Bersyukur saja itu sudah cukup …

Dulu saya mempelajari low of attraction dan nonton film nya yang berjudul the secret. Di film itu bercerita tentang bagaimana kekuatan pikiran intinya bahwa apa yang kita pikirkan itu yang akan terjadi. Sempat saya tergila gila dengan teori ini sampai saya berusaha keras untuk selalu berpikir positif. pada waktu yang bersamaan guru saya mengajarkan kepada saya, kalau ada dua calon presiden, dan dua duanya menerapkan teori LOA bagaimana ?  yang mana dua duanya sam sama menerapkan pikirannya untuk menang ? mendengar pertanyaan sekaligus pengajaran ini saya jadi berpikir , benar juga guru saya ini, tapi benar juga teori LOA ini,… 2 kebenaran ini beradu dalam pikiran, dan saya tetap meyakini guru saya yang benar meksi logika belum nyampai.

sampai pada suatu kesimpulan setelah bergulat lama dengan berbagai eksperimen yang saya terapkan dalam diri saya juga… akhirnya menyimpulkan bahwa teori LOA itu tidak benar. Kesalahan fatalnya adalah karena meniadakan Allah dalam proses mencapai keinginan. Yang kedua ternyata pikiran positif tidak bisa di hadapkan pada pikiran negatif. Selalu terjadi konflik yang dalam diri ketika positif dan negitf ini ada pada diri saya, dan yang muncul adalah capek, stress dan kecewa. Karena kadang yang pikiran negatif lebih banyak menangnya dari pada berpikir positif. dan akhirnya saya meninggalkan berpikir positif, meninggalkan teori kekuatan pikiran.

Sayapun menggali apa yang disampaikan guru saya kepada saya, dan mulailah saya meneliti dasar dasar keinginan itu bisa tercapai… dan aneh ternyata islam tidak ada cara bagaimana mewujudkan keinginan itu. Bahkan dalam islam untuk berusaha misalnya berusaha sukses saja tidak saya temukan. tapi saya menemukan bahwa dalam islam selalu mengatakan keberuntungan dan itu saya temukan berulang ulang . Nah apa itu keberuntungan dan bagaimana cara mendapatkannya, ini yang terus saya gali… saya menemukan satu kata yang sampai sekarang masih saya eksperimen kan  yaitu bagaimana cukup dengan syukur kita bisa mencapai keberuntungan.

Penemuan saya, bahwa kita tidak bisa mencapai keberuntungan dengan keinginan, tidak bisa mencapai keberuntungan dengan niat mencari keberuntungan, Dan terus saya pelajar, ternyata untuk beruntung seseorang itu cukup bersyukur saja kepada Allah, tanpa embel embel atau niat apapun, dan bersyukurnya ini yang saya temukan, tidka bersyukur atas nikmat Allah, tapi langsung bersyukur kepada Allah. Penemuan saya ini tentunya berdasar al quran, banyak ternyata ayat yang menyebutkan bersyukurlah kepada Allah.

pengembaraan saya tentang syukur ini cukup menarik, karena ternyata Rasulullah menybutkan diri Beliau  dengan Hamba yang bersyukur, wah ini berarti syukur ini menempati kedudukan tertinggi dalam islam.

Penemuan yang saya anggap menakjubkan adalah bahwa syukur ini bisa kita sengaja, artinya kalau kita tidak syukur kita bisa syukur, hal ini sangat beda dengan sabar jika kita tidak sabar maka kita tidak akan bisa sabar, atau jika kita tidak ihlas maka kita tidak dapat ihlas (dengan hati yang plong los). Dan saya coba pada diri saya dengan syukur ini secara cepat secara instan rasa bahagia itu langsung menerpa perasaan.

Bapak dan ibu ternyata syukur ini sangat luar bisa , dan ini saya masih terus bereksperimen pada diri saya, saya mencoba beberapa keadaan dan saya terapkan syukur, saya akan melihat bagaimana perubahan perubahan yang terjadi, akan saya amati prosesnya, saya amati hasilnya dan akan saya rumuskan bagaimana cara untuk mencapainya. Sehingga nanti dari kita dapat menerpakan rumus syukur ini untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat dan tidak tersesat di teori LOA yang bernuansa meniadakan Allah.

Perbuatan Taqwa kesimpulan dari Dzikir nafas sadar Allah

Dzikir nafas untuk melatih sadar Allah, dan sadar Allah untuk menjalankan ketaqwaan. alur ini sangat jelas, dan bagi kita yang sedang belajar dzikir nafas faham bahwa ending nya adalah mampu berbuat taqwa dengan benar sampai pada ranah kejiwaan tidak hanya perbuatan fisik saja. sebab perbuatan fisik jika tidak disertai dengan perbuatan jiwa yaitu keihlasan tidak akan ada nilainya disisi Allah.

Kalau kita ditanya orang lain mengenai manfaat dzikir nafas itu apa?, ya kita jawab dengan agar dapat bertaqwa kepada Allah dengan benar. Hal ini harus tegas agar jika ada yang belajar dzikir nafas adalah mereka yang benar benar ingin bertaqwa kepada Allah.

Taqwa itu jelas sekali terlihat oleh kita, tinggal kita sadar Allah saja nanti akan terbuka mana yang perintah Allah dan mana yang bukan. Mana yang harus kita jalankan dan mana yang tidak boleh kita jalankan.

Proses belajar menjadi taqwa ini terus kita lakukan, tidak ada yang bagi kita yang sempurna dalam menjalankan ketaqwaan ini, belajar terus dengan konsep kesadaran sikap dan perbuatan (DNSA, 3T dan ATP). masing masing kita memulai dari start yang berbeda beda. Tidak ada nilai dalam proses belajar seperti ini, karena tidak ada tolok ukurnya, tidak ada dari kita yang bisa menilai. Yang terpenting bagi kita juga bukan nilai tapi kesungguhan kita dalam menuju lurus ke Allah. kawan kawan yang kita ingatkan, kita sadar kan , agar kita bisa sama sama bisa lurus ke Allah, bukan untuk menilai. Kadang perlu juga menyadarkan kawan kita yang tidak lurus ke Allah kita sadarkan dengan cara paling akhir yaitu kita salahkan (karena tidak lurus ke Allah), penyadaran ini langkah terakhir, jika sudah tidak mau lagi ya kita berpaling saja dari orang orang yang demikian.

Taqwa itu tidak hanya masalah shalat, wiridan dan ibadah lainnya, tapi taqwa itu bagaimana kita bisa istiqomah dalam menjalankan perintah Allah sebagai pedagang, sebagai guru, sebagai polisi, sebagai pejabat negara dan lainnya.

Semoga kita diistiqomahkan untuk bertakwa secara kesadaran dengan sadar Allah , taqwa secara sikap dengan 3T dan taqwa secara perbuatan dengan ATP…. Amin amin

Bedanya dzikir biasa dengan dzikir nafas sadar Allah

ada kawan yang menyampaikan ke saya, pak saya dzikir biasa saja tidak pakai nafas …. sebenarnya mau saya tanya lagi dengan lha sadar nggak dzikir nya, meski dzikir biasa tapi kalau dengan sadar Allah wah itu luar biasa… tapi nanti dikira menggurui ya saya biarkan saja, dan saya iya kan saja. Dzikir dengan sadar Allah memang sedikit yang menjalankan. jadi masih  banyak yang dzikir tapi tidak sadar Allah atau hanya di bibir saja dengan jumlah sekian sekian. Apakah dzikir ini bagus dilakukan jika tanpa sadar Allah, ya bagus lah, bibir saja berdzikir itu sudah bagus meski tidak ada sadar Allahnya.

Dzikir nafas + sadar Allah, atau dzikir +sadar Allah adalah dzikir yang ada plus nya yaitu sadar Allah. tapi kalau mau mengikuti arti dzikrullah adalah sadar Allah bukan ingat ALlah, tapi ini tidak umum

Jika dzikir tanpa kesadaran jelas beda dengan dzikir dengan kesadaran. Dengan kesadaran akan membawa dampak perubahan terjadap ranah dibawah nya kesadaran yaitu pikiran dan emosi serta tubuh. Perubahan yang pasti bahwa dzikir dengan kesadaran akan membuat lebih tenang dan lebih cerdas dalam mensikapi sesuatu.