Pilih takdir yang baik dengan membuat rencana dalam setiap aktivitas

Rencana adalah implementasi pertama setelah niat. Segala perbuatan awalilah dengan niat, jadi setelah niat kita buat rencana dari perbuatan yang akan kita lakukan. perbuatan perbuatan yang sederhana mungkin sudah menjadi habit tidak perlu rencana lagi karena sudah berjalan otomatis, tapi ada pebuatan perbuatan dengan skala yang besar memerlukan rencana untuk penyesaiannya. Rencana harus disusun seperti seorang arsitek bangunan yang memulai membuat bangunan dengan rencana yang jelas dan terinci. Rencana sangat menentukan proses atau pelaksanaan yang akan dilakukan, bisa jadi rencana yang salam akan berakibat kesalahan dalam melaksanakannya dan akan menghasilkan yang buruk. Seorang arsitek akan membuat rencana dengan matang dan hati hati dengan memperhatikan segala hal, seorang arsitek bisa di bayar mahal untuk hal ini. Sebuah takdir yang sudah kita pilih, harus kita rencanakan sejak sekarang dan buat rencana sebaik mungkin yang mengikuti ketetapan Allah yang ada pada pilihan kita.

MUngkin beberapa dari kita kesulitan memahami tulisan saya ini atau konsep saya tentang takdir ini tapi sebenarnya mudah, anda tinggal merubah mindset bahwa yang namanya takdir itu tidak hanya hasil atau ending dari suatu proses, tapi takdir itu dimulai dari kita memilih takdir baik atau buruk. Ketika kita sudah mulai memilih takdir baik maka takdir dimulai dari perencanaan yang kita buat hingga pelaksanaan dan hasil yang kita dapatkan. jadi hanya kita rubah saja, bahwa takdir tidak hanya ending tapi berawal dari perencanaan.

Seolah kita bisa menentukan takdir kita sendiri, ya benar kita bisa memilih takdir baik atau buruk itu, tapi kita tidak bisa merubah takdir baik jadi buruk. Sekali lagi kita bisa memilih takdir baik atau buruk tapi tidak bisa merubah takdir baik menjadi buruk atau sebaliknya. Sebab Allah sudah membuat takdir yang berupa ketetapan atau aturan yang tidak dapat dirubah jika takdir baik maka akan menjadi baik dan jika buruk akan menjadi buruk. Maka pilih takdir baik kita dan susun rencana untuk mencapai takdir baik tersebut sesuai dengan ketetapan yang Allah buat atau sesuai dengan sunatullah yang sudah Allah tetapkan. kemudian lakukan atau jalankan rencana tersebut dengan sebaik baiknya dengan disiplin, fokus dan sungguh sungguh dan jika itu semua sesuai maka kita akan mendapatkan hasil takdir yang baik.

semua berawal dari niat dan rencana, hidup adalah pilihan sangatlah benar, kita memilih takdir baik untuk diri kita dan keluarga serta orang orang dan semua yang di alam semesta ini. Semakin besar niat yang kita buat semakin besar rencana yang kita buat yaitu untuk alam semesta maka semakin besar pula kemanfaatan hidup kita di dunia ini. Rasulullah SAW tidak hanya mengikuti ending dari sebuah ketetapan Allah saja tapi beliau membuat rencana rencana besar dan menjalankannya sungguh sungguh, yaitu dengan melakukan perencanaan bagaimana bisa merebut kembali tanah mekah, kemudian membuat rencana penyerangan ke kota mekah dan melakukan perencanaan itu dengan cermat yaitu melakukan penyerangan. Kita ingat juga kekalahan rasulullah pada perang uhud dimana rencana tidak di jalankan dengan benar dan meski nabi harus menerima kekalahan perang, bahkan Rasulullah terkena ketetapan Allah bahwa batu yang dilempar oleh musuh mengenai mulut rasulullah dan gigi Rasulullah patah dan berdararh. Jadi meski Rasulullah tetap terkena ketetapan Allah , jika gigi terkena batu maka akan patah dan berdarah. Dari contoh yang jelas ini maka kita harus benar benar dalam membuat perencanaan atau strategi hidup sehingga takdir baik selalu berada di pihak kita.

ALLAH MAHA ADIL DENGAN SEGALA PERBUATANNYA

Bagaimana dzikir nafas level 4 dapat di capai

Dzikir nafas level 4 sebenarnya mudah, karena lebih pada afirmasi untuk meniadakan keakuan dan kekuatan diri.  Nafas masuk meniadakan makhluk dan keluar nafas meniadakan kekuatan mahluk. jadi semua yang ada adalah Allah dan semua kekuatan adalah kekuatan Allah. Kekuatan Allah yang ada harus di afirmaskan Allah, hal ini karena semua yang ada adalah kekuatan artinya semua yang ada mengandung kekuatan. Nah kekuatan itu kita afirmasikan kekuatan Allah, baik itu kekuatan yang kecil ataupun kekuatan yang besar. Misalnya kekuatan kecil adalah kekuatan nafas, dan kekuatan besar misalnya angin, panas dan lainnya.

jadi point di level 4 adalah afirmasi pendiadaan (nafi isbat).

bagaimana jika malas menjalankan amanah Allah

Malas adalah penyakit, berarti harus dicari sumber penyakitnya. Sumber penyakit malas ini bisa secara tidak langsung berkaitan dengan amanah yang di jalankan. Biasanya malas ini terkait dengan ego, semakin ego besar semakin mudah terkena malas. Penjelasannya begini, Amanah adalah perintah Allah, jika kita memiliki ego yang besar maka akan bertolak belakang dengan keinginan ego, konflik antara keinginan ego dan kehendak Allah ini menyebabkan malas. Berarti untuk mengatasi cukup mudah yaitu dengan mengilangkan ego. Ego nol artinya kita hanya mengikuti apa yang Allah kehendak saja tidak dengan ego kita maka kita akan melakukan dan melakukan tanpa ego. Mungkin kata yang pas untuk hal ini adalah just do it kalau bahasa di dalam islam adalah samikna wa athona, aku tahu perintah dan aku jalankan. Sikap hanya menjalankan ini ternyata memiliki kekuatan yang luar biasa yang kadang orang tidak bisa mencegah. Dia akan melakukan dan melakukan.

Yang jadi masalah sekarang adalah bagaimana mengenolkan ego ini. Mengenolkan ego sama saja dengan meniadakan kepemilikan apapun, semua dikembalikan lagi kepada Allah. Kalau secara teknis sebenarnya sudah ada pada metode dzikir nafas level 4 atau pada patap ada di patrap rumi atau patrap berputar. Untuk teknisnya bisa merujuk ke artikel saya sebelumnya atau di video yang sudah saya upload.