pentingnya syariat

syariat adalah sisi paling mudah orang beragama, yaitu fisik. kegiatan syariat seperti yang tertulis disetiap rukun nya adalah gerbang menuju hakikat dan makrifat. seseorang tidak boleh melepaskan syariat karena di syariat itulah segala perbuatan dikatakan benar atau salah.
syariat juga dapat menjadi terlatihnya syaraf syaraf atau neuron neuron untuk menyesuaikan diri dengan apa yang kita lakukan, maksud saya begini, misalnya di dalam sujud posisi sujud adalah posisi penyerahan , penyerahan diri adalah gerak jiwa sedangkan tubuh sujud. akan terasa berbeda jika kita berserah tapi tidak dengan sujud, dampaknya akan sangat berbeda. maka sujud ini adalah laithan mental untuk bisa berserah diri kepada ALlah. kita sudah tahu bahwa berserah itu tidak mudah… nah latihan menginstal sikap berserah ini adalah lewat sujud.
seluruh syariat mengandung unsur pelatihan jiwa yaitu menginstal software mental sehingga suatu saat bisa running ketika diperlukan atau ketika running secara otomatis meski kita tidak memintanya.
syariat ini dari rasulullah berarti dialah yang memiliki lisensi khusus dialah yang mahir dialah “uswatun hasanah” untuk itu karena uswatun hasanah maka rasulullah adalah model yang pas bagi kita untuk menginstal sotware software tadi (karena syariat juga dari beliau). bagaimana cara memodel rasululllah:
1. dengan shalawat dengan menyambungkan hati kita kepada Alllah dan kemudian kepada rasulullah
2. menjalankan ritual fisik yang ada misalnya sholat, haji, zakat, dan sunah sunah yang ada tuntunannya
3. memahami kenapa saya “mengikuti sunah” hal agar memudahkan kita memodel rasulullah.
4. menjalankan ritual syariat dengan ihlas sehingga neuron neuron bisa belajar, dalam bahasa komputernya ketika kita menginstal jika kita ihlas maka tidak terjadi hambatan atau konflik software…

power itu dari Allah

kekuatan sekecil apapun dari Allah, bahkan kekuatan tunduk kepada Allah itu juga dari Allah, kekuatan sujud kita itu juga dari Allah. nah kalau sholat adalah mengolah kekuatan dari Allah maka sholat dapat kita gunakan untuk melatih jiwa kita agar kuat. orang yang kuat dalam sujudnya pasti dia memiliki kekuatan untuk menundukkan orang lain, orang yang kuat hormatnya kepada allah maka dia akan dihormati oleh orang banyak. kemampuan ini harus berkembang dan berkembang… dan tidak ada selesainya kecuali jika kita sudah meninggal.
disinilah letak bahwa sholat merupakan pembentukan karakter yaitu membentuk jiwa yang berkekuatan.
satu hal lagi jika orang ingin menjadi baik maka gunakan kekuatan iftirasy yaitu pada saat membaca robbi firlii yaitu mohon ampun kepada Allah maka rasakan hingga diri kita diampuni dan suci…kekuatan suci ini akan mencegah kita dari berbuat yang tidak baik.

inti dari sholat khusyu adalah silatun dan inti dari silatun adalah patrap

khusyu menurut albaqoroh 46 adalah bertemu dan kembali kepada Allah, nah dalam sesi pelatihan sholat khusyu dibahas dalam bab silatun yaitu sambung kepada Allah. dan dalam silatun ternyata pelajaran patrap dari bapak Haji Slamet Utomo yang diterima Pak Abu sekitar Thun 85, dan disebarluaskan Pak Abu di milis dzikrullah tahun 99/2000