wilayah mendengarkan “kalam ilahi”

soft skill yang harus anda miliki untuk berada pada wilayah ini adalah tenang. mau tidak mau anda harus belajar untuk menghilangan ego. Ego inilah yang sering menyamarkan, membelokkan, dan mensalah tafsirkan perintah Allah. Ego ini menjadi distraktor bagi terdengarnya Kalam Allah. Untuk menghilangkan ego anda harus belajar dengan ahlinya. Sedikit sekali ustad ataupun kyai atau ahli agama yang memiliki kemampuan ini. karena untuk bisa memiliki soft skill yang diperlukan bukanlah “ilmu pengetahuan” yang banyak, atau gelar Lc, gelar DR atau lainnya, tapi yang diperlukan adalah experience memasuki wilayah ini dan kemampuan mengajarkannya untuk bersama sama memasuki wilayah ini. ini yang pertama.

yang kedua adalah merendah dan mendengarkan. ketika sudah bersih maka sikap merendah, tidak mengomentari, menanyakan, dan lain sebagainya.

seperti apa kalam ilahi itu?,  kalam ilahi masuk dalam diri kita berupa bahasa paham. kefahaman ini mungkin sangat sederhana tapi dalam kandungan atau nilai kualitasnya, dan berdampak besar dalam kehidupan kita. kalam ilahi ini mampu merubah state emosi kita secara instan, kita bisa sangat tercerahkan, insight yang masuk sangat dalam. ketika insight itu masuk maka yang harus dilakukan adalah menerima dan terus mendengarkan pemahaman yang ada. Biarkan kalam ilahi tersebut merasuk kedalam pikiran, jiwa, ruh dan tubuh kita, sehingga menjadi bagian dari diri kita yang sewaktu waktu dapat kita recall kembali.

kadang kalam ilahi ini juga muncul secara tiba tiba tanpa kita kehendaki, jika itu yang terjadi maka segeralah untuk bersikap mendengarkan. misalnya tiba tiba hati kita di tenangkan pada saat kita beraktivitas, maka segeralah untuk merespon kalam ilahi tersebut dengan terus mendengarkan kalam tadi dan menerima. mungkin kalam itu belum bermanfaat untuk saat ini namun nanti suatu saat akan kita gunakan, meski dalam wilayah alam bawah sadar.

sikap lain yang harus kitajaga adalah tidak mendikte Allah. misalnya kita sudah melakukan pengosongan ego dan kemudian kita sudah bersikap mendengarkan namun pemahaman juga belum ada. kalau tidak ada ya tidak apa apa. jangan menyalahkan diri atau jangan memaksa Allah untuk memberikan pencerahan. kalam ilahi tidak dapat diperoleh dengan Nafs kita.

CategoriesUncategorized

4 Replies to “wilayah mendengarkan “kalam ilahi””

  1. Assalamualaikum wbt,
    Alhamdulillah,syukur kehadrat Allah SWT.Ribuan terima kasih Ustaz atas pemahaman ini. Untuk kita lebih menjadi peka dan menangkap kalam ilahi menggunakan bahasa PAHAM ini dengan lebih mudah ialah dengan perbanyak berdzikirullah dan patrap .Dan dengan ini sesuatu pencerahan bisa kita tangkap dengan jelas..InsyaAllah

  2. Bagus Pak…apa kalam juga bisa diartikan bahasa Allah SWT yang tidak terucap pada manusia, tapi ada satu kondisi yang bisa kita mengerti dengan sendirinya melalui bahasa kalbu/ bahasa hati yang biasa diartikan suara hati yang yang dikirimkan oleh Allah SWT kepada manusia

  3. Subhanallah,,

    Bahasa Yang Tak Mampu Dan Tak Terukur Oleh Logika Manusia,,
    Hanya Kefahaman Itu Yang Menjadi Petunjuk Hidup Yang Lebih Baik
    Dan Lebih Mengenal Siapa Diri Dan Dirinya,,,

Leave a Reply to aris eldurra Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.