istighfar itu bukan menyalahkan diri

istighfar itu mohon ampun kepada Allah, jadi ya mohon ampun saja, namun seringkali terselip rasa bersalah dan secara tidak sadar menyalahkan diri sendiri (self blamming) yang pada akhirnya menolak diri , tidak menerima diri, tidak menerima masa lalu , tidak mau menerima kesalahan diri di masa lalu. Jika ini terjadi sampai sekian waktu sampai sekian lama dan berulang dan berulang maka istighfar bukan membuat hati menjadi tenang tapi dapat memicu stress dan depresi bahkan percobaan bunuh diri.

Menyalahkan diri dapat menyebabkan rasa tidak berharga, rasa sia sia dalam hidup. Padahal manusia memiliki kecenderungan untuk di hargai untuk di anggap ada (eksistensi diri). Jika diri sendiri saja sudah tidak menghargai bagaimana harga dirinya akan tumbuh dan eksis.

istighfar fokuskan pada kesambungan kepada Allah dan kemudian dengan penuh penerimaan diri dari segala perbuatan salah di masa lalu memohon ampun kepada Allah. Jadi mohon ampun itu dengan menerima kesalahan masa lalu dan minta ampunan Allah SWT.

setelah itu, kita yakin bahwa Allah mengampuni diri kita mengampuni semua perbuatan salah dan segala perbuatan salah. jangan sampai sudah mohon ampun tapi tidak yakin kalau di ampuni Allah, itu sama saja dengan meremahkan Allah, tidak percaya kepada Allah. Tidak percaya kepada Allah kalau Allah mengampuni , padahal Allah itu maha pengampun.

Akibat dari tidak yakin kalau dosanya di ampuni Allah dengan istighfar akan berakibat rasa bersalah yang tiada usai, sama saja dengan menghukumi diri terus menerus, diri yang terus menerus dihukum pasti akan mengalami keadaan tertekan yang parah.

beberapa klien saya, karena rasa bersalah yang berkelanjutan ada yang muncul gejala OCD (obsesive compusi disorder) semacam gangguan was was yang mengulang ulang perbuatan seperti mengulang wudhu , mengulang takbir berkali kali, kalau mandi lama. Ada juga yang mengalami depresi parah dan ada pula yang  menyakiti tubuhnya dengan menyayat dengan pisau. Dan yang paling bahaya adalah percobaan bunuh diri.

gejala gejala mental tersebut tidak akan terjadi jika kita dalam istighfar fokusnya minta ampun kepada Allah dan yakin kalau dosanya di ampuni Allah. jadi kalau sudah istghfar itu ada kesadaran bahwa kita ini bersih dari dosa sehingga muncul rasa bahagia dan muncul eksitensi diri.

istighafar itu bukan menyalahkan diri sendiri

banyak yang terjebak ketika mohon ampun kepada Allah, kesadarannya tidak minta ampun tapi justru menyalahkan diri sendiri atas kesalahan yang pernah dibuat. Seharusnya ketika istighfar kesadaran diarahkan ke Allah (sadar Allah) kemudian minta ampun kepada Allah tanpa menyalahkan diri sendiri. Jika ini dilakukan maka hati akan menjadi lega, tapi jika kesadaran diarahkan untuk menyalahkan diri sendiri yang terjadi adalah hati tambah sedih, stress jika berkepanjangan dapat menyebabkan depresi. Maka banyak orang yang membaca istighfar tapi tambah semakin stress dan depresi.