Hubungan antara dosa dan depresi

dosa dan depresi memang tidak bisa di korelasikan secara langsung. Misalnya sehabis zina terus depresi, atau setelah berohong, stress. Bahkan kita menjumpai setelah maksiat malah ketawa ketawa. kita harus memahami dulu apa sebab depresi, sebab depresi adalah karena orang tersebut tidak bisa menerima keadaan. Nah kalau maksiat tapi dia mau menerima keadaan maka akan happy. Dia menerima dirinya sebagai orang yang ahli maksiat maka dia akan happy, kecuali jika tidak menerima bahwa dirinya ahli maksiat maka dia tidak akan happy.

Perbuatan dosa lebih pada akibat nantinya yang di terima, misalnya setelah berjudi akibatnya kan uang habis… nah kalau dia menerima dengan legowo uangnya habis, keluarga hancur maka dia akan tetap happy, tapi kalau tidak terima ya akan depresi.

nah jadi antara dosa dan depresi tidak selalu berkorelasi. artinya dosa bisa menimbulkan depresi bisa tidak depresi. tapi dosa akan menimbulkan akibat yang beresiko negatif. masalah depresi tergantung apakah dia menerima atau tidak

Untuk apa Ijazah Ilmu makrifat

pengijazahan sebuah ilmu memiliki nilai spiritual yang dalam. Ijazah ini dapat mengandung :

1. Keridloan Empunya ilmu terhadap ilmu yang akan diberikan kepada muridnya. Ternyata apapun jika ada keridloan ada semacam kesambungan hati sehingga lebih mempercepat ilmu yang dimiliki guru tersebut dipahami oleh murid

2. pengajaran spiritual, karena makrifat tidak sekedar ilmu namun lebih pada “keadaan keadaan ” misalnya keadaan yakain, keadaan dekat, keadaan fana, keadaan pasrah dan lain lain maka pengijazahan ini lebih pada bagaimana guru tersebut dapat membawa si murid berada pada keadaan keadaan tersebut sesuai dengan apa yang diajarkan guru waktu itu. Misalnya si murid sudah waktunya diajarkan wilayah pasrah maka ijazah ini akan membawa murid pada keadan tersebut. guru makrifat yang mumpuni akan membawa murid secara instan masuk ke wilayah tersebut, sehingga murid medapatkan pengalaman tersebut. nah dengan pengalaman itu murid akan cepat memperoleh keadaan itu lagi dalam latihan latihan yang dia jalankan.

3. updating spiritual. Jika kita mendapatkan ijazah ini maka setiap guru makrifat menerima pengajaran dari Allah , jika muridnya mengamalkan ilmu yang diberikan guru tersebut.. maka secara otomatis akan mendapatkan ilmu terbaru yang didapat Guru makrfat tersebut. Meski tidak bertatap muka , meski berjauhan. Tentunya selama si murid ini ada rasa hormat, menghargai dengan guru tersebut.

4. Si murid yang sudah diijazahi ini akan mendapatkan pengajaran jarak jauh dari gurunya, misalnya dalam mimpi, atau antara sadar dan tidak seperti mendapat wejangan dari guru spiritual.

nah itu lah beberapa saja dari keuntungan seorang murid mendapat ijazah ilmu makrifat dari seorang guru.

pengertian ijazah ini tidak seperti ijazah keluluasan sekolah, atau semaca sertifikat… atau mahar maharan… pakai uang sekian untuk beli ijazah… tidak seperti itu. jadi ijazah ini adalah semacam legitimasi pengajaran dari guru kepada murid maka ada beberapa ketentuan agar pengijazahan ini berhasil :

1. murid harus meminta ijin mengamalkan ilmu, tunggu sampai guru mendapat mengiyakan. kalimat mengiyakan dengan disertai beberapa wejangan ini merupakan bentuk keridhoan dari guru tersebut.

2. untuk mendapatkan pengajaran secara langsung sebaiknya ada tatap muka sehingga Guru dapat memahami keadaan murid dengan seksama dan dapat memberikan pengajaran makrifat sesuai tingkat pemahaman murid.

3. agar jalur spiritual terbuka maka sikap murid dan guru harus selalu ada kesambungan. misalnya saling mendoakan, guru mendoakan semua murid dan murid mendoakan guru.

makrifat memang bisa dipelajari sendiri dengan baca di internet, dengan mendengarkan pengajian makrifat di radio atau rekaman rekaman atau melalui youtube namun itu akan berjalan sangat lama. makrifat adalah hasil perjalanan, maka ketika anda ikut sekali saja perjalanan itu maka anda akan paham dari pada anda hanya baca peta atau lainnya. perjalanan akan sangat lama dan mungkin bisa keluar jalur.