patrap laa ilaha ilallah

Setiap kali kita mengingat Allah maka kita tertuju kepada sesuatu yang tidak dapat kita bayangkan. Sesuatu yang bukan ini dan bukan itu sebenarnya penerapan dari makna hakikat kalimat thoyibah laailaha ilallah. Inilah dzikir sebenarnya yang dapat menuju kepada kesejatian ilahi. Kita baru bisa dzikir jika kita sudah mampu menghilangkan pikiran tentang Allah. Ketika kita duduk ataupun berdiri ataupun berjalan ataupun sedang melakukan aktivitas maka dzikir yang kita lakukan adalah menghilangkan Allah dalam pikiran kita.
Cara menghilangkan Allah dalam pikiran kita cukup mudahndan simple yaitu rubah saja dari berpikir menjadi menyadari, jadi dari berpikir tentang Allah di rubah menjadi menyadari Allah. Nah proses atau latihan merubah pikiran menjadi menyadari ini saya sebut dengan melatih patrap.
Patrap laailaha ilallah inilah yang akan merubah dzikir pikiran menjadi dzikir kesadaran. Kalau kesadaran yang kita gunakan maka pikiran otomatis akan kosong. Jadi cara praktis untuk mengosongkan pikiran tidak lain adalah dengan patrap laailaha ilallah.

Persiapan khusnul khatimah

Sakitnya sakaratul maut yang sepertî dibacok pedang 300 kali tidak akan mampu menyakiti orang yang sudah mampu meninggalkan sensasi jasad. Sakit seluruh badan adalah sensasi jasad, termasuk juga bagaimana godaan syetan yang menjelma dalam berbagai wujud seperti sanak saudara.. yang kesemuanya adalah masuk persepsi pikiran dan ini termasuk bagian dari jasad juga.
Kalau kita paham bahwa yang digambarkan hadis bagaimana pedihnya kita sakaratulmaut maka mau tidak mau sekarang kita harus berlatih untuk kembali kepada Allah secara kesadaran kita. Dengan melatih kesadaran ini kita dapat dengan mudah meninggalkan semua rasa yang ditimbulkan oleh jasad kita. Sehingga , jika kita sudah mahir dengan latihan ini maka suaru saat jika kita berda pada keadaan sakaratul maut kita akan dengan mudah mengucapkan laa ilaha ilallah…….