Siapa yang punya niat berbuat ketika sudah fana

Fana itu ego nol, sedangkan self nya atau diri, atau nafs tetap ada. yang disebut diri yang fitrah adalah diri yang asli tidak ada keakuan atau ego. Pencapaian diri menjadi muthmainah adalah buah dari fana. atau dengan kata lain bahwa ciri fana adalah muncul nya jiwa yang tenang atau muthmainah.

nah sekarang siapa yang berniat ketika berbuat, sudah jelas bahwa yang berniat adalah jiwa. maka kita kuatkan niat dengan sungguh sungguh tetap bisa dan memang harus demikian.

jika kita beranggapan bahwa jiwa harus di fanakan juga maka sampai kapan pun tidak akan fana karena akan selalu sadar , apa yang fana ini juga mau dihilangkan… ya jelas tidak mungkin.

akibat pendapat bahwa jiwa yang difanakan maka muncullah pendapat manunggalilng kawaula gusti, karena kegagalan dalam memfanakan jiwa , ya memang tidak gagal, memang tidak bisa, sehingga mereka memaksakan diri untuk fana dengan beranggapan bahwa ini adalah Allah, saya adalah Allah, Aku adalah Allah. …ya jelas saja keadaan ini menyebabkan mereka tidak mau shalat lagi, sebab kalau shalat mereka bingung sendiri dengan kesesatannya, masak Allah nyembah Allah… nah kapok…. Dan hindari orang orang demikian , karena mereka akan mengejek orang orang yang shalat yang dianggapnya masih belum bisa bersatu dengan tuhan, masih rendah, masih level syariat.  Orang yang demikian memang sudah ditutup oleh Allah , jadi ditutup oleh Allah dengan kesesatannya, dibuat bangga dibuat benar sehingga tidak tahu bagaimana untuk tunduk kepada Allah.

fana