Padepokan Patrap Tempat belajar sadar Allah dari berbagai Aliran spiritual

Padepokan patrap tempat belajar dengan basis utama adalah sadar Allah. Sadar Allah adalah dasar keimanan dan keihsanan sehingga aliran apapun atau cara apapun yang diikuti sadar Allah merupakan jalan utama yang tidak boleh ditinggalkan. Pada tanggal 29 dan 30 juni mendatang padepokan patrap menggelar acara halal bi halal dengan mengambil tema sadar adalah basic spiritual. Tema ini diusung dengan mengundang berbagai aliran spiritual dalam islam seperti Metode Patrap banyuwangi, Metode jagad pitu banyuwangi, konsep makrifatullah haji hussein singapura, konsep dakwah maiyah cak Nun. padepokan patrap yang selama ini di kenal dengan Dzikir nafas dan metode patrap diakui sebagai metode saja dengan mainstream sadar Allah, dan aliran aliran spiritual yang berbasis sadar Allah tentunya akan kita fasilitasi untuk sama sama dikembangkan untuk memperkuat konsep sadar Allah.

Dalam acara besuk ada metode patrap yang dibawakan oleh Mbah Bagus yang mana konsep patrap berbeda secara metode dengan apa yang dikembangkan di padepokan patrap. Sebagai contoh di padepokan patrap membagi patrap menjadi beberapa tingkat, tingkat pertama patrap gerak, kedua patrap gerak rasa dan ketiga patrap diam, sedangkan yang patrap yang masih murni yang berasal dari sumbernya di banyuwangi membagi patrap menjadi 3 tingkat yaitu patrap 1, 2, dan 3 hal ini sesuai dengan buku yang ditulis oleh Guru besar Patrap yaitu Bapak Haji Slamet Utomo, serta murid beliau Ust Abu sangkan dalam bukunya yang berjudul berguru kepada Allah.

Perjalanan berspiritual dari kawan kawan cukup bervariatif dan ini akan membawa dampak positif bagi pengembangan dakwah sadar Allah yang ada di padepokan patrap, seperti Pak Agung Prabowo (solo) yang mempelajari dan belajar serta menjadi praktisi dari metode Makrifatullah dari Arif billah Haji Hussein Singapura, dimana metode ini berkembang cukup pesat dimana salah satu kawan seperjalanan saya yaitu bapak Yusdeka (penulis buku membuka ruang spiritual) turut mengembangkan metode ini. Metode ini setahu saya di motori salah satu pengusaha batik terkenal dari tambak romo pati jawa tengah juga yang mana beliau juga pernah belajar shalat khusyu bersama saya pada waktu itu. Dan saya kira ini menarik karena akan nanti materi ini akan disammpaikan Bapak Agung Prabowo dimana beliau dulu sangat aktif di padepokan patrap serta menjadi ketua dalam setiap event pertemuan di padepokan patrap, bahkan ide acara halal bi halal ini merupakan ide beliau.

singkat cerita bahwa padepokan patrap sangat menghargai dan sangat toleran dengan berbagai aliran aliran spiritual yang masih berbasis sadar Allah. namun jika sudah tidak berbasis sadar Allah dan caranya menyimpang misalnya tidak menjalankan shalat, tidak menjalankan syariat maka padepokan sangat tegas menolak cara berspiritual yang demikian. Sehingga Padepokan patrap dapat menjadi tempat berkembang bersama untuk menuju sadar Allah. Tidak menggunakan patrap versi padepokan atau tidak menggunakan dzikir nafas tidak masalah, karena dua hal tersebut adalah metode saja. Tapi kalau sadar Allah adalah harga mutlak yang tidak boleh di tawar.

Sebagai wujud kebersamaan dalam bersadar Allah meski metode berbeda, mari kita sama sama sukseskan acara 29,30 di padepokan patrap dengan menghadiri acara tersebut , berikut daftar acara yang akan diselenggarakan :

SUSUNAN ACARA
Sabtu, 29 juni 2019

1. Ashar – 16.00
Opening :
Bp Agung Prabowo

2. 16.00 – 16.30
Halal bihalal :
Bp. Widarto

3. Maghrib – Isya
Attunement Dzikir Nafas Level 4
Bp. Setiyo Purwanto

# Isya – 20.00
Sholat berjamaah
Makan malam

4. 20.00 – 20.30
Sadar Allah Basic Spiritual
Bp. Setiyo Purwanto

5. 20.30 – 21.30
Patrap Sholat Khusyu ( Teori & Praktek)
Bp. Beken

6. 21.30 – 22.15
Sadar Allah Dlm Perspektif Makrifatullah H. Husein Singapura
Bp. Agung P.

7. 22.15 – 23.00
Sadar Allah Dalam Metode Patrap
Mbah Bagus

8. 23.00 – 23.45
Sadar Allah Dalam Perspektif Jagad Pitu
Bp. Jefry M.

9. 23.45 – 00.30
Sadar Allah Dalam Perspektif Maiyah Cak Nun
Bp. Dony Murtadho

Minggu, 30 Juni 2019
1. Subuh – 06.00
Sadar Allah Dalam Bimbingan Kasih Sayang Tuhan
Bp. Suhirman

# 06.00 – 08.00
Makan pagi

2. 08.00 – 08.45
Sadar Allah Dalam Sudut Pandang Kepesantrenan
Bp. Ky. Syamsul M

3. 08.45 – 09.30
Pengembangan Sadar Allah Dengan Gerakan Jumat Sedekah
Ki Soenan

4. 09.30 – 10.15
Pengembangan Sadar Allah Di Lingkungan Sekitar
Bp. Widarto

5. 10.15 – 11.00
Pentingnya Sadar Allah Dalam Menjalankan Amanah Dibidang Usaha
Bp. Joko Sujay

6. 11.00 – Dhuhur
Pentingnya Sadar Allah Dalam Menjalankan Syariat
Bp. Rahmat

7. Dhuhur – Selesai
Penutup & Foto Bersama
Ky. Yayin + Bp. Hery
# Makan siang

==============
Bagi jamaah yang baru, disediakan waktu khusus untuk belajar Dzikir Nafas dan Patrap. Silahkan nanti mendaftar ke Panitia (Pak Widarto) dengan jadwal sebagai berikut :
1. Dzikir nafas level 1- 3 : pada hari sabtu 21.30 – 22.30
2. Patrap Gerak rasa dan patrap Diam : pada hari sabtu 22.30 – selesai
3. Jamaah yang request dengan pelajaran khusus seperti konseling al quran, memperdalam patrap shalat khusyu atau pelajaran lainnya akan kami fasilitasi pada hari minggunya, untuk itu silahkan nanti mendaftar pelajaran yang diinginkan kepada kami panitia.

Shalat sebagai penjernih hati

Shalat jika dilakukan dalam keheningan dan dengan durasi waktu yang lebih akan memberikan dampak pada keadaan kejiwaan yaitu lebih tenang dan lebih lapang. Hal ini dapat dilakukan dengan menyengaja untuk shalat dengan durasi yang lama, misalnya berdiri shalat 10 menit, rukuk 5 menit dst. Namun perlu diingat bahwa di dalam shalat kesadaran kita harus mengarah kepada dzat yang tidak sama dengan apapun. Mengarah kepada yang bukan apapun ini lah yang dapat menjernihkan hati.

Tazkiyatun Nafs itu bukan membersihkan dari dosa tapi dari ego

Kalau memberishkan dari dosa caranya sangatlah mudah, cukup minta istighfar minta ampun kepada Allah maka Allah akan bersihkan, kalau ada hub dengan orang lain ya selesaikan juga, jika tidak ada hub dengan orang lain maka cukup dengan istighfar dosa sudah terampuni. Begitu mudahnya ajaran islam mengenai dosa ini, ya memang demikian sebab Tuhan kita yaitu Allah SWT, Dia sangat maha pengampun dan kasih sayang. Namun masalah tidak berhenti hanya pada pembersihan saja, yang menjadi pokok masalah adalah apakah diri kita sudah bersih dari ego? ini saya pikir yang lebih utama dan lebih penting. Kenapa membersihkan diri dari ego lebih penting, karena sumber perbuatan dosa adalah dari ego ini. Ego inilah yang menyebabkan diri menjadi sombong. Maka benar saja kalau Allah sangat mengecam bagi siapa saja yang sombong. Bahkan Sombong itu sama saja menyekutukan Allah dengan diri. Jadi selama ego itu masih ada maka perbuatan mensekutukan ALlah itu masih akan tetap ada. Nah ampunan Allah yang diberikan dengan kita istighfar akan terisi lagi dengan dosa karena kita masih ada ego.

apa itu ego? ego adalah keakuan atau kepemilikan. contoh seorang yang hafal al quran maka karena masih ada ego maka dia merasa paling dari pada yang lain yaitu dari sisi hafalannya. Seorang ahli hadis dia akan merasa lebih tahu dengan orang lain. Seorang yang belajar ke Allah dia merasa paling sadar Allah dibanding kan yang lain, nah merasa dan merasa itu adalah wujud dari eksistensi ego yang masih ada dalam diri. Awal kita lahir kita tidak memiliki ego maka ini yang dinamakan dengan diri yang fitrah yaitu diri yang suci bersih, karena belum kecampuran ego, setelah menginjak anak anak dan remaja ego semakin kuat dan semakin nampak, kalau ini tidak di segera di bersihkan dari diri maka akan menjadi bahan atau alat syetan untuk selalu menggoda manusia agar berbuat yang melawan Allah. Untuk itu setelah baligh ego ini wajib di hilang kan dengan berbagai ibadah. Shalat menjadi wajib, puasa menjadi wajib dan semua ibadah menjadi wajib. Kalau kita cermati dengan sungguh sungguh dengan makna hakikat bukan syariat, maka tujuan semua dari ibadah adalah untuk membersihkan diri dari ego.

Kaum spiritualis, kaum elit agamawan (ustad, kyai, musryid, habib) sangat rawan terkena egoisme ini. biasanya ini nampak dari asesoris yang ia gunakan, yang menunjukkan bahwa dirinya adalah ustad atau kyai. Anda mungkin agak marah dengan pernyataan saya ini, ya silahkan. Kalau mau jujur kenapa beliau beliau memakai asesoris tersebut, bagaimana jika beliau beliau pakai celana jeans, kaos bola, dengan topi bukan serban? terutama ketika beliau berada di tempat umum? pasti beliau beliau tidak akan melakukannya. Saya menuliskan ini menunjukkan bahwa asesoris itu tdak masalah, yang masalah adalah jika dengan asesoris tersebut terbersit kesombongan. Jadi anda tidak perlu emosi dengan tulisan saya.

kembali ke tazkiyatun nafs, untuk menghilangkan ego harus terus belajar dan berjalan, Caranya adalah dengan banyak banyak berserah diri kepada Allah menyerahkan diri kepada Allah, penyerahan ini akan menguras ego ego yang ada pada diri. Mungkin tidak akan bisa bersih total karena harus dilakukan dengan pelan pelan dan terus menerus. Jika ego sudah bersih maka tidak akan berbuat dosa lagi, dan perbuatannya akan selalu di dasarkan pada ATP (amanah tanda perintah) .