benarkah halaqoh sholat mengalami jumud

ya jumud bisa mengakibatkan jenuh… dari beberapa halaqoh ada laporan yang masuk kalau mulanya seminggu sekali menjadi sebulan sekali… gerangan apakah ini? ya konsep halaqoh yang isinya hanya silatun dan silatun kemudian peserta di ublek ublek guilty feelingnya terus berlomba lomba menangis..

dari masukan beberapa teman juga ada yang memberitahukan sebaiknya halaqoh tidak hanya silatun dan silatun tapi ada kegiatan kegiatan lainnya biar ndak jenuh.. aneh ya ke allah kok bisa jenuh ya… ok … berarti kita harus mengamati dari sisi pematerinya dan  juga yang diberi materi. pemateri yang tidak mengalami perkembangan spiritual akan membosankan jadi seorang pamteri harus menggembleng diri agar mendapatkan pengetahuan yang dalam mengenai sholat. kepada si penerima materi juga harus pinter pinter nyari ilham dan inspirasi jangan tergantung dengan pematerinya…dengan demikian insya allah tidak akan terjadi kejumudan

nah masalah ini tentunya harus mendapatkan respon dari para trainer di seluruh wilayah terutama binaan dan koordinasi dari pusat. jika hal ini tidak mendapatkan perhatian dan arahan halaqoh ini semakin lama akan semakin memudar dan akhirnya habis…

e learning : halaqoh di dunia maya

suatu saat (he he seperti mama lauren saja) sistem pendidikan akan berubah, guru atau dosen bukan lagi pengajar namun pengarah yang mengarahkan muridnya untuk belajar bagaimana caranya belajar. begini.. guru nantinya cuma mengajari muridnya bagaimana mempelajari suatu ilmu. mengapa terjadi demikian … karena internet lebih pinter dari guru dalam masalah pengetahuan. internet lebih tahu dari pada guru atau dosen.. taruhlah misalnya kita bertanya sesuatu kepada guru.. maka guru akan berusaha mengingat atau buka buka buku lagi tapi kalau kita tanya mbah google atau tante yahoo dalam hitungan detik sudah tersedia berbagai informasi terkait dengan apa yang kita tanyakan.  nah ini suatu kemajuan yang akan menggeser peran  seorang guru .

kajian sholat khusyu ini pun nantinya akan berubah menjadi halaqoh yang tidak lagi di fatimah masjid raya, namun akan terjadi halaqoh di dunia maya. silatun pun bisa dilakukan di rumah masing masing dengan panduan seorang trainer di rumahnya pula… tentunya hemat waktu dan hemat biaya…. (terus kenclengnya gimana???) ya.. nantipun tidak model diputar tapi tinggal gesek…

trainer halaqoh nantinya lebih menjadi fasilitator dari pada menjadi tentor.. karena dalam hal ini mungkin jamaah lebih memiliki kemampuan dibanding dengan trainernya..