tidak sekedar ingat kepada Allah tapi mari kita tingkatkan dengan pasrah

pasrah lebih tinggi dibanding kan dengan sekedar ingat… mengingat (dzikir) secara otomatis ada dalam kepsrahan kepada Allah. kalau kita dzikir belum tentu pasrah namun kalau pasrah kepada Allah sudah pasti kita berdzikir kepada Allah.
pasrah ini adalah kita secara hati dan jiwa rela meninggalkan materi termasuk dunia dan seisinya, kita bisa saja kaya punya anak dan istri tapi secara hati kita bisa meninggalkannya untuk menuju kepada Allah… jika kita melakukannya maka bekerja kita adalah karena Allah, kita membesarkan anak juga ihlas karena Allah. inilah makna dari ihlas setiap waktu dan keadaan.

cara melatih ihlas

caranya ialah dengan melakukan dulu, berbuat dulu…nah jika hati belum sinkron biasanya akan terasa beban maka hati harus dipaksa untuk ihlas,… jadi semaca ihlas yang terpaksa, atau terpaksa ihlas…. terpaksa baik kan tidak apa apa.. dari pada terpaksa jahat.
contoh dalam sedekahh.. kalau kita sudah terlanjur sedekah 500.000 kemudian hati grundel… nah mau nggak mau kan kita harus ihlas… dan itu berlaku untuk semua kejadian dalam hidup kita sering dipaksa untuk ihlas oleh Allah nah ketika kita dipaksa inilah kita melatih hati kita untuk ihlas.
agar kuat dalam ihlas maka harus jelas arahnya yaitu Allah. kalau kita ihlas tidak ada tumpuannya maka ihlas susah … jadi harus ihlas kita harus ada yang menerima yaitu Allah… dan ALlah akan sangat menerima apa apa yang kita ihlaskan…
lama lama ihlas ini akan tambah kuat dan tambah kuat sehingga sedekah 500 ribu tidak nggrundel lagi …. nggrundel (tidak ihlas) kalau sedekah 1 juta… demikian terus tingkat akan keihlasan kita akan meningkat meningkat dan meningkat.. sehingga amal ibadah kita akan tambah berkualitas.