pendidikan akhlak berbasis kesadaran

pendidikan ahlak sekarang ini sedang marak maraknya, cuma pada bingung bagaimana agar benar benar terjadi perubahan ahlak yang signifikan. saya ada cara yang mungkin bisa dilakukan yaitu dengan pendidikan berbasis pada kesadaran. Basis kesadaran ini tentunya tidak berbasis pada fikiran atau perasaan

kalau mungkin ada yang mengajarkan bagaimana menjadi baik dengan pendidikan budi pekerti di sekolah itu berarti menggunakan pikiran, kalau menggunakan manajemen qolbu itu berarti menggunakan emosi atau hati atau hati nurani. nah sekali lagi yang tawarkan adalah menggunakan kesadaran.

basis kesadaran inilah yang paling sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah. sebab pendidikan akhlak para sahabat menggunakan kesadaran yaitu iman tauhid. kesadaran akan Allah menjadi basis utama pengajaran ahlak.

Pendidikan model kesadaran ini nantinya akan membebaskan seseorang dari pikiran dan perasaan dari ikatan hawa nafsunya sehingga dengan kesadaran ini pikiran dan emosi akan sesuai dengan kesadaran akan Allah dan akan sesuai dengan fitrah manusia

kalau pendidikan ahlak berbasis pada perasaan maka segala tindakannnya berdasarkan perasaan ini sangat mirip dengan ajaran aliran kepercayaan seperti kejawen, penganut meditasi, semedi, dan ajaran ajaran yang berbasis emosional seperti ajaran kasih sayang, ajaran kedamaian, ajaran rahayu…. dan sejenisnya. Ukuran yang di pakai adalah hati atau hari nurani, bukan keasadaran. Pada hal islam ajarannya adalah kesadaran akan Allah dan kita tidak boleh mengikuti selain kesadaran akan Allah, terlebih mengikuti alam perasaan kita.

kalau pendidikan ahlak berbasis pada pikiran maka ahlak dia harus masuk logika dan masuk pikiran. Pikirannya akan mengatur bagaiman dia berahlak. dia akan banyak menggunakan pertimbangan pertimbangan kemanusiaan untuk berahlak baik. contohnya adalah pendidikan di sekolah sekolah tentang pendidikan budi pekerti pendidikan ahlak agama di sekolah, pelajaran ilmu tasawuf ilmu makrifat…. pendidikan keilmuwan ini akan masuk ke dalam alam pikiran sehingga seringkali yang terjadi adalah orang tahu bahwa itu benar dan ini salah tapi tidak dapat menjalankannya. tahu bahwa saya tidak boleh marah tapi masih marah, kita harus sabar tapi masih tidak bisa sabar…. ya ini karena pendidikan tersebut hanya sebatas ranah pikiran atau kognitif.