Dzikir nafas sebagai model psikoterapi islam

Pertemuan kemarin dengan Prof Edi Herianto membukan wawasan tentang perlunya sinergitas antar disiplin ilmu untuk mengadakan suatu penelitian. Sayapun bertanya kepada beliau tentang bagaimana menjadikan model psikoterapi islam ini sebagai bentuk terapi insomnia dan saya mengajukan pertanyaan tentang bagaimana jika menggunakan alat rekam otak atau MRI, Beliau menyambut dengan positif dengan memberikan saran saran positif bagaimana bisa berkolaborasi dengan dokter dan disiplin lainnya terkait dengan penelitian ini.

tak kalah semangatnya prof Khumaidi yang sejak awal beliau bergabung di fakultas psikologi UMS sekitar 10 tahun yang lalu, beliau sudah mengusulkan dibuatnya lab psikologi islam terutama untuk shalat khusyu dan dzikir, sampai sekarang beliupun selalu mendukung saya untuk terus mengembangkan dzikir nafas untuk dapat diilmiahkan

Prof Kumaidi UMS dan Prof Edi Herianto UKM malaysia

dengan penelitian yang mendalam tentang dzikir nafas dan manfaat praktisnya dapat semakin mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Untuk apa meminum obat tidur kalau dengan dzikir nafas saja sudah dapat tertidur dengan nyenyak…..