfikir tentang Dzat Allah.” (Hasan, Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah [1788])

 

campaign : Dzikrullah bukan ingat Allah tapi sadar Allah (7)

Dzat Allah tidak akan bisa terjangkau oleh akal pikiran dan tidak akan bisa dikira-kirakan. Allah Subhaanahu wa ta’aala berfirman, “Sedangkan ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya.” (Thaahaa: 110). Karena Dzat Allah Maha Agung dan Maha Tinggi dari kandungan permisalan dan qiyas. “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang penglihatan itu.” (Al-An’aam: 103).
Dan bagi al-Khaliq, tidak ada penyerupaan, tandingan dan juga permisalan, “Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia.” (Al-Ikhlash: 4). Oleh sebab itulah melalui lisan Rasul-Nya, Allah Yang Mahabijaksana melarang berfikir tentang Dzat-Nya Yang Mahasuci.

campaign : Dzikrullah bukan ingat Allah tapi sadar Allah (8)

dalam dunia NLP kesalahan bahasa akan menimbulkan kesalahan berperilaku, kalau kita salah mengartikan dzikrullah dengan ingat Allah bukan sadar Allah, maka selamanya kita tidak akan sampai ke Allah

campaign : Dzikrullah bukan ingat Allah tapi sadar Allah (9)

belajar shalat khusyu terlebih dzikir harus mengenal yang sadar ini bukan yang ingat, sehingga benar benar bisa mencapai shalat yang khusyu dan dzikir yang khusyu

Campaign : dzikrullah bukan ingat Allah tapi sadar Allah (10)

Ada satu kunci untuk memahami tentang memahami membaca laa ilaha illalloh…
Yakni sabda baginda nabi yg disampaikan pada abu huroiroh ….
Redaksinya demikian..

يا ابا هريرة، ان كل حسنة تعمله توزن يوم القيامة الا شهادة ان لا اله الا الله … (الى احر)

“Hai abu huroiroh, s
Bahwasannya setiap kebaikan yg engkau kerjakan akan ditimbang di hari kiamat. Kecuali “penyaksian”, sesungguhnya tidak ada tuhan kecuali Alloh.

Kita perhatikan, lafadznya “syahadah”,, penyaksian.
Menyaksikan Allah hanya bisa dengan kesadaran bukan dengan ingatan

Thanks mas John Donie Allender