Nggak mencari rizki malah diberi rizki

Kebanyakan orang mencari rizki, bekerja cari rizki, berdagang menjemput rizki, bahkan sampai ibadah pun digunakan untuk mencari rizki, membaca shalawat untuk mencari rizki, shalat dhuha untuk mencari rizki, membaca surat al waqiah di pagi hari agar rizki lancar bahkan ikut aliran tarekat tertentu agar rizkinya lancar. Allah memberi rizki itu bukan karena shalal dhuha kita, Allah memberi rizki bukan karena bacaan al waqiah atau Allah memberikan uang kepada kita bukan karena bacaan bacaan shalawat , kita diberi rizki oleh Allah itu karena kita menjalankan amanah dalam kehidupan seperti misalnya melayani pelanggan, melayani murid, melayani pimpinan atau melayani team yang kita punyai.

kalau orang yang bekerja karena uang sebenarnya pekerjaan yang sia sia sebab tidak ditujukan untuk mencari uangpun kalau kita bekerja pasti akan dapat uang. Misalnya seorang guru tidak perlu meniatkan mengajar murid untuk mencari uang pasti setiap bulan pihak manajemen pasti akan mentransfer gaji.

Tidak meniatkan mencari uang akan memberikan kita hati yang lapang,, pikiran yang creatif dan kesadaran yang luas, tapi kalu kita bekerja untuk mencari yang maka kesadaran kita dalam bekerja akan menyempit sebatas uang dan akhirnya sumber yang kita dapatkan mengecil artinya bahwa Allah akan menyempitkan rizki kita tidak banyak. Tapi kalau karena menjalankan amanah Allah maka Allah akan membuat pikiran kita kreatif, hati yang bahagia dan kita akan dapat melakukan banyak hal sehingga dari sini Allah akan memberikan rizki yang berllmpah. Jadi kalau kita ingin rizki berlimpah jangan meniatkan untuk mencari rizki atau menjemput rizki cukup kita niatkan saja karena menjalankan Amanah Allah.

catatan : yang memberikan rizki bukan pelanggan, bukan pimpinan bukan perusahaan dan bukan siapa siapa yang memberikan rizki adalah Allah, jadi takutlah kita karena tidak mampu menjalnakan amanah dengan baik jangan takut karena kekurangan rizki atau tidak mendapatkan rizki