Antara dzikir nya Bilal ra dan surat al ihlas

mungkin kita belum pernah terpikirkan (… sayapun baru terpikirkan sekarang) yaitu antara dzikirnya Bilal yang ahad… ahad.. ahad dengan perintah di dalam surat al ihlas yang menyebutkan tentang qul huwa Allahu ahad… ya tentunya kita akan memahami bahwa dzikir nya Bilal ra yang ahad ..ahad.. ahad ternyata menjalankan perintah Allah dalam surat al ihlas yaitu katakanlah  bahwa dia Allah adalah satu.

Slide1

mungkin juga kita sebelumnya bertanya tanya kenapa sahabat BIlal ra tidak berdzikir Allah Allah Allah, tapi mengapa ahad ahad ahad. ya alasan pastinya adalah bahwa Bilal ra menjalankan dzikir sudah dengan kesadaran akan Allah yang tunggal , Beliau sudah tidak lagi menyebut dengan sekedar lisan. Kalimat ahad sudah mewakili kesadaran Beliau. Dan inilah puncak keihlasan seorang hamba dalam menerima Allah. nah ini juga menjadi alasan kenapa di surat Qul Huu ini disebut dengan surat al ihlas. Ihlas artinya ihlas menerima Allah sebagai Tuhan yang bersifat ahad. maka “katakanlah bahwa Dia Allah adalah satu” ditempatkan di ayat pertama.

kesadaran Bilal dalam menerima Allah merupakan kesadaran tertinggi dari seorang hamba maka wajar saja jika Rasulullah sudah mendengar terompah Bilal di surga.

PElajaran paling berharga dari seorang sahabat Bilal adalah “kesadaran atau consciousness” nya kepada Allah SWT. kalimat ahad yang keluar dari kesadaran tinggi akan mengalihkan seluruh sensasi sakit fisik apapun. Sahabat Bilal sewaktu di tindih batu yang besar tidak lagi merasakan sakit karena kesadaran Beliau sudah tidak di fisik lagi , kesadaran Beliau sudah berada dalam kesadaran ilahiah.

Seringkali kita juga mendapatkan perintah perintah sunah untuk banyak banyak membawa surat al ihlas ketika kita menerima musibah, bahkan di tempat mertua saya ada namanya surat ihlasan dimana pembacaan surat ihlas yang jumlahnya terhitung banyak ini biasanya di baca ketika ada famili atau saudara yang meninggal dunia. Tentunya ini membawa maksud bahwa agar yang ditinggal mendapatkan keiihlasan .

Di dalam dzikir nafas kita juga berlatih kesadaran agar dapat mencapai keadaan seperti apa yang sahabat Bilal Bin rabah alami yaitu keadaan ihlas menerima Allah dengan selalu berdzikir Huu Allah. Dzikir Huu Allah dalam setiap hembusan nafas ini akan melatih kesadaran kita untuk menerima Allah dan menerima segala takdir dan ketentuan Allah. kata Huu menunjukkan Dia yang dalam surat al ihlas tertulis Huwa, ini kita baca dalam hati ketika nafas masuk. dan kata Allah menunjukkan Eksitensi Sang Wujud yaitu Allah SWT sebagai Dzat bukan sifat, bukan perbuatan. nah disinilah kita terus dilatih kesadaran kita.

kesadaran yang tinggi adalah kesadaran tentang Ilahi, bukan kesadaran yang lain, inilah yang di dalam psikologi transpersonal dinamakan dengan highest consciousness. jika kita sering mengamalkan dizkir nafas ini maka kesadaran kita akan mengarah kepada yang ahad… dan bisa jadi dzikir anda suatu saat akan berubah sendiri menjadi ahad ahad ahad tanpa anda kehendaki.