Covid 19 dan kerusakan di muka bumi adalah ulah manusia

bicara kerusakan di muka bumi sempat di sampaikan malaikat ketika Allah pada awal menciptakan nabi Adam sebagai manusia pertama di bumi. Kerusakan di muka bumi dalam peristiwa tersebut dibenarkan Allah atas apa yang di sampaikan malaikat. Berarti manusia atau sebagaian manusia melakukan kerusakan kerusakan yang berakibat kepada kerugian pada manusia itu sendiri.

Kerusakan di muka bumi pernah di alami secara dahsyat ketika perang dunia baik perang dunia 1 atau kedua, ribuan atau bahkan jutaan manusia meninggal karena perang tersebut. Perang antara negara negara besar dengan peralatan yang saat itu dianggap super canggih yang tidak bisa di duga manusia lainnya. Seperti bom atom yang tidak disangka oleh jepang yang menewaskan ribuan rakyat jepang saat itu. dan konon katanya teori bom atom itu karya einstein…. yang ternyata masih ada teori penghancuran manusia dengan teorinya Tesla, tapi konon katanya america memilih teorinya einstein untuk menghancurkan jepang sebagai balas dendamnya pada perang bunuh diri di pelabuhan harbour.

Baik, saat ini kita sedang menghadapi perang covid 19, yang awalnya itu hanya antara negara amerika dan china. China menuduh amerka menyebarkan virus di wuhan melalui acara kompetisi olahraga yang diikuti oleh amerika, mungkin ini dipahami china sebagai serangan terhadap china dan kemudian china pun mengolah virus tersebut agar cocok untuk menyerang amerika, dan hasilnya sungguh diluar dugaan amerika bahwa banyak sekali rakyat amerika yang meninggal karena virus ini.  Sempat menyerang presiden amerika waktu itu adalah Trump tapi mungkin secara intelijen tingkat tinggi, ternyata trump sebenarnya sudah punya penawar virus ini tapi sangat terbatas sekali hanya khusus untuk trump.  tulisan saya ini jauh dari bukti bukti kebenaran hanya perkiraan saya saja yang sangat bisa salah. Namun kalaupun benar berarti kita sedang berada pada perang dunia ke 3 dalam bentuk perang senjata biologis. yang sudah di tembakkan satu tahun lebih dan sekarang sekali tembak atau beberapa tembakan itu peluru bisa berkembang biak dan menyasar kemana mana tidak peduli siapa yang jadi korban.

Bagi saya terlepas dari tulisan saya diatas benar atau salah, virus sudah ada di sekitar kampung kita sudah ada di sekitar kota kita, tidak ada kata lain kecuali waspada. Anggap sajalah sekarang ini musuh tak terlihat sedang mengadakan operasi siang malam, kita harus bahwa baju anti peluru, tidak perlu pergi keluar yang jauh jauh kalau memang tidak perlu, rajin rajin untuk membersihkan diri siapa tahu baju atau tubuh kita sudah ketempelan peluru yang sudah berkembang biak tadi.

Keadaan seperti ini seperti perang, mungkin kita tidak bebas lagi, mungkin kita agak kekurangan kebutuhan kita, tapi kalau kita tetap tidak menyadari hal ini dan melanggar maka resiko lebih besar akan menghadang kita. Anda mungkin takut setelah membaca tulisan saya ini. saya kira takut anda adalah alarm pertama anda untuk berhati hati. Rasa takut tidak selalu negatif, tapi rasa takut bisa menjadi pertanda bahwa kita harus hati hati dan mulai merubah periaku kita agar tetap aman dan selamat.

secara agama, saya kira ini sudah bukan wabah lagi karena bisa sampai tahunan saya kira ini adalah hasil ulah manusia yang merusak bumi. Kalau ini pandemi atau wabah tidak akan selama ini karena Allah menciptakan kita manusia ini dengan sistem pengaman tubuh (sistem imun)  yang akan beradaptasi dengan virus yang muncul. jadi kalau sampai tubuh kita tidak mampu menghadapi hal ini berarti itu ulah manusia yang memang sengaja merusak muka bumi ini. Satu satunya cara untuk tetap aman dalam situasi semacam ini adalah selalu percaya dengan pertolongan Allah. Kita tidak tahu musuh yang harus kita bunuh atau virus yang tidak nampak ini yang ternyata bisa menyerang secara tak terduga. Keadaan seperti ini tidak akan kita membuat kita cemas atau takut kalau kita sadar Allah dan percaya dengan pertolongan Allah. yang penting adalah ikuti sunatullah dalam keadaan covid 19  ini dan tetap percaya dengan pertolongan Allah, setelah itu pasrahkan kepada Allah mau terserang atau tidak, mau bisa bertahan tetap hidup atau kita terkena dan kembali kepada Allah.

Terjadinya gangguan jiwa orang belajar makrifat

Ketika kita akan belajar aliran makrifat, aliran  tasawuf ada beberapa dari kita yang takut gila, atau takut terkena gangguan jiwa, atau takut jadi malas kerja dan tidak produktif lagi. Ketakutan ini menimbulkan keengganan untuk belajar makrifat, apalagi yang masih mudah dan masih aktif bekerja.  Pengajian pengajian makrifat di majlis majlis ilmu nyaris di hadiri mayoritas orang-orang tua. Banyak yang sudah pensiunan menjelang usia 50 60 baru tertarik belajar makrifat. Ada juga yang melarang belajar makrifat di usia muda katanya bahaya bisa gila atau menganggap bahwa belajar makrifat khusus orang orang tua yang sudah mau mati.

Beragam pendapat negatif tentang belajar makrifat. Baiklah , tulisan ini akan menguraikan orang belajar makrifat kenapa bisa terganggu jiwanya. Ini sangat mungkin sekali. Sebab belajar makrifat ini adalah belajar menata ulang bagian terdalam dari diri jika salah maka akan terjadi ketidak sinkronan dalam diri manusia. Terjadinya eror itu jika dalam belajar makrifat tujuannya tidak ke Allah, ini kalau sampai mendalam dan jauh tersesat maka orang akan menjadi terhalusinasi dengan alam pikiran alam pikiran sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dalam bermakrifat. Misalnya tujuan bermakrifat untuk sakti maka dia akan terhalusinasi dengan ketemu dengan orang bersurban padahal itu halusinai yang di timbulkan oleh syetan masuk ke alam bawah sadarnya.

terjadinya gangguan jiwa ini dalam hal tertentu dia memang orang wajar, tapi ketika dia terbawa alam bawah sadarnya maka dia akan menjadi orang yang terganggu jiwanya, misalnya dengan meracau, bicara sendiri atau dia seperti ada yang mengendalikan atau dia kemasukan yang katanya seorang waliyullah (padahal ya tidak mungkin).

orang yang belajar makrifat yang terlalu mengharapkan sensasi sensasi juga rawan stress , karena kadang dia mengharapkan bahwa setelah belajar makrifat dia akan bisa ini dan itu secara ghoib tapi ini tidak bisa dan tidak bisa, akhirnya pikiranya kecewa stress.

Ada juga yang belajar tapi mendapatkan pelajaran yang salah, misalnya bekerja itu adalah mengejar duniawi padahal duniawi itu sebentar dan sibuk bekerja bisa masuk neraka… pelajaran seperti ini sangat marak di dunia tasawuf, si guru tidak mampu mencari benang merah antara bekerja dan akhirat sehingga dikiranya bekerja itu dunia = neraka, wirid ribuan itu akhirat = surga. Pemisahan ini tentunya menjadi murid akan malas bekerja dan tidak ada daya bertarung di masyarakat. Ironisnya lagi, gurunya memamerka dirinya bahwa dirinya tidak bekerja tapi duit datang sendiri (dari amlop, sumbangan, sedekah, infak dari jamaahnya), ya kalau gurunya dapat amplop dari jamaah  yang bekerja banting tulang, lha kalau muridnya ikutan gurunya apa tidak kacau.  Pelajaran tasawuf seperti ini menyebabkan rusaknya kejiwaan seseorang dan perekonomiannya.

Belajar tasawuf untuk mencapai maqom tajrid, yaitu maqom yang katanya tidak bekerja rejeki datang sendiri…. ini menjadi tujuan orang bertasawuf dan belajar makrifat. “saya tidak perlu lagi bekerja cukup dzikir shalawat saja nanti uang akan datang sendiri”. Pemahaman seperti ini jelas salah dan sesat dan menyebabkan terjadinya gangguan psikis.

Pada intinya belajar tasawuf itu harus sinkron antara perilaku, sikap dan kesadaran. Kalau bekerjanya dia sebagai pedagang, sesuai dengan sikap nya berketuhanan dan keasdarannya akan Allah maka dia akan sehat dan belajar tasawuf atau makrifat akan menjadi kekuatan bagi dirinya.

jika corona virus tidak pernah sirna di muka bumi ….

Berita yang saya baca sore ini meberitahukan bahwa corona virus tidak akan hilang di muka bumi serta mutasi yang sangat cepat. Saya kita pendapat ini dapat memotivasi kita untuk lebih berserah diri kepada Allah dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Terutama sekali sikap kembali kepada Allah harus ada pada diri kita. Kalau tidak maka hidup kita akan diliputi rasa takut dan cemas.

kita harus selalu Sadar dan Waspada, itu saja yang perlu kita lakukan dalam menghadapi pandemi corona ini. Mungkin kita tidak begitu risau dengan virus ini, tapi coba bayangkan jika kita tinggal di amerika dimana kematian dalam setiap hari mencapai 2 ribu sampai 3 ribu, dampak stress ketakutan akan kematian dan lainnya akan menjadi masalah tersendiri. Pikiran orang orang yang terkena pandemi pasti akan terfikirkan jika aku kena dan saya akan mati. sikap ini ketakutan ini kalau tidak mendapatkan treatment akan menimbulkan perilaku apatis, tapi kalau kita siapa dengan kematian yaitu dengan sikap berserah diri kepada Allah maka kematian tidak begitu membebani.

Maka mari sahabat sadar Allah, kita tingkatkan sikap pasrah kita kepada Allah sejak sekarang, kita tidak tahu virus corona berakhir kapan, dan hilang dari muka bumi ini kapan. Bersiap mati bukan berarti berani mati atau mengharap mati tapi besiap mati artinya kita pasrah berserah kepada Allah , kembali kepada Allah. Kalau memang virus corona ini menjadi sebab kematian maka itu hanya jalan saja yang ALlah berikan padahal jalan kematian itu banyak.

kita kuatkan shalat kita bahwa hidup dan matiku hanya untuk Allah, kalau kita hidup ya untuk Allah, matipun ya untuk Allah. Tulisan saya ini  bukan nggaya nggaya an, atau menakut nakuti tapi tulisan ini bermaksud agar kita tambah semangat dalam menjalankan keberserahan diri kita kepada Allah. Dan kita diuntungkan dengan adanya virus corona dimana virus ini menjadi tanda bagi kita bahwa kita sebenarnya diperintahkan oleh Allah untuk banyak banyak berserah diri kepada Allah.

Tidak ada jalan lain selain kita kembali kepada Allah. vaksin belum ketemu, orang yang sudah kena virus corona sembuh ternyata tidak lantas kebal artinya bisa terkena lagi, kemudian proses penularan yang mirip benda ghoib tahu tahu tertular, mutasi virus yang menyebabkan proses penyebaran yang cepat dan segenap tanda lain seolah kita sama Allah dibuat tidak berdaya, tidak dapat mengatasi, dan itu nyata negara Amerika saja yang katanya negara adi daya, super power , tak berdaya menghadapi virus corona sampai hari ini sudah 83 ribu orang meninggal.

Mari bapak ibu sahabat sadar Allah, kita sama sama belajar berserah diri kepada Allah, dan belajar merendahkan diri baik di hadapan manusia terlebih di hadapan Allah. Kesombongan diri hanya akan berakibat kepada kemurkaan Allah kepada kita. Kita berserah dan tetap rendah diri, kita nol kan ego kita.