Bapak Haji Slamet Utomo Pencetus Patrap

Saya tidak sama dengan murid yang lain, mentang mentang sudah menemukan cara lain kemudian merendahkan metode patrap … adab murid tetap saya pegang meski saya sekarang mengembangkan zikir nafas ,metode patrap tetap saya hormati dan tetap saya berikan kepada siapa yang ingin belajar ini sebagai rasa hormat saya kepada Beliau Bapak Haji Slamet Utomo. Setiap metode pasti ada kelebihan disamping ada kelemahan… ini artinya bahwa suatu metode harus selalu dikembangkan dan disesuaikan dengan jamannya. Bapak Haji Slamet Utomo pun akan bahagia dan bangga dengan murid muridnya yang mau mengembangkan metode yang pernah beliau ajarkan ini.

Saya tidak akan merusak bawah sadar saya dalam hal spiritual. jalan spiritual yang pernah saya lalui akan saya hormati termasuk guru dan apa yang sudah pernah beliau ajarkan yaitu bapak Haji Slamet Utomo. Saya tidak berani membanding bandingkan metode guru saya ini dengan metode orang lain … ini menjadi berat sebab yang disampaikan pak haji ini tidak sekedar Ilmu tapi laku… kalau ilmu bisa saya bandingkan antara ilmu a dan ilmu b, sekarang kalau ini terkait dengan pengalaman spiritual, ajaran spiritual yang di dasarkan atas pengalaman spiritual tentunya tidak akan bisa dibandingkan. Kalau pun saya membandingkan pastinya saya ini orang bodoh… bagaimana tidak bodoh .. rasa teh celup dibandingkan dengan rasa teh tubruk…. pastinya semua memiliki kekhasan sendiri sendiri.

Saya masih saja marah dalam hati kalau ada yang menjelekkan patrap … membandingkan patrap dengan metode lainnya dengan nada merendahkan atau dengan nada memnta saya meninggalkan patrap untuk ikuti metode orang lain… saya katakan tidak… sebab saya sendiri sudah menemukan Allah dan Allah akan mengajarkan kepada saya hal hal yang memudahkan saya untuk ke Allah.

sekali lagi saya sampaikan rasa terimakasih saya kepada Bapak Haji slamet Utomo yang telah mengajarkan patrap kepada saya . dan tentunya juga kepada semua yang pernah belajar bersama saya tentang patrap ini. karena dengan kawan kawan ini lah saya terus bisa mengembangkan metode ini.

Ilmu patrap : habis manis sepah dibuang

teringat sekali 12 tahun yang lalu ketika saya bersama kawan kawan belajar patrap bersama di jakarta tepatnya di asrama haji pondok gede bekasi jakarta. dan beberapa tempat karena lokasi latihan yang berpindah pindah… oh ya paling sering adalah di bumi perkemahan cibubur. Saat itu ada beberapa kawan yang satu angkatan, ada yang lebih senior dan ada yang baru belajar. Semua sama latihan di lapangan belajar yang namanya patrap. Kita belajar patrap muter muter sampai perut mual dan muntah…. badan kotor… tapi kita mendapatkan satu pemahaman yang luar biasa yang belum pernah saya alami dan kawan kawan alami, terutama saat itu kita diajarkan langsung oleh master patrap yaitu  Haji  Slamet Utomo Banyuwangi. Saat itu kami diwejang, dan kadang di ajari secara langsung bagaimana berserah kepada Allah sampai mencapai keadaaan kosong. Saat itu ketika dibawa beliau berdzikir dengan metode patrap saya seperti ketarik dan seperti hilang…. dan akhirya saya teriak dan terjatuh… gedobrak….namun aneh saya tetap sadar.

ya pengalaman patrap memang pengalaman yang sangat mengesankan, inilah jasa Bapak  Haji Slamet utomo yang sangat besar bagi saya. Dari patrap inilah kami mengenal Allah lebih dalam, mengenal hakikat Ketuhanan lebih dalem, dan semua hal yang terkait dengan Alllah kita jadi tambah yakin. Pengajaran patrap begitu menggugah keimanan dan ketauhidan meski metodenya agak berlainan. Hingga akhirnya kami dilarang untuk belajar patrap lagi, dengan alasan belajar patrap kok keter keter seperti itu.

akhirnya beberapa waktu saya pun meninggalkan patrap, tapi hati ini tidak bisa begitu saja meninggalkan metode patrap sebagai jalan pintas menuju tauhid. dan saya pun diam diam mengajarkan patrap kepada jamaah patrap solo waktu itu. Saya tetap berlatih dilapangan bersama kawan kawan di solo. Hingga sekarang pun saya tetap ajarkan ilmu patrap yang pernah saya pelajari dari Bapak Haji Slamet Utomo. Bahkan saya mengabadikan padepokan saya dengan nama padepokan patrap surakarta.

beberapa kawan yang pernah mengenyam pelajaran patrap, ada yang koar koar bahwa patrap dia tidak menggunakan patrap lagi, kenapa? karena tidak mungkin belajar ke Allah keter keter seperti itu, muter muter… saya sempat sedih pernyataan kawan kawan yang menganggap patrap seolah perjalanan spiritual yang salah dan jangan diikuti… meski tidak menyalahkan tapi nada sok benar …. kalau memang salah kenapa tidak dipakai dari dulu.

patrap ini merupakan starter jika sudah jalan memang tidak diperlukan, tapi kan tidak harus disampaikan ke yang lain , ditulis di media sosial berulang ulang, bahwa itu semua sudah ku tinggalkan, patrap sudah ditinggalkan dengan alasan bernada menyalahkan. sama saja dengan menaiki sepeda motor starter sudah tidak digunakan lagi, tapi kan tidak perlu koar koar di media sosial, bahwa patrap dengan keter-keter itu adalah kesalahan dalam belajar.

inilah yang saya maksud dengan habis manis sepah dibuang. Mbok kilas balik dulunya…bagaimana belajar patrap…. coba tidak dikenalkan patrap apa bisa seperti sekarang  saya anggap ini satu kesombongan spiritual yang tidak patut dicontoh.

Mimpi diajari Shalat Khusyu

Dulu ada kekhawatiran ketika tidak berguru kepada sosok Ust. ABS, takut tidak mendapat pengajaran lagi dari Beliau … ternyata salah… ketika diri saya arahkan kepada Allah, dan hanya Allah lah yang bisa mengajarkan tentang kemakrifatan, . Saya justru mendapatkan pengajaran lebih banyak. ketika saya menggantungkan pengajaran pada manusia maka yang saya dapat tidak lebih dari apa yang di dapat sosok dimana saya bergantung. tapi ketika saya gantungkan pengajaran itu dari Allah maka ternyata pengajaran Allah sangat luas dan lebih luas dari apapun. saya diajari shalat dalam tidur … dibawa kepada keadaan khusyu yang belum pernah saya alami, bahkan setelah terbangunpun keadaan khusyu itu tidak bisa saya rasakan kembali, tapi saya tahu caranya, tahu keadaannya. Terimakasih ya Allah…… Engkau ajarkan apa apa yang tidak diketahui oleh makhluk mu. …

Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” [An-Nisa 4:58]

Allah Swt. berfirman, “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” [Al-‘Alaq 96:3-5]

Allah Swt. berfirman, “(Tuhan) Yang Maha Pemurah, Yang telah mengajarkan Al Qur’an. Dia menciptakan manusia, Mengajarnya pandai berbicara.” [Ar-Rahman 55:1-4]

Allah Swt. berfirman, “Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, maka barang siapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya, di dalam kitab-kitab yang dimuliakan,” [Abasa 80:11-13]