Seandainya Pondok Pesantren mengajarkan sadar Allah

berandai andai jika pondok pesantren di indonesia mengajarkan sadar Allah kepada santri santrinya maka saya bisa bayangkan pondok pesantren tersebut akan menelorkan santri santri yang tangguh. Santri tidak hanya diminta untuk dzikir ini dan itu, wirid ini dan itu tapi juga diwajibkan untuk menyadari Allah dalam setiap bacaan yang ia baca. Shalat yang santri lakukan tidak hanya sekedar shalat memenuhi syariat tapi di dalam shalatnya ada sadar Allah nya. bahkan ketika belajar mereka dilatih untuk melakukan dua hal yaitu menerima pelajaran dan sadar Allah.

Sadar Allah adalah suatu skill atau ketrampilan yang saya kira wajib untuk dijalankan, terutama kalau di pondok pesantren. Jika tiap santri menguasai skill sadar Allah ini maka dia akan mengalami kemajuan dalam hal ahlak, kemajuan studinya, kemajuan ibadahnya , kemajuan sikap sikap keberanian dan kemandiriannya.

berapa banyak santri yang lulus pondok pesantren gagal dalam bersosialisasi, gagal dalam bekerja… karena ketika di pondok dia hanya dibekali ilmu agama … ya sebatas ilmu yang tidak dapat digunakan secara aplikatif dalam kehidupan. kegagalan ini tentunya perlu kita pertanyakan “mengapa” nya. jangan hanya menjadi hal yang umum dan tidak ada penyelesaiannya. Kasian orang tua santri dan tentunya santri itu sendiri yang ketika lulus tidak bisa bersaing dengan lulusan yang bukan pondok pesantren. Secara logika tentunya anak pesantren lebih maju cara berpikirnya sebab dia didik dilingkungan pondok selama 24 jam, bandingkan dengan yang bukan pondok yang hanya disekolah kurang lebih hanya 8 jam. tapi kenapa sekali lagi, daya saing anak pondok sangat lemah.. ini tentunya sangat memprihatinkan. 

saya menuliskan ini bukan hanya menjelekkan anak pesantren namun saya mengusulkan program sadar Allah ini ada di pondok pesantren. jamaah yang belajar sadar Allah di sini, mengalami kemajuan yang signifikan … itu pun hanya bertemu dengan saya 3 atau 4 kali saja …. coba bisa kita bayangkan jika itu terjadi diponpes yang 24 jam selama 6 sampai 9 tahun, apa tidak wooow…

anda mungkin yang santri bisa saja sakit hati dengan tulisan saya ini, tapi ingat ini adalah fakta pahit dunia pesantren. kalau tidak ada perubahan paradigma pendidikan pesantren ya selamanya akan menjadi kalah dan menjadi kalah. Baiklah sadar Allah dalam bahasa kita adalah ihsan. Ihsan tidak sekedar di ajarkan tapi harus di terapkan dalam keseharian kehidupannn pesantren. SANTRI BERSAMA ALLAH…. itu kira kira kalimat yang tepat untuk kemajuan pesantren.