maqom ini ternyata menempati maqom tertinggi dalam hirarki belajar tasawuf. musyahadah berarti maqom menyaksikan af’al Allah. maqom dimana kita tidak banyak berkomentar lagi tentang apa yang diperbuat oleh allah. lelakunya adalah diam seperti penonton bola yang diam dan tidak banyak komentar. kadang para sufi untuk mencapai maqom ini dengan melakukan uzlah atau menyendiri, menyendiri untuk apa ya untuk diam sambil menyadari akan perbuatan allah dalam setiap gerak alam. kemudian menemukan diri sebagai diri yang menyaksikan. kesadaran ini lah kesadaran tertinggi yang banyak di nanti nanti oleh kalangan sufi. suatu kesadaran dengan keyakinan total.
tidak ada pendekatan lagi karena memang maqom ini diatas nya maqom muroqobah. kesaksian pada tahap ini adalah kesaksian pada takdir allah dimana takdir tersebut tidak ada yang baik dan tidak ada yang buruk semua takdir adalah takdir itu sendiri. tidak ada penafsiran atas takdir itu. karena penafsiran merupakan komentar terhadap perbuatan atau af al allah.
proses ini yang penting adalah kesadaran yang terus menerus dan dapat dilatih dengan memiliki tempat khusus yang dinamakan mihrab. tempat ini lah tempat kita beruzlah tempat untuk belajar menyadari hakikat diri dan hakikat Tuhan. dan namanya maqom bukanlah untuk diteorikan terlebih di bahas panjang lebar cukup dimengerti secara singkat kemudian di jalankan