takut korona takut mati

2 hal yang saat ini menghantui warga dunia, yaitu takut korona dan takut mati. Ketakutan itu karena mereka tidak menyadari bahwa penyakit dan mati adalah hal yang biasa dalam kehidupan. Banyak orang mati karena penyakit jadi antara mati dan penyakit adalah suatu hal yang biasa dalam kehidupan. apalagi kalau di jawa ada istilah “pejah karena gerah sawatawis wekdal” artinya penyakit yang tidak ada obatnya adalah penyakit sawatawis wekdal…. kalau orang sudah penyakit ini pasti mati.

bagi orang yang menganggap kehidupan itu ya tidak berhenti di sini di dunia tapi berlanjut di alam kubur, kemudian di akhirat maka kematian adalah suatu ketetapan Allah yang pasti berlaku dan ini merupakan kebahagiaan karena segera berlanjut ke fase berikutnya fase kehidupan alam kubur dan menunggu kehidupan berlenjut ke akhirat.

merebaknya korona (bukan toyota korona), saat ini bahkan akhir akhir ini yang ditandai dengan kabar kawan, saudara dan tetangga yang meninggal akibat virus ini, semakin membuat ketakutan yang over dosis, padahal saya katakan bahwa orang mati itu biasa dan orang mati karena penyakit itu sangat umum. banyak kabar yang kena korona maka semakin membuat kita harusnya beradaptasi dengan keadaan ini. Beradaptasi bagaimana, ya beradaptasi dengan siap siap jika suatu saat tertular dan sakit dan sembuh atau kita dipanggil Allah. Kenapa ekstrim beigni, ya karena penyakit virusnya juga ekstrim maka kita dalam menghadapi dan mensikapi juga harus ekstrim.  Semakin kita tidak ekstrim dalam mensikapi maka kita aka semakin stress karena ketakutan korona dan ketakutan akan mati. bisa jadi kita mati bukan karena korona tapi karena stress…..

Bagaimana cara menghadapi virus korona yang nggak jelas virus nya, penularannya tidak tampak dan orang yang kena tidak tahu juga kalau dia menularkan ke orang lain….. anggap sajalah vidur korona ini tuyul , casper atau hantu demit yang tidak nampak mata oleh kita … baik bagaimana kita harus mensikapinya

  1. siap siap kembali ke Allah dengan banyak berdzikir (banyak dzikir nafas)
  2. menyadari bahwa semua berasal dari Allah dan akan kembali Allah
  3. serahkan semua yang kita miliki anak saudara istri/suami kepada Allah
  4. patuhi protokol kesehatan ini sebagai sunatullah dan bentuk kepatuhan kita kepada Allah
  5. jangan sombong dengan seolah menantang kematian karena Allah tidak suka di tantang
  6. hindari menjelekkan atau menyalahkan orang yang kena korona karena hal ini bisa membuat kualat
  7. jaga kesehatan secara maksimal olah raga, istirahat dan banyak membaca tanda tanda yang ada dalam tubuh kita agar tetap terbaca apa yang harus kita lakukan.
  8. karena virusnya tidak kelihatan nampak dan siapa yang tertular tidak ketahuan juga (OTG) maka berpegang pada pertolongan Allah, selalu kita on kan, terlebih kalau kita sedang keluar rumah, sedang beraktivitas di rumah.

dah …. semoga kita selamat diselamatkan Allah.