surbanan, mencontoh abu jahal atau sahabat nabi?

Masalah menggunakan sorban di kepala bisa karena mencontoh para sahabat atau justru sebaliknya mencontoh abu jahal sebagai ikon musuh islam jaman Nabi. ya pada waktu para sahabat dan juga musuh para sahabat nabi sama sama menggunakan sorban dan pakaian jubah. jadi kita tidak bisa menjudge bahwa orang yang bersorban dan menggunakan pakaian jubah adalah meniru para sahabat nabi bisa jadi yang dia tiru adalah para musuh Nabi pada saat itu.

sorban adalah budaya di sana sehihgga orang sholeh atau tidak sholeh ya pakainya sama yaitu bersorban. samalah kalau di jawa jaman dulu pakai blankon tidak peduli itu orang sholeh ataut tidak sholeh juga pakai blankon.

sama juga kalau misalnya gosok gigi pakai siwak bisa mencontoh sahabat nabi juga bisa mencontoh musuh sahabat nabi. karena pada masa itu sahabat nabi dan musuh sahabat nabi pakainya sama yaitu siwak.

nah sekarang apa yang membedakan antara mencontoh sahabat nabi dan musuh sahabat nabi… ya yang membedakan adalah niat karena Allah atau tidak. Misalnya pakai sorban agar dianggap “sholeh” bahkan agar di anggap mengikuti sunah nabi tapi minus karena Allah, maka itu termasuk mencontoh musuh musuh sahabat nabi. Kenapa begitu karena pada masa itu juga pakai sorban tidak diniatkan karena Allah. Apalagi yang menggunakan sorban, jubah, teken, dan  masih berselempangkan  kain…. jika agar di anggap syeh, dianggap kyai, dianggap ustad, dianggap orang alim.. maka jelas itu adalah mencontoh abu jahal bukan mencontoh Nabi SAW.

nah sekarang jelaskan perbedaannya …