yang bercahaya itu ALLAH

mau menjadi mahkluk bercahaya jangan jadikan diri sebagai yang bercahaya tapi leburlah dalam ke ummian karena Allahlah yang sebenarnya cahaya bukan kita . Nur ala Nur …. Dia yang bercahaya (ألله نُورُ السَّماوَاتِ والأرْضِِِ an nur 35). maka kita tidak bisa bercahaya jika mengandalkan ilmu kita, mengandalkan kemampuan kita silatun, patrap atau apapun. kemampuan yang kita gunakan untuk mendapatkan cahaya ilahi adalah dengan berserah hingga mencapai Ummi. dengan ummi inilah kita dapat mencahayai orang lain dengan cahaya ilahi.

CategoriesUncategorized

4 Replies to “yang bercahaya itu ALLAH”

  1. Hati2 dgn sebuah nasehat tanpa ayat. Yang paling suka memberi nasehat itu iblis 21:7.
    Allah itu cahaya di atas cahaya. Pertanyaannya wujud cahaya allah itu apa??? Wujud cahaya Allah itu Qur’an (4:174, 7:157) sebelumnya ummi kemudian dpt petunjuk lewat kepahaman Qur’an maka dia tahu apa itu iman (42:52) sehingga dia keluar dari kegelapan (57:9) maka kita disuruh iman kepada Allah, Rasul dan cahaya (Aur’an) (64:8), maka ketika sholat kita minta jalan yang lurus yaitu Qur’an yg mengeluarkan dari kegelapan (5:16).
    Jadi makna surat 24:35, ketika seseorang dapat kepahaman Qur’an dia bagaikan cahaya yang berlapis-lapis tergantung seberapa paham dia akan Al Qur’an. Kalau Nabi Muhammad tentu cahayanya terang benderang karena dia paham seluruh isi Qur’an, la kita berapa ayat yang kita paham itulah yg menentukan seberapa besar cahaya yang bis kita pancarkan.
    La Kalau kita kembali ke ummi yah kita nggak punya cahaya, jangankan terang benderang, cahaya lilin saja mungkin tidak.
    Nabi Muhammad ummi itu maksudnya bukan nggak bisa baca tulis bos, tapi buta kitab, karena belum dapat Qur’an. Setelah dapat wahyu jadi terang benderang.
    Mari kita berserah diri / tunduk patuh bukan hingga ummi tapi berserah diri pada aturan Allah yaitu Qur’an (30:53) itulah ISLAMI…

  2. Assalam,alaikum wr wb. ijin nambah sedikit pengetahuan sy pak setyo….ummi yg dimaksud adalah keadaan dimana kita dlm posisi fana ..yg ada ketika berbicara adalah kalimatulloh ketika mendengar yg memperdengarkan adalah Alloh, ketika melihat yg memperlihatkan adalah Alloh ketika berjalan yg memperjalankan Alloh..benar bagitu pemahaman sy pak Setyo……

Leave a Reply to Setiyo Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.