Sikap BerTuhan

setelah kita kenal Allah, lalu? apa ya kenal kenal saja, atau hanya dekat-dekatan saja? mestinya tidak kan. Setelah kita kenal dan dekat dengan Allah maka selanjutnya adalah berinteraksi dengan-Nya. Cara berinteraksi adalah kita  bersikap dengan benar. Sikap kita harus benar benar menunjukkan seorang hamba yang sedang berinteraksi dengan Tuhannya. Sikap ini harus selalu dijaga, karena kita selalu dekat berarti setiap saatpun sikap harus selalu ada. Sikap yang utama adalah meniadakan ego karena yang ada hanyalah Allah. Sikap ini adalah sikap utama yang harus selalu kita jaga. Sikap ini juga menjadi sentral dari segala  sikap yang lain.

yang kedua adalah sikap sopan dan santun, sikap ini adalah sikap sopan seperti kita berhadapan dengan orang yang kiita hormati. sikap sopan ini misalnya tidak membicarakan kalimat Allah dengan sembarangan. Sikap lainnya misalnya tidak “protest”kepada Allah dari semua apa apa yang sudah di takdirkannya.

sikap ketiga adalah sikap mengandalkan Allah dalam segala masalah. Misalnya pekerjaan yang menumpuk, masalah keluarga, masalah ekonomi lainnya. Sikap kita harus benar benar menyerahkan semua keberhasilan pekerjaan itu kepada Allah, dan caranya terserah Allah saja yang menentukan. Sikap kita hanya meyakini bahwa semua masalah selesai. kita tinggal mengikuti jalan apa saja yang dikehendaki Allah. seperti kisah siti hajar yang lari dari sofa dan marwa.

Sikap berTuhan ini harus kita usahakan dan kita amalkan agar buah dari DZIKIR NAFAS yang kita latih ini benar benar bisa membawa kita kepada kebaikan dunia dan akhirat. amin

seorang khalifah yang bertawakal

manusia sempurna tidak sekedar menjadi khalifah namun menjadi khalifah yang bertawakal kepada Allah. khalifah adalah seorang wakil Allah di muka bumi dan wakil Allah yang bertawakal artinya mewakilkan seluruh tugas tugasnya kepada Allah.
seorang dosen yang menjalankan tugasnya karena mewakili Allah untuk memakmurkan alam semesta dengan mengajarkan ilmu kepada mahasiswa (student) namun juga menyandarkan kerjanya kepada Allah.. ini salah satu contoh, semua pekerjaan entah sebagai ustad, kyai, sopir becak, pemulung harus dijalankan dengan tujuan mewakili Allah yang dilandasi dengan sikap tawakal

mencoba menerima kehendak allah tanpa reserve

ternyata menyelami wilayah ini semakin di selami semakin halus, dan semakin tidak bertenaga. halus …. manusia ada ID atau dorongan biologis, dorongan ini selalu memberontak ketika sesuatu yang tidak mengenakkan terjadi… tapi mencoba untuk menerima merupakan suatu yang membutuhkan kerelaan. seperti puasa yang menerima ketika lapar, haus, bahkan menerima ketika di hina, di ejek dan lain lain. mencoba menerima allah ….. kehendaknya, perbuatannya dan total….. mohon tuntunannya ya Allah…..