kerja pikiran di wilayah fana

Fana dalam konsep saya adalah keadaan dimana diri kita terbebas dari ego dengan cara menyadari Allah yang tidak serupa dengan apapun. Pengertian ini agak berbeda dengan pengertian fana dari beberapa ahli lain, misalnya berpendapat bahwa fana adalah keadaan dimana hilang sama sekali termasuk hilang kesadarannya. saya tidak setuju dengan pengertian ini karena akan mengakibatkan seseorang tidak shalat lagi, kemudian bisa menjadikan seseorang menjadi gila karena kesadarannya hilang, kemudian karena kesadarannya hilang maka dia tidak perlu lagi bersujud di hadapan Allah.

Guru saya Bapak Haji Slamet Utomo, mengajarkan bahwa kita harus fana tapi jangan sampai jatuh (jatuh ini berarti bahwa kesadaran kita masih ada).

Pembahasan singkat kali ini adalah tentang bagaimana kerja pikiran jika diri dalam keadaan fana. Pikiran sangat tergantung sekali dengan kesadaran. Ketika kesadaran kita berada di kesadaran yang belum terbebas dari ego maka pikiran pikiran yang muncul bersumber dari ego. Maka muncul pikiran dan perasaan iri kepada orang lain, karena kesadarannya masih terbelenggu ego, sehingga pikiran negatif dan perasaan negatif muncul. Sekarang jika diri dibebaskan dario ego  maka akan muncul kerja pikiran yang tidak bersumber dari ego, tapi bersumber dari Allah. Dan inilah yang terjadi pada Nabi Muhammad SAW bahwa apa yang beliau lakukan adalah wahyu itu artinya bahwa kerja pikiran beliau perasaan Beliau adalah wahyu dari Allah SWT. Nah kita akan mencontoh apa yang Beliau lakukan yaitu membersihkan diri dari ego sehingga pikiran dan perasaan kita bersumber dari Allah SWT yang berupa ilham positif atau ilham taqwa.

kata kunci untuk memasuki fana adalah menyadari Allah yang tidak serupa dengan apapun dalam setiap nafas masuk dan keluar. Cara ini jika kita pertahankan beberapa saat makakita akan berada dalam keadaan fana dan kita akan mendapatkan beberapa ilham yang mencerahkan. Pikiran akan bekerja menangkap ilham dari Allah SWT.

Ilham ini penting untuk menyelesaikan amanah amanah yang sedang kita jalankan atau masalah yang sedang kita hadapi untuk diselesaikan.

 

 

Jamaah Dzikir Nafas dilatih Allah menyelesaikan masalah secara Spiritual

Setelah sekian bulan kita belajar zero atau fana, banyak sekali jamaah yang mulai mendapatkan pelajaran pelajaran berharga dari mulai hal yang ringan sampai yang berat. ya sepatutnya kita bersyukur kepada Allah SWT meski dalam hati kadang masih tersisa kepedihan dikarena kan masalah yang sedang dihadapi. Bersyukur karena Allah memberikan pelajaran pelajarannya secara langsung.

semakin dekat kita ke Allah maka semakin cinta Allah dengan kita. dan Kecintaan Allah adalah didikan dari Allah agar kita menjadi manusia yang berkualitas. seperti layaknya siti hajar yang ditinggal nabi ibrahim yang mana kemudian siti hajar bermasalah , apa masalahnya ? karena tidak ada makanan dan minuman baik untuk dirinya maupun untuk anaknya yang masih bayi. Masalah yang begitu berat kemudian dengan kesadaran spiritual yang sudah di tanamkan nabi ibrahim kepada siti hajar maka siti hajarpun bergantung kepada Allah, semakin bermasalah semakin bergantung semakin kepada Allah. kemudian beliau pun berusaha sekuat tenaga dengan cara yang tidak logis yaitu berlari dari bukit satu ke bukit berikutnya. dan kita tahu pada akhirnya Allah memberikan solusi Allah membantu Allah memberikan jalan yang tidak disangkan yaitu keluarnya air dari jejakan kaki bayinya. dan mengeluarkan air sampai sekarang.

itulah gambaran dari orang orang yang benar benar bergantung kepada Allah berani menghadapi semua resiko hidup dengan tetap bergantung kepada Allah. Allah akan menolong Allah akan memberikan bantuan meski di detik detik terakhir.

maka sahabat semua meski kita dalam perjalanan ke Allah beberapa mendapatkan masalah tetaplah berpegang kepada Allah. semkain dekat dan semakin kuat bergantung kepada Allah.  dan pasti Allah menolong, Allah pasti memberikan jawaban atas semua persoalan yang sedang di hadapi. Sayapun demikian beberapa kali mendapatkan masalah dan saya terus belajar untuk terus bergantung kepada Allah dan solusi itu ada dan rata rata di luar dugaan atau perkiraan saya.

dan beberapa teman kawan dan sahabat yang tergabung dalam group belajar DN mengalami hal yang sama mendapatkan masalah namun tetap bergantung kepada Allah dan alhamdulillah solusi itu ada benar benar ada dan bukan kita yang merencanakan tapi Allah yang membuat rencana dan memberikan solusi di luar perkiraan kita.

Maka mari bersama kita untuk mendekat ke Allah  dan bergantung kepada Allah agar masalah yang sedang kita hadapi mendapatkan solusi yang tak terduga.

bersyukur terus menerus

bersyukur , kebanyakan kita jika bersyukur selalu mendasarkan apa yang kita dapatkan dari Allah, entah itu naik pangkat, dapat anak, rejeki melimpah. bersyukur pada tingkat berikutnya adalah bersyukur karena Allah, bukan karena pemberian Allah. jadi sudah tidak memandang apa yang diberikan Allah, yang dipandang adalah Allah. berterimakasih kepada Allah. jika bersyukur pada tingkatan ini maka kita akan bahagia selama lamanya, dan nikmat kita bertambah dan bertambah. bersyukur kepada Allah untuk masa lalu, masa sekarang dan masa depan, dan jangan memandang lagi apa yang diberikan allah (karena jelas pemberian Allah tidak bisa di hitung hitung lagi).
bersyukur akan membuat kita bahagia yaitu ditambah nikmatnya. baik nikmat batin maupun nikmat materi.
pandanglah segala sesuatu itu dari sisi bersyukurnya insya ALlah seberat apapun masalahnya jika kita pasang dengan positif thingking dan bersyukur maka akan selesai dan akan berjalan dengan baik.
tidak ada masalah yang berat jika kita mau bersyukur kepada Allah (sekali lagi bukan kepada apa yang diberikan Allah). keadaan ini harus kita bawa dalam setiap keadaan.