polisi butuh psikolog klinis dalam kasus ryan

psikolog ada beberapa jenis ada psikolog klinis, ada psikolog sosial, perkembangan, pendidikan dan lain sebagaqinya. saya kurang begitu yakin psikolog yang ada di kepolisian memiliki kemampuan psikologi sesuai dengan jenis jenis tersebut. tidak mungkin psikolog tapi ahli semua.. dalam kasus ryan ada baiknya polisi bekerja sama dengan psikolog setempat yang memiliki kemampuan klinis yang mendalam, yang memang benar benar menangani kasus kasus klinis.. psikolog psikolog tersebut dapat di temui di universitas yang ada fakultas psikologiya atau di rumah sakit jiwa..

penanganan kasus ryan seringkali yangmenjadi permasalahan adalah apaka gila atau tidak… sebenarnya gampang saja untuk mendeteksi gila atau tidak atau cuma gangguan saja atau cuma penyakit saja .. saya yakin dengan bekerja sama dengan psikolog setempat akan lebih efeisien karena mereaka sudah apal betul mana yang psikopat dan mana yang schizoprenia.

kemudian dalam menangani kasus ryan ini sebenarnya perlu tidak menghadirkan pacarnya ? saya juga heran apa alasan polisi mendatangkan pacarnya ? dan apa keuntungannya…? kalau tidak mau jujur pukuli saja seperti pencuri ayam… apa dia komiditi yang bisa disiarkan sehingga bisa menjadi drama …. yang indah dari kasus pembunuhan berantai?

terutama lagi harus menuruti semua omongannya menuruti perintahnya, minta inilah minta itulah?

ya mungkin kasus ini menarik juga bagi sebagaian kalangan terutama media televisi dan pemberitaan lainya yang cenderugn mementingkan sensasi daripada muatan berita itu.

Psikopat kasus ryan jombang

namanya psiko pathologi atinya psiko itu jiwa dan pathologi penyakitan. penyakitan ini seperti penyakitan pada fisik macamnya banyak… ada yang bermuka manis berwajah ayu tapi ketika dibuka lengannya penuh penyakit kulit yang menjijikkan… nah dalam kejiwaan pun seperti demikian, kelembutan tutur kata gantengnya wajah bukan ukuran sehat atau tidak…

dari kasus ryan atau kasus kasus lainnya dapat kita lihat dari penyimpangan penyimpangan selain pembunuhannya yaitu homo nya.. secara psikologi homo adalah kelainan dari orientasi seksual dimana secara normal laki laki akan menyenangi perempuan bukan ke sesama jenis. ketidak normalan ini tentu dan pasti akan membawa ketidak normalan yang lainnya… biasanya mereka pencemas dan pencemas akan berwujud pada sikap posesif, agresif, pencemburu dan tumpulnya emosi dan ini terjadi pada kasus ryan. sangat mudah bagi dia melakukan pembunuhan bahkan mungkin suatu kepuasan tersendiri sebagai dampak dari ketidaknormalan dirinya yang mana bawah sadarnya tidak menerima keadaan homonya dan menimbulkan konflik batin sendiri yang berjalan cukup lama dan mendalam, ditambah mungkin olok olok teman sekelas atau para tetangga sehingga semakin memperparah dendamnya kepada orang lain, hal inilah yang menjadi salah satu sebab mengapa pembunuhan sangat mudah dilakukan oleh ryan, disamping tentunya tumpulnya emosi… tidak ada ngeri, tidak ada menyesal, dan yang jelas sadis.

tentang masalah pembunuhan dengan mengambil harta … itu bukan tujuan utama ryan ya mungkin sayang saja ada uang miliki korban kok tidak di manfaatkan… tapi yang jelas adalah perilakunya menyimpang.

nah menyimpangnya ryan tidak seperti penderita schizoprenia dimana ketika benar benar membunuh itu diakibatkan karena pikiran yang underkontrol bukan direncanakan. orang schizoprenia tidak mungkin bisa merencanakan dan biasannya pembunuhannya tidak berulang cukup sekali saja dan setelah itu biasanya menyesal luar biasa.. nah yang begini ini yang tidak bisa dijerat dengan hukuman pidana. sangat berbeda dengan kasus ryan dimana dia betul betul sadar ketika akan membunuh dan berantai lagi… jelas ini adalah kejahatan bukan seperti schizoprenia. kalau dikatakan kelainan ya itulah kelainan dari seorang homoseks (namun juga tidak setiap homoseks berperilaku seperti ryan) tapi sekali lagi bahwa hampir dipasyikan perilaku homo akan memicu perilaku negatif lainnya. seperti apa bentuk perilaku negatif itu sangat tergantung dari diri pehomo itu sendiri