Memahami Rukun Iman dengan benar

RUkun Iman adalah rukun yang harus di Imani oleh setiap muslim. Iman kepada ke enam rukun ini menjadi dasar keimanan atau keyakinan umat islam. Iman adalah bentuk dari kesadaran, Ketika kita mengatakan iman berarti yang digunakan adalah sadar. Kesadaran kita inilah yang kita gunakan untuk beriman atau yakin. Sesuatu yang kita yakini pasti tidak dapat dicerna oleh indera persepsi kita. Misalnya kenapa kita yakin bahwa itu adalah ibu kita, yang lebih heboh lagi adalah kenapa kita yakin bahwa dia adalah bapak kita. Bukan wujud dari ibu dan bapak kita yang kita yakini. Yang kita yakini adalah bahwa dia adalah bapak dan ibu kita. Tahu dari mana kita tentang kebenaran bahwa beliau adalah orang tua kita. Nah kecuali mungkin kalau sudah Tes DNA sehingga tidak perlu yakin lagi karena sudah nyata benar ada. baik itu sebagai gambaran saja bahwa keyakinan kita bersumber dari kesadaran dari yang tidak nampak dari indera persepsi kita.

nah sama saja sekarang ketika kita membahas rukun iman. Rukun iman adalah rukun keyakinan atau hal hal yang wajib kita yakini dalam memeluk agama islam. berarti islam sendiri di awal sudah menekankan unsur kesadaran ini. jadi kesadaran ini tidak kalah pentingnya dengan syariat. bahkan rukun iman ini lebih mendasar dan lebih penting dari rukun islam. Tapi sayangnya umat islam lebih menonjolkan rukun islam dari pada rukun iman umat-islam-lebih-menonjolkan-rukun-islam-dari-pada

rukun Iman yang pertama adalah meyakini Allah. Kalimat beriman kepada Allah atau meyakini Allah ini berarti bahwa kita menggunakan kesadaran kita untuk beriman kepada Allah. Kenapa menggunakan iman karena Allah tidak bisa dipersepsi tidak bisa di pikir. karena tidak bisa di pikir maka harus kita sadari. Allah tidak perlu kita cari karena itu akan menggunakan pikiran kita, Tidak perlu mengenal Allah karena Allah tidak bisa kita kenal cukup dengan kesadaran kita yaitu dengan mengimaninya dan meyakininya. ya sederhana memang untuk beriman kepada Allah tapi banyak yang tidak paham tentang hal ini, karena kebanyakan masih menggunakan pikiran untuk  mengenal Allah.

kalau menggunakan pikiran sampai kapanpun tidak akan bisa tidak akan dapat, seperti kalau saya analogikan kita ingin mengukut tinggi badan dengan timbangan atau mengukuran berat badan dengan meteran, jelas tidak akan ketemu.