homoseks dan kekerasan

terjadi lagi pembunuhan sadis di nusantara ini, lagi lagi dilakukan oleh kaum homo (ya sebenarnya kekerasan yang dilakukan bukan dari kalangan homo juga ada). dalam tulisan ini saya ingin menyoroti masalah homoseksual dan kekerasan.
perilaku homo adalah perilaku menyimpang dari norma agama, apapun alasannya… menyompang dari agama artinya menyimpang dari kefitrahan dari bagaimana seharusnya menjadi manusia. karena menyimpang dari fitrah pasti ada sisi sisi lain yang tidak wajar… misalnya agresifitas.. kaum homo di indonesia belum bisa diterima karana di indonesia mayoritas masyarakatnya beragama (beda dengan eropa misalnya belanda atau yang lainnya) kurangnya penerimaan sosial inilah yang menimbulkan stress tersendiri, bayangkan kalau seluruh kampung mengolok olok dia sebagai HOMO apa tidak tertekan? jelas tertekan.. nah kondisi inilah yang menyebabkan stress… disamping tentunya dia stress dengan perilakunya sendiri yang tidak tertarik dengan lawan jenis tapi dengan sesama jenis. stress yang lain adalah perasaan dosa… bersalah dan perasaan berbeda dengan kebanyakan manusia…… dan kalau dicari masih banyak lagi….
jadi berhati hati lah dengan orang yang melanggar agama pasti ada sisi lain yang dia langgar juga…. bisa menipu berbohong, membunuh… bisa lain lain….. dan ini tidak sebatas HOMO saja orang yang melanggar agama pasti memiliki perilaku yang merusak, megatif dan tidak menguntungkan

rame rame menganalisis kasus ryan jombang

ya itulah yang dilakukan oleh para ahli terutama ahli psikologi alias psikolog. rame rame pada menganalisis kasus yang sekarang sedang ngetrend…rata rata para psikolog menyalahkan masyarakat pada umumnya meski dengan menutupi nya dengan kata kata “cerminan masyarakat kita”  atau “perbuatan ryan karena ulah masyarakat” ya nampaknya analisis psikolog memang lebih mudah melihatnya dari sisi behaviior dimana perilaku seseorang selalu di sebabkan oleh lingkungannya, dan menekankan proses belajar dari lingkungan… ya terus kita kita jadi bertanya tanya mengapa dia proses belajarnya kok bisa seperti itu? tidak mungkin itu hanya karena lingkungan saja pasti ada dibalik perilaku yang menggerakkannya untuk bisa berbuat senekat itu.

marilah kita menlusur secara spiritual bagaimana ryan bisa melakukan hal seperti itu… sebab kalau psikolog yang menganalisis kasihan masyarakat ndak tahu apa apa ikutan disalahkan…

secara ketuhanan manusia diciptakan tanpa daya.. dia hanya diberi pilihan mendekat ke allah atau menjauh …. kalau menjauh ya akan diberikan dorongan dorongan negatif yang kuat sehingga bisa bisa saja orang tersebut melakukan perbuatan yang negatif.. nah kalai pilihannya mendekat maka Allah pun akan memberikan dorongan untuk selalu berbuat yang baik.

pada kasus ryan pada saat membunuh karena kehendak allah agar ryan membunuh hal ini dikarenakan ryan menjauhi perintah allah seperti melakukan perbuatan sex yang dicela, berperilaku seperti perempuan, dan berbohong ….

tapi bisa jadi kasus yang menimpa ryan bisa jadi menjadi dibukanya pintu hidayah dan pintu taubat sehingga dengan terungkapnya kasus ini dia tambah dekat kepada allah, mungkin akan lebih dekat dia daripada kita kita ini yang sebenarnya tidak tahu kita akan mati kapan.

jika ryan bertaubat dan mendekat kepada allah maka allah pun akan memberikan hidayahnya dan akan menerima dia untuk masuk dalam surganya.. meski matinya nanti (?) di depan regu tembak… coba bayangkan jika diakhir hayatnya dia berhasil mengucap 2 kalimah syahadat…

ketika ryan sudah dalam posisi menyerah kemudian masyarakat mencela maka sebenarnya masyarakat ini lah yang mendapatkan dosa …. seperti tulisan saya sebelumnya sebaiknya kita mamaafkan, lagian juga tidak ada manfaatnya mengolok olok dia.

jadi intinya ryan bisa berbuat nekat ya karena ijin dari allah… cuma mengapa kok allah menjadikan ryan jadi membunuh? ya karena ryan sendiri yang banyak melanggar aturan dari allah serta manjauhi allah..

ini peringatan bagi kita .. siapa saja yang menjauhi allah dan melanggar aturannya maka bisa dipasitkan dia akan mendapatkan perlakuan yang seperti apa yang terjadi pada kasus ryan… terutama sekali kepada saudara saudara seiman yang menjadi homosek atau lesbi.. cepat cepatlah untuk bertaubat…. sebab perbuatan jenengan jenengan sudah merupakan perbuatan dosa besar… jangan sampai allah murka…. (maaf ini sekedar himbauan saja… bukan paksaan karena dalam islam tidak ada paksaan untuk menjalankannya…) mumpung anda membaca blog saya ini saya turut mendoakan anda kalau tidak sekarang ya saya doakan besuk kalau tidak besuk ya besuknya lagi doa saya semoga dikabulkan allah sehingg anda yang homo dan lesbi ketika membaca tulisan saya ini kembali di jalan yang diridloi allah amin

polisi butuh psikolog klinis dalam kasus ryan

psikolog ada beberapa jenis ada psikolog klinis, ada psikolog sosial, perkembangan, pendidikan dan lain sebagaqinya. saya kurang begitu yakin psikolog yang ada di kepolisian memiliki kemampuan psikologi sesuai dengan jenis jenis tersebut. tidak mungkin psikolog tapi ahli semua.. dalam kasus ryan ada baiknya polisi bekerja sama dengan psikolog setempat yang memiliki kemampuan klinis yang mendalam, yang memang benar benar menangani kasus kasus klinis.. psikolog psikolog tersebut dapat di temui di universitas yang ada fakultas psikologiya atau di rumah sakit jiwa..

penanganan kasus ryan seringkali yangmenjadi permasalahan adalah apaka gila atau tidak… sebenarnya gampang saja untuk mendeteksi gila atau tidak atau cuma gangguan saja atau cuma penyakit saja .. saya yakin dengan bekerja sama dengan psikolog setempat akan lebih efeisien karena mereaka sudah apal betul mana yang psikopat dan mana yang schizoprenia.

kemudian dalam menangani kasus ryan ini sebenarnya perlu tidak menghadirkan pacarnya ? saya juga heran apa alasan polisi mendatangkan pacarnya ? dan apa keuntungannya…? kalau tidak mau jujur pukuli saja seperti pencuri ayam… apa dia komiditi yang bisa disiarkan sehingga bisa menjadi drama …. yang indah dari kasus pembunuhan berantai?

terutama lagi harus menuruti semua omongannya menuruti perintahnya, minta inilah minta itulah?

ya mungkin kasus ini menarik juga bagi sebagaian kalangan terutama media televisi dan pemberitaan lainya yang cenderugn mementingkan sensasi daripada muatan berita itu.