duduk jumeneng sebagai waliyullah

sebagian kita menganggap menjadi waliyullah itu sulit atau susah… tapi ada sebgian kecil menjadi waliyullah itu sangat mudah tergantung kitanya.. mau tidak dijadikan kekasih Allah…
duduk jumeneng sebagai waliyullah sebenarnya adalah bagaimana kita memposisikan diri kita untuk sadar ruhani yang tahu, yang suci dan kembali kepada ALlah. posisi ini memang gampang gampang susah.. artinya bila kita terlatih insya ALlah akan mudah tapi jika kita mintanya instan ya sulit…
biasanya kalangan pondok pesantren terutama yang tradisionil.. menganggap wilayah ini sebagai wilayah yang sangat sulit… tapi bagi penganut sangkaniah (murid patrap abu sangkan) wilayah ini mudah asal selalu dilatih dan di latih serta sabar dan istiqomah.
kedudukan jumeneng sebagai waliyullah berada dalam hati bukan pada perilaku yang duduk di kamar tidak keluar keluar, tidak kerja atau semedi dan dzikir di kamar terus menerus. duduk jumeneng dalam hati memiliki perilaku yang aktif dan selalu mengikuti sunnatullah… ya bekerja ya cari duit, ya mengajar ya menuntut ilmu … semua aktivitas dijalankan namun keberadaan kesadarannya berada pada kesadaran tertinggi yaitu kesadaran Ruh….
jatuh bangun jatuh bangun menjadi waliyullah itu hal yang biasa.. kadang dekat kadang jauh itu hal yang wajar.. tapi asal hati kita ini selalu ke Allah dan ihlas ke ALlah (semoga Allah menjadikan demikian) insya ALlah kita akan selalu dilindungi, dirahmati.. kalau pun kita jauh dari ALLah itu merupakan bentuk kasih sayang Allah agar kita mendekat lebih dekat lagi.
semoga kita diangkat menjadi kekasih ALlah (waliyullah) amiin