Dzikir Nafas merupakan Ilham dari Allah

saya tidak main main dalam mengembangkan dzikir nafas, Haq ini dari Allah bukan rekayasa saya dalam menyebarkan dzikir nafas ini. banyak orang mencibir, mengecam memfitnah, menyesatkan dan banyak juga yang mengagumi, mengucapkan terimakasih…. saya tidak begitu peduli dengan itu semua. Guru ngaji saya ust Muhammad Muin Al Banjari mendukung saya untuk terus mengembangkan dzikir nafas ini karena mengajak orang untuk kembali kepada Allah.

saya merasakan dorongan mengembangkan dzikir nafas ini sangat kuat dan apa apa yang saya sampaikan terasa mengalir dan ilmu tentang dzikir nafas ini terasa ada terus menerus. Tuntunan Allah SWT sangat jelas. Kalau ada yang menuduh tanpa bukti menjelekkan tapa bukti padahal saya ihlas karena Allah padahal saya berjuang agar orang kembali kepada Allah

Saya mengembangkan dzikir nafas ini bukan untuk popularitas, untuk apa toh saya sudah populer…. he he…. saya tidak mencari uang dari dzikir nafas ini… karena gaji sebagai dosen lebih dari cukup untuk saya. saya hanya ingin orang itu sholatnya lebih  khusyu, agar bisa sadar Allah, ihsan kepada Allah tanpa putus.

baiklah… peace……. kita berjalan sesuai dengan ilham dari Allah tidak perlu saling menyalahkan ya Allah ampuni saya.

tidak ada senioritas dalam belajar dzikir nafas

saya saat ini sedang belajar bagaimana menyadari Allah. dan alhamdulillah Allah memberikan ilham kepada saya untuk menuliskan metode dzikir nafas ini. ilmu ini bukan dari senioritas atau yunioritas, ilmu ini adalah dari Allah. kita sama sama belajar dalam berdzikir menuju kepada Allah. Meski saya mengajari dzikir nafas bukan berarti saya ini lebih pandai lebih senior banyak sekali kawan kawan yang saya ajari dzikir nafas atau hanya buku saya kecepatan spiritualitasnya jauh melampoi saya. dan saya pun siap belajar dengan kawan kawan tersebut,

yang penting dalam belajar spiritual adalah kelurusan kita kepada Allah SWT. ketika kita lurus ke Allah maka Allah akan memberikan jalannya. tidak bisa kita men judgement oh dia itu sesat…. dari mana tahunya? yang harus ditanyakan seharusnya adalah , apakah dia ke Allah? apa tidak? kalau ke Allah ya tidak sesat.

level 2 fokus Huu Allah level 3 fokus ke perjalanan jiwa

ada orang yang mengatakan bahwa dzikir nafas berhenti pada napas, ohh itu salah besar, tapi itu ada benarnya jika berada pada level 1. memang kalau level 1 kita hanya memperhatikan nafas karena memang ini untuk starting awalnya saja. tapi jika anda sudah masuk pada level 2 bahkan 3 maka napas itu terpisah dengan anda tapi tetap bernapas. jadi anda tinggal masuk pada wilayah diri yang lebih dalam yaitu sambung huu allah dan jika ini sudah bisa, masuk lagi pada jiwa anda yaitu perjalanan pulang menuju kepada Allah SWT.

dzikir nafas ini bertingkat dan berlevel, ini sengaja saya buat ber kurikulum sehingga memudahkan dalam belajar.

salam.