pertanyaan : Bagaimana dzikir nafas dapat memperlancar rejeki pak Setiyo?

Pertanyaan ini diajukan salah seorang yang belajar dzikir nafas melalui sms. untuk pelajaran semua akan saya jawab disini agar bisa di pelajari dan dipraktekan bersama.

Pertama syarat agar dzikir nafas dapat memperlancar rejeki adalah menjalankan dzikir nafas dengan ihlas tanpa ada niat agar rejekinya lancar. Dzikir nafas ini akan membuahkan hasil jika kita tidak ada pikiran atau niatan untuk mendatangkan buahnya. jadi anda harus benar-benar ihlas. Semakin bersih dari semua niat kecuali hanya Allah maka rejeki akan semakin cepat datang. jadi kalau anda ingin kaya raya  harta melimpah  dengan metode dzikir nafas berarti anda harus menghilangkan keinginan diri untuk kaya raya harta melimpah, meski syarat ini mudah tapi berat, karena anda harus menghilangkan keinginan itu sendiri sebelum anda mendapatkannya. Ini agak berbeda dengan metode kekuatan pikiran (law of attraction) yang menteorikan jika ingin kaya maka pikirkannlah kaya, merasa sudah kaya. Cara dzikir nafas adalah cara spiritual murni sehingga cara melakukannya juga harus murni.

syarat yang kedua yang tidak kalah beratnya adalah melakukan pekerjaan dengan baik dan sungguh sungguh tanpa ada keinginan untuk kaya, biarkan harta mengalir dengan sendirinya tanpa kita pikirkan datangnya. nah untuk bisa melakukan pekerjaan dengan baik maka hati harus bahagia, untuk bisa bahagia dan menjalankan tugas dengan baik maka dzikir nafas dapat menjadi salah satu solusinya. Selalulah bekerja siang malam pagi sore namun hati tetap berdzikir keapada Allah. Jika anda melakukan ini dengan benar maka rejeki akan mendatangi anda mengalir seperti grojogan (air terjun).

selanjutnya adalah mensyukuri setiap pemberian Allah tanpa mengeluh sedikitpun. disini dzikir nafas dapat anda kombinasikan untuk memancarkan rasa syukur sehingga kehendak Allah dapat mengalir pada diri anda. Kalau Allah sudah berkehendak jangan dicampuri kehendak kita makanya kehendak kita harus nol alias menghilangkan kehendak dan keinginan kita. berfikir saja jangan apalagi mengeluh…

baiklah itu 3 cara mengaktifkan dzikir nafas untuk memperlancar rejeki.

hadiah 7 buku dzikir nafas untuk mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang

kemarin siang hingga sore saya memberikan kuliah umum tentang konseling islami, Mahasiswa cukup antusias mengikuti perkuliahan dari awal hingga akhir, beberapa mahasiswa cukup kritis dalam menanggapi sapa yang saya sampaikan terutama penjelasan saya tentang nafs, jasad ruh yang saya dasarkan pada surat al hijr ayat 28 dan 29. Mereka mempertanyakan analogi analogi yang saya sampaikan yang kurang pas. saya pun menjelaskan dengan sama antusiasnya dengan gaya pertanyaan yang mereka ajukan. Pokoknya asyik mengajar kemarin.

setelah memberikan kuliah tentang konseling islami mereka ingin mempraktekan model terapi yang saya kembangkan yaitu dzikir nafas. Mereka penasaran bagaimana rasanya melepas jiwa dari ikatan jasad. karena waktu yang hanya tinggal 15 menit saya minta mereka untuk bersungguh sungguh mengikuti instruksi yang saya berikan. 5 menit persiapan 10 menit berikutnya praktek. baru berjalan 4 menit sudah banyak yang tertidur, diantaranya malah kebablasan tidur meski saya sudah memberikan aba aba “selesai”. Setelah selesai saya minta pendapat mereka tentang latihan ini tadi, sayapun memberikan penejelasan singkat dari spiritual experience yang mereka rasakan saat latihan dzikir nafas. Kemudian saya menanyakan siapa saja yang sudah merasakan fisiknya hilang? ada tujuh yang tunjuk jari, kemudian saya tanyakan kepada mereka kok tahu kalau hilang, mereka menjawab iya Pak kaki saya hilang, tangan saya hilang, tapi saya sadar, bener bener sadar. sebagai penghargaan saya kepada mahasiswa yang sudah berhasil mencapai level 2 tersebut saya hadiahi mereka buku dzikir nafas. harapan saya mereka lebih semangat lagi dalam belajar dzikir nafas.

Spiritual itu bukan rasa

Berbeda antara spiritual dan rasa spiritual, sama bedanya dengan minum kopi dengan rasanya minum kopi. kalau minum kopi adalah melakukan minum kopi sedangkan rasa kopi adalah rasa yang ditimbulkan oleh minum kopi atau rasa yang ditimbulkan karena lidah kita terkenan minuman kopi. Jadi jelas sangat beda. Orang yang belajar spiritual terlalu fokus kepada rasa kopi padahal dia tidak minum kopi sama saja dengan bo’ong, orang yang berspiritual dia akan banyak cerita tentang bagaimana cara minum kopi atau bagaimana cara berspiritual. Dia tidak mau bercerita tentanga rasa kopi atau rasa spiritual. Sebab dia tahu benar bercerita tentang rasa spiritual akan menimbulkan kesombongan diri dan akan membuat orang “muak” dengan cerita cerita tersebut. dan memang bahwa rasa spiritual itu berbeda antara satu orang dengan orang yang lain. Saya memiliki rasa spiritual yang khas dan berbeda dengan orang lain. Orang lain pun demikian. Orang yang berspiritual tapi banyak cerita rasa spiritual biasanya orangnya belum mendalami benar benar dengan apa yang diceritakannya. Karena bisa jadi rasa spiritual yang diceritakan merupakan cara dirinya untuk menutupi bahwa dirinya kurang dalam berspiritual.

Anda dapat membaca buku buku spiritual yang tebal tebal pasti isinya mbulet, membingungkan dan tidak bisa diterapkan. Isinya pasti lebih banyak tentang rasa bukan tentang cara. Buku buku spiritual yang seperti itu memang menjemukan bahkan bagi saya memuakkan. karena ada semacam “saya mengkonsumsi” kesombongan orang lain. bagaimana rasanya jika anda tidak punya mobil lalu ada orang menceritakan enaknya punya mobil … ditambah dengan ceritanya mengandung kesombongan dirinya.

kalau anda ikut suatu komunitas spiritual hanya banyak bercerita minus praktek… pasti disitu ada kesombongan kesombongan spiritual yang dibalut dengan ungkapan rendah diri, ungkapan sok spiritualis.

Spiritual itu sederhana, spiritual itu tidak rumit. Cerita cerita rasa inilah yang membuat spiritual itu menjadi sulit dan menjadi bertele tele.

mengajarkan spiritual tidak seperti mengajarkan sastra, sekali lagi bahwa spiritual juga bukan seni, spiritual itu apa adannya. Tulisan tulisan spiritualis itu juga apa adanya, adanya jelek ya jelek adanya baik ya baik. kalau spiritualis itu sedang diilhami dengan masalah seksual maka spiritual juga bercerita tentang seksual apa adanya, tidak ditutup tutupi. seolah spiritualis itu memang sudah tidak ada akunya lagi, yang ada adalah ilham dari Allah. Apa yang dia terima ya itu yang di sampaikan. kejujuran terhadap pemahaman spiritual inilah yang sebenarnya spiritual asli.

tulisan saya ini saya peruntukkan bagi siapa saja yang ingin berspiritual, bagi yang hanya ingin menikmati rasa spiritual (tidak berspiritual) mungkin tulisan saya ini tidak cocok. kalau saya mengajarkan kepada kawan kawan yang memang akan berspiritual, bukan yang mencari rasa spiritual. Di padepokan patrap yang saya dirikan khusus bagi siapa saja yang ingin melakukan spiritual, kalau hanya ke padepokan patrap bertujuan menghilangkan stress, mencari kebahagiaan, ketenangan maka nanti pasti berhenti ditengah jalan. Karena didikan di padepokan patrap adalah dididikan laku bukan didikan rasa rasa. Saya akan mengajak minum kopi sama sama bagi siapapun yang suka kopi, saya tidak akan rekomendasikan bagi siapa saja yang ke padepokan patrap untuk mencari rasa kopi.

dari yang saya amati lebih banyak orang yang belajar menikmati rasa spiritual dari pada melakukan laku spiritual. banyak orang yang mengurai uraikan rasanya spiritual tapi sedikit yang mengajak orang untuk melakukan spiritual. Melakukan spiritual yaitu membawa orang untuk berjalan menuju kepada Allah. berat memang, bagi yang tidak ada niat, tapi akan sangat menyenangkan bagi yang memang berniat ingin berjumpa Allah.

sebagai kesimpulan, spiritual itu diatasnya rasa, jangan banyak cerita rasa. ada spiritual ada emosi (rasa) dan ada kognisi (pikiran). jadilah peminum kopi jangan jadi orang yang menikmati rasa kopi, karena bisa tertipu, kalau minum sendiri itulah spiritual sejati.