Allah mengerti apa apa yang ada di alam kesadaran kita, kesadaran ini lebih besar daripada apa yang ada dalam hati kita. Jika seseorang memiliki rasa benci maka Allah tahu kesadaran yang ada dalam diri orang tersebut (innallaha alimul bidzatish shudur). kesadaran ini berada di atasnya hati, jika hati benci maka disebabkan oleh kesadaran orang tersebut pada satu hal (wa maa tukhfii shuduruhum akbaru). Kesadaran seseorang bisa kita ketahui dari tanda tanda yang Allah berikan melalui perilakunya (qod bayyanna lakumul ayaati inkuntum ta’qiluun) , untuk mengetahui arti tanda tanda yang Allah berikan diperlukan suatu usaha menyadari dan berpikir yang keduanya menimbulkan kemampuan akal (ta’qiluun).
kemampuan akal yang merupakan gabungan dari menyadari dan berpikir sangatlah penting agar kita mampu mengenal orang lain sampai mendalam yaitu sampai pada sisi kesadarannya. Sehingga kita tidak tertipu oleh muslihat mereka terutama orang orang yang membenci kita. Jika kita sudah tahu bahwa seseorang itu membenci kita yang dapat kita lihat dari tanda tanda nya maka kita harus meng unfriend atau minimal tidak dijadikan sahabat atau teman akrab. salah satu tanda teman yang harus kita unfriend adalah jika kita mendapatkan kesenangan maka mereka benci, jika kita mendapatkan musibah maka mereka bersukacita (in tamsaskum hasanatun tasu’hum, wain tushibkum sayyiataun yafrahuu bihaa). Menghadapi orang orang yang demikian ini maka kita harus selalu sabar (sadar dan menerima) serta bertakwa (wain tashbiruu watattaquu) hal ini untuk mencegah ketidak baik yang ditimbulkan dari sikap membenci mereka kepada kita (laa yaddlurukum kayduhum syaian).