dampak negatif punya hutang

hutang boleh boleh saja karena memang tidak ada larangan bahwa hutang itu haram, tapi ingat bahwa hutangpun tidak ada anjuran khusus sehingga bukan juga merupakan sunah. tapi kalau bisa jangan pernay berhutang karena meski tidak di larang beberapa cerita tentang sejarah rasulullah bahwa beliau tidak mau menyolatkan seseorang yang ternyata seseorang tersebut masih memiliki hutang. itu artinya bahwa sebaiknya tidak berhutang.
saya menganalisa tentang hutang, bahwa orang yang hutang memiliki kecenderungan untuk memikirkan jumlah hutangnya, sehingga apa yang terjadi ketika setiap hari kita memikirkan hutang…hutang…hutang..dan hutang. maka pikirannya berisi hal hal yang negatif sebab hutang itu adalah negatif. jarang sekali orang yang hutang memikirkan tentang lunas …lunas dan lunas…. bukanya lalu ngemplang (lupa hutangnya) tapi dia masih ingat bahwa dia mampu menyelesaikan hutang. . Dampak negatif inilah yang datang ketika seseorang berhutang. sehingga saat semakin dia mengingat hutang maka semakin jauh darui rejeki. karena memikirkan hutang adalah memikirkan kekurangan, kelemahan, ketidakbahagiaan dan lainnya…..
rubahlah berpikir hutang bagi yang punya hutang dengan berpikir aku mampu melunasi…dan rasakan kabahagiaan mampu melunasinya…. rasakan semangatnya… maka tunggu rejeki akan segera menghampiri… amin

menghilangkan diri yang sedang menuju kepada Allah

Ketika kita menuju ke Allah , ketika kita sadar ke Allah ketika kita mendekat ke Allah maka pada tingkatan lebih lanjut adalah menghilangkan yang menuju ke Allah, yang sedang sedar atau sadar ke Allah dan yang sedang mendekat ke Allah. dalam proses penghilangan ini memang seperti berlapis, dhilangkan ada lagi, dihilangkan ada lagi, di hilangkan ada lagi, memang demikian bahkan kadang kadang posisi kita adalah yang sedang menghilangkan diri. Agar tidak terjadi salah fokus dalam melakukan ini maka caranya adalah dengan menyadari bahwa Allah ini harus di tuju dengan ketiadaan diri, atau Allahini harus dituju dengan ketiadaan karena Allah tidak seperti apa yang kita persepsikan. sesuatu yang tidak dapat kita persepsikan harus di capai dengan cara tidak menggunakan persepsi dan cara yang paling praktis adalah dengan menghilangkan diri yang sedang mempersepsi

Pada tahap ini jika anda memang belum paham sebaiknya di by pass saja , jangan dibuat pertanyaan pertanyaan yang nantinya akan membuat anda semakin bingung. seperti anak kecil yang menanyakan tentang rasa cemburu itu bagaimana.