quota 100 kursi TOT sholat khusyu hampir habis

alhamdulillah respon di masyarakat cukub baik dalam menyakbut pelatihan untuk trainer sholat khusyu ini. kapasitas peserta yang hanya 100 kursi sudah hampir terpenuhi. untuk jurnal peserta dapat di lihat di halaman TOT sholat khusyu ( http://setiyo.wordpress.com/tot-sholat-khusyu/ )

ilmu tertinggi khusyu

belajar khusyu adalah belajar bagaimana kita berakhlak kepada Allah. bukan mencari sensasi sensai khusu seperti menempati maqom maqom tertentu, bisa ini dan bisa itu…dst. belajar khusyu adalah bagaimana berakhlak kepada Allah ini yaitu selalu sadar dengan Allah dapat menjadikan kita lebih baik kehidupan kita di dunia dan akhirat kelak. kebrhasilan seseorang belajar khusyu adalah perubahan perilaku, pikiran dan emosi. meski dalam sholat dia merasakan sensasi yang hebat hebat tapi dalam perilakun sehari hariya tidak ada perubahan maka masih dikatakakn BELUM BERHASIL.
belajar khusyu yang terpenting adalah APA YANG DIBERIKAN ALLAH SAAT INI KEPADA KITA ADALAH YANG TERBAIK BAGI KITA. bukan gambaran pengalaman khusyu yang bisa ini bisa itu, menempati alam ini dan alam itu, atau pengetahuan wejangan ini dan wejangan itu.
bagi kawan kawan yang belajar khusyu jangan terpancing dengan pengalaman orang lain, biarkan dia menceritakan tapi kita harus berpegangan bahwa bukan pengalaman yang kita cari, yang kita cari adalah semangat agar kita selalu bisa ingat dan kembali kepada allah. jika kita terpancing maka yang terjadi adalah ketidaksyukuran kita kepada allah misalnya “kenapa saya tidak seperti dia”, “aku ingin mengalami seperti itu”, “apa saya masih banyak dosa”, “wah kawan itu hebat ya”….dst perkataan perkataan batin seperti ini akan menghambat kita untuk mendapatkan pelajaran dari Allah, karena kita tidak bersyukur kpada Allah, mengatur Allah… dan yang paling fatal adalah kita tidak IHLAS dalam belajar khusyu…
baiklah kesimpulan ilmu tertinggi khusyu adalah : menerima apapun yang diajarkan Allah kepada kita. DIPERAS LAGI MENJADI “BERSYUKUR”

karakter seorang trainer sholat khusyu

trainer berbeda dengan penceramah, trainer harus sampai pada tahap merubah perilaku, pikiran dan emosi, kalau penceramah yang terpenting adalah memberikan informasi kepada fikiran. perbedaan lainnya model yang dimiliki trainer adalah pengalaman sedangkan penceramah adalah pengetahuan, ini artinya seorang trainer harus memilki pengalaman sholat khusyu, paling tidak apa yang disampaikan adalah apa yang dialami, sehingga apa yang disampaikan mampu merubah sedangkan penceramah modal utamanya adalah pengetahuan, hapalan, dan toeri teori (hafal quran dan hadis). seorang trainer ketika memberikan pelatihan harus aktif, moving, dan sedikit berteater, sedangkan penceramah cukup dengan berdiri diatas podium atau duduk manis di meja kecil kemudian memberikan uraian uraian.