Rubah kesadaran kita maka Allah akan merubah hidup kita (Ar Rad : 11)

Manusia yang sebenarnya adalah kesadaran ini atau jiwa, bukan tubuh bukan pikiran, bukan perasaan dan perilaku. Maka kita hanya bisa berurusan dengan kesadaran kita. Kita bisa merubah kesadaran kita, tapi kita tidak bisa merubah pikiran dan perasaan kita. Maka lakukan perubahan kesadaran kita saat ini maka Allah akan merubah pikiran dan perasaan dan perilaku kita. Rubah dari sadar diri menjadi sadar Allah, tingkatkan dari sadar Allah menjadi sadar bahwa Allah itu benar. Rubah dan tingkatkan lagi dari sadar bahwa Allah itu benar meningkat menjadi sadar bahwa Allah di puji seluruh alam semesta, dan tingkatkan lagi Allah adalah yang maha agung.

Apa sebenarnya bawah sadar itu, dimana letak sadar Allah itu ?

Dalam dunia psikologi kita mengenal adanya dua macam pikiran ditinjau dari sisi kesadaran. yaitu bawah sadar dan sadar. Teori ini dikemukakan oleh freud. Freud adalah orang yahudi jadi dia tidak mengenal Allah SWT, sehingga teori teorinya tidak sesuai dengan islam. Sebenarnya seperti apa bawah sadar itu dan seperti apa pikiran bawah sadar itu menurut islam. Islam ketika kita menyadari Allah, maka tidak masuk dalam sadar dan bawah sadar. karena dikatakan sadar itu lebih sadar , dikatakan bawah sadar tapi kok  sadar juga. Maka ketika saya menyadari Allah kesadaran saya tidak masuk ke sadar juga tidak masuk ke bawah sadar tapi masuknya ke sadar Allah. Karena tidak ada kata yang tepat yang dapat mewakili kesadaran ini ketika menyadari Allah. Sadar Allah ini agak unik karena sadar Allah tidak sama dengan sadar syetan, sadar jin, sadar malaikat, sadar yang lainnya. Sadar Allah ini adalah kesadaran yang tidak sama dengan sadar yang lainnya.
jadi kalau kita bagi ada tingkatan kesadaran :
1. Sadar Allah (menyadari Allah yang tidak serupa dengan apapun)
2. Sadar (sadar dengan hal hal yang nyata)
3. Bawah sadar ( menyadari hal hal yang tidak nyata. pengalaman masa lalu, jin, syetan, malaikat dll)

jadi bawah sadar itu adalah kesadaran terhadap hal hal yang tidak nyata yang tidak ada dalam pikiran sadar (saat ini dan disini) . misalnya pengalaman masa lalu, misalnya lagi alam ghoib jin syetan malaikat, kenapa ini berada di bawah sadar ya karena tidak disini dan saat ini. Karena alam ghoib ini tidak dapat disadari secara nyata inilah di masukkan di alam bawah sadar. Mereka (hal ghoib) tidak bisa dicerna oleh pikiran sadar saat ini dan disini maka masuknya ke alam pikiran  bawah sadar , di bawah sadar yang saat ini dan disini (versi bawah sadar). jadi ada saat ini dan disini versi sadar dan ada saat ini dan disini bawah sadar. Kemudian kenapa jin dan malaikat itu masuk bawah sadar karena mereka masih bisa di persepsi atau masih bisa di angan angankan,. nah ini berbeda jelas dengan sadar Allah di mana Allah tidak bisa di angan angankan, tidak bisa dipersepsi. sehingga sangat jelas sekali perbedaannya antara sadar allah dan bawah sadar. Berbeda sekali Allah dengan jin dan malaikat meskipun ini sama sama di alam ghoib.
Hal ini pula yang membedakan agama islam dengan agama lain, jika agama islam menyembah dan meminta hanya kepada Allah yang tidak sama dengan apapun (tidak bisa dipersepsi). Kalau agama lain masih menggunakan alam bawah sadar nya untuk disembah dan diminta, inilah ketinggian islam diabandingkan dengan agama lain. Tuhannya umat islam tidak bisa dipersepsi tidak sama dengan lainnya dan Tuahnnya inilah yang disembah dan diminta. Sedangkan agama lain Tuhannya masih dalam persepsi (bawah sadar) atau Tuhannya sama dengan islam,  tidak sama dengan apapun (tidak bisa dipersepsi)  sama dengan islam, tapi menyembah dan memintanya juga dengan yang lain. Misalnya Tuhannya Allah tapi juga menyembah dan meminta kepada putranya misalnya. Atau tuhannya tidak bisa di persepsi tapi mintanya masih ke dewa dewa, atau masih menyembah dewa dewa. 

Berikut penjelasan saya di youtube : https://youtu.be/uo8LrF9Q5Jo

 

Kesadaran itu lebih menentukan darpadai isi hati dan pikiran

sadar lebih menentukan hati dan pikiran

Allah mengerti apa apa yang ada di alam kesadaran kita, kesadaran ini lebih besar daripada apa yang ada dalam hati kita. Jika seseorang memiliki rasa benci maka Allah tahu kesadaran yang ada dalam diri orang tersebut (innallaha alimul bidzatish shudur). kesadaran ini berada di atasnya hati, jika hati benci maka disebabkan oleh kesadaran orang tersebut pada satu hal (wa maa tukhfii  shuduruhum akbaru). Kesadaran seseorang bisa kita ketahui dari tanda tanda yang Allah berikan melalui perilakunya (qod bayyanna lakumul ayaati inkuntum ta’qiluun) , untuk mengetahui arti tanda tanda yang Allah berikan diperlukan suatu usaha menyadari dan berpikir yang keduanya menimbulkan kemampuan akal (ta’qiluun). 

kemampuan akal yang merupakan gabungan dari menyadari dan berpikir sangatlah penting agar kita mampu mengenal orang lain sampai mendalam yaitu sampai pada sisi kesadarannya. Sehingga kita tidak tertipu oleh muslihat mereka terutama orang orang yang membenci kita. Jika kita sudah tahu bahwa seseorang itu membenci kita yang dapat kita lihat dari tanda tanda nya maka kita harus meng unfriend atau minimal tidak dijadikan sahabat atau teman akrab. salah satu tanda teman yang harus kita unfriend adalah jika kita mendapatkan kesenangan maka mereka benci, jika kita mendapatkan musibah maka mereka bersukacita (in tamsaskum hasanatun tasu’hum,  wain tushibkum sayyiataun yafrahuu bihaa). Menghadapi orang orang yang demikian ini maka kita harus selalu sabar (sadar dan menerima) serta bertakwa (wain tashbiruu watattaquu) hal ini untuk mencegah ketidak baik yang ditimbulkan dari sikap membenci mereka kepada kita (laa yaddlurukum kayduhum syaian).