Expanding Boundaries of Psychology Islam in International conference on Islamic in UMS

Seminar internasional yang akan diselenggarakan oleh Univeritas Muhammadiyah Surakarta bertajuk memperluas keterbatasan psikologi, kan memberikan suatu wacana baru dalam berislam. Islam sejak dulu sebenarnya memiliki pemahaman yang luas tentang berbagai hal terutama dalam humanisasi, kebebasan dan transendensi. Namun hal ini semakin di persempit dengan pandangan pandangan yang berpusat pada materi materi keilmuan yang sudah ada , dan sangat kurang dalam hal kesadaran akan masalah masalah kemanusiaan.

Mungkin anda akan kaget juga kenapa UMS memiliki pemahaman tentang LIBERALISASI, nah disinilah perubahan itu akan di awali dari muhammdiyah. Meski dalam beberapa hal muhammadiyah sangat menentang liberalisasi, dalam seminar ini mungkin pada makna pembebasan yang mana memang umat islam saat ini sangat sangat terbelenggu oleh pemikiran yang dangkal, kalau menurut saya ya dangkalnya itu karena berfikirnya meninggalkan kesadaran

nah kita berharap dari seminar internasional ini mengawali sebuah pemikiran yang berkesadaran sehingga tidak terkotak atau seperti katak dalam tempurung artinya katak tidak sadar kalau di dalam tempurung. Semoga dengan kesadaran liberasi keilmuan akan mengawali perubahan mendasar dalam kehidupan .

islam radikal karena agama minus spiritual

kasus kasus radikalisme dari mulai sedikit sedikit bidah, sampai bom bun uh diri dan membunuh orang lain, disebabkan karena pamahaman agama yang di jalankan tanpa nilai spiritual. Agama yang dijalankan hanya sebatas syariat saja. Syariat itu kering karena di dalam syariat hanya ada dua 1. salah dan yang ke 2 . benar. ya bagaimana hati mau hidup kalau dalam dirinya hanya ada dua salah benar -salah benar.

secara psikologis orang tidak akan mau dikatakan salah pasti benar. Nah ini menjadi satu komoditas bagi musuh musuh islam dimana mereka bisa dipermainkan untuk menyalahkan orang lain. Dengan porsi tinggi menyalahkan orang lain berarti dia bisa bergerak untuk bertindak agresif dengan dalih agama. Agresif itu bisa untuk dirinya sendiri dengan bom bunuh diri dan bisa ditujukan orang lain yaitu dengan mengebom orang lain. rekayasa agresifitas ini oleh orang yang tidak senang dengan islam nyata nyata ada, hal ini bisa kita lihat dari kasus kasus terorisme dimana tidak pernah ditemukan dari mana dananya… sponsornya… berarti ini memang konspirasi penjatuhan islam.

kalau agama itu dibekali dengan muatan muatan spiritual maka orang akan sadar bahwa kebencian apapun alasannya tidak baik, sehingga tidak terpancing tidak terpengaruh untuk mengikuti jaringan teroris, dan lain sebagainya. Orang yang beragama dengan plus spiritual akan lebih fokus kepada arah keTuhanan bukan kepada kebencian. untuk berspiritual dalam beragama cukup mudah dan simpel yaitu dalam setiap ibadah kita masukkan kesadaran kita akan Allah.

ketika kita shalat misalnya diiringi dengan sadar Allah maka kita akan menemukan suatu pelajaran pelajaran dari Allah yang dapat membawa hidup kita lebih baik, kebencian akan hilang dan keinginan untuk menyalahkan orang lain akan reda, karena dalam shalat yang diiringi dengan sadar Allah akan menghilangkan egoisme.