Rasulullah bukan seorang guru Mursyid

Kalau tidak mau mencontoh rasulullah mau mencontoh siapa? jika ada yang tidak sesuai dengan apa yang beliau jalankan masak kita mau mencontoh dan menirunya. demikian pula hal yang esensi dalam kita belajar menuju ke Allah. Rasulullah tidak pernah menyebut diri beliau adalah seorang guru mursyid, tapi beliau menyebut diri beliau sebagai seorang sahabat bagi umatnya pada waktu itu. Beliau ingin menunjukkan kepada kita bahwa Beliau bukanlah sang pemberi petunjuk, sang pemberi hidayah, tapi beliau adalah utusan yang di utus oleh sang pemberi petunjuk, sang pemberi hidayah untuk umat manusia agar kembali kepada Allah. Jadi posisi Rasulullah bukanlah seperti posisi Allah SWT. Beliau sangat paham tentang hal ini sehingga beliau tidak berani mengatakan bahwa beliau adalah guru apalagi mursyid.

kita harus paham benar mana Sang Penuntun dan mana yang mengajak untuk kembali kepada Sang penuntun. Jangan di campur aduk. Okelah jika kita cinta kepada Rasulullah tapi cinta kepada rasulullah jangan sampai merusak ajaran Rasulullah itu sendiri dengan menyesatkan manusia dengan mengarahkan manusia kepada selain Allah. Kalau kita mencintai rasulullah berarrti kita juga mencintai apa yang beliau ajarakan, apa yang beliau ajarkan yaitu mengajak menusia untuk kembali kepada Allah secara langsung. Bukan melalui perantara apapun termasuk perantara manusia. Kalau ada yang mengajak untuk tidak ke Allah tapi ke manusia itu sama saja menyesatkan manusia dari jalan ketauhidan itu artinya menghina dan melawan ajaran Rasulullah.

Berjalan menuju ke Allah adalah perjalanan masing masing dari kita, selama kita lurus ke Allah maka akan selamat tapi jika kita berhenti pada sosok manusia maka kita akan terhenti disitu selamanya dan tidak akan bisa sampai ke Allah, seterusnya dan selamanya naudzubilah

marilah dalam perjalanan menuju ke Allah ini kita kembalikan kepada ajaran Rasulullah yang mengajak kita semua umatnya ini untuk ke Allah bukan ke yang lain. KEnapa Rasulullah tidak mengangkat diri beliau sebagai guru mursyid sebab Beliau ingin agar kita lurus ke Allah tidak ke BEliau sebagai Rasul terlebih kepada pengganti paengganti dan pewaris beliau yaitu ulama ulama syehk syehk… atau yang lainnya.

semoga kita selalu dituntun untuk selalu kembali kepada Nya amiin.

Rasulullah Muhammad SAW

cara menghadirkan mursyid ketika berdzikir

Berdzikir tanpa ada bimbingan bahaya, bener kata orang, salah yang membimbing bisa menyebabkan GILA. Maka saya sampaikan cara disini agar tidak gila. Cara agar tidak gila adalah menghadirkan mursyid, mursyid adalah pembimbing ketika berdzikir yang membimbing kita untuk bisa benar benar berdzikir. Dengan adanya mursyid ini maka dzikir kita akan terarah sesuai dengan yang ada di surat al fatihah yaitu ihdinashiratal mustaqim yaitu jalan yang lurus. Akibat tidak adanya pembimbing ini maka jalan kita akan sulit sebab kita sendiri tidak tahu jalan, bagaimana tahu jalan kalau tidak pernah ke sana. Kita hanya tahu tujuan tapi tidak tahu jalan, yang tahu jalan ya Sang Pembimbing itu tadi atau mursyid.

sekarang siapa mursyid itu, Mursyid adalah yang membimbing yang dapat membawa kita yang dapat menunjukkan jalan kita, yang dapat memberikan tuntunan dan mengajarkan kepada kita apa apa yang sebelumnya tidak kita ketahui, nah Mursyid itu adalah Allah SWT. maka dalam berdzikir menghadirkan mursyid menjadi wajib hukumnya sebab Dialah yang akan membimbing, membimbing untuk menuju kepadanya. jadi Allah itu ya mursyid ya tujuan artinya Allah sendirilah yang akan menunjukkan jalan kemana arah menuju-Nya.

sebab siapa yang tahu akan Beliau kalau bukan Beliau sendiri. sangat tidak mungkin kalau mursyid itu manusia sebab manusia tidak akan bisa membimbing manusia menuju kepada Allah. Sebab manusia siapapun itu masih memerlukan bimbingan Allah.

nah bagaimana sekarang menghadirkan mursyid dalam dzikir kita, caranya sangat sederhana yaitu dengan sadar Allah. Ya dengan sadar Allah dari setiap bacaan dzikir yang kita baca akan menghadirkan Allah menghadirkan sang Mursyid. jika ini kita sudah kita lakukan maka dijamin tidak akan gila tidak akan tersesat dan pasti akan cepat sampai. Warning : jangan menggunakan mursyid yang lain sebab dia tidak bisa memberi hidayah, dia tidak bisa memberi tuntunan dan dia tidak bisa menjamin keselematan dunia ahkirat.

Mursyid itu adalah ALLAH SWT

Hijab pembimbing spiritual

sampai batas mana peran pembimbing spiritual? yang pasti pembimbing spiritual jangan sampai mengganti kedudukan Allah sebagai pemberi hidayah dan petunjuk kepada kita. pembimbing spiritual ini bisa mursyid atau kyai atau yang lainnya. Sebagai murid kita harus tahu sampai batas mana kita bergantung kepada beliau dan lanjut kepada Allah SWT. kalau kita berspiritual nggendol terus menerus maka Allah akan terhijab oleh kita sendiri yang tidak menganggap Allah sebagai pemberi hidaya dan pemberi petunjuk…. tapi tetap menganggap bahwa mursyid yang memberi petunjuk dan yang bisa mengangkat derajat spiritual.

tulisan saya ini tidak mengesampingkan mursyid atau pembimbing spiritual tapi untuk mengingatkan sesam murid agar dalam perjalanan spiritual ini kita lebih mengandalkan Allah sebagai pemberi petunjuk bukan yang lain.

mungkin bagi sebagian dari kita tidak yakin bisa seperti ini, kalau memang tidak yakin ya saya sarankan terus saja pakai mursyid tapi kalau kita yakin dengan Allah maka saya sarankan jadikan Allah sebagai “Sang pemberi petunjuk” bukan yang lain.