Allah itu di mana mana? atau hanya di atas langit?

hari ini saya kedatangan tamu dari shalat center serang banten Pak Husnul, beliau semalam di solo untuk sama sama belajar tentang khusyu. Tadi siang beliau jalan jalan dan mampir di salah satu masjid di solo. Beliau terkesan dengan sebuah pamflet yang menyebutkan bahwa Allah itu dimana mana adalah salah fatal, yang benar adalah Allah di atas langit. kemudian dari tulisan itu kita diskusi di padepokan sebenarnya bagaimana apakah Allah itu hanya di langit atau ada dimana mana.

kalau bicara tentang dalil  dua duanya ada dasarnya, yang Allah ada dimana mana juga ada ayatnya, yang hanya di atas langit juga ada hadisnya. baiklah dua duanya berarti tidak salah. sekarang pendapat saya bagaimana, kalau saya bahwa Allah itu ada tapi tidak bertempat. saya hanya meyakini saja bahwa Allah ada titik. saya tidak tahu apakah dimana mana ataukah hanya di atas langit.

 

CategoriesUncategorized

15 Replies to “Allah itu di mana mana? atau hanya di atas langit?”

  1. saya diajarin kalo Alloh itu bukan ada ato gak ada tapi Yang Mengadakan dan Yang Mentiadakan mahkluknya .jadi sifat ada dan tidak ada itu untuk mahkluk.atau Alloh itu Yang Punya Ada dan Yang Punya Tidak Ada.karena rasa itu tidak bisa diungkap dengan kata atau hurup tapi dirasa. dan tiap orang gak tahu pasti apa yang dirasakan orang lain. kata dan hurup tidak cukup untuk mengungkap rasa.

  2. kalau Alloh itu bertempat, sebelum tempat itu ada trus Alloh berada dimana? yang pasti gak bakalan sampelah otak kita! mikirin ciptaan Nya saja sudah pusing!

  3. asalamualaikum….?

    kalo menurut aku seperti yang diterangkan di atas kedua2 benar…?
    mungkin maksud di mana-mana bukan berarti Allah itu banyak.. yang jelas Allah itu ada.
    kita bisa gambarkan seperti ini…:
    pergilah kita ke tempat yang lapang sambil membawa cermin. lalu cermin itu kita pecahkan menjadi 10 bagian. atau berapa bagian saja tergantung kehendak kita. dan kita tata cermin tersebut dan kita lihat di setiap cermin kita lihat ada matahari. kalo cermin itu sepuluh maka jumblah mata haripun sepuluh.
    tetapi ketika kita melihat ke atas maka matahari yang aslinya dan yang sebenarnya cuma satu.
    begitupun dengan Allah…. di mana-mana Allah ada. Tapi bukan berarti Allah itu banyak….!!!

  4. bagaimana tanggapan bapak tentang salah satu bunyi ayat di Al Quran bahwa Alloh dekat dengan kita lebih dekat daripada urat leher kita?

  5. Para ulama dari jaman ke jaman telah bersepakat bahwasanya Allah berada di atas langit, Maha Tinggi di atas segala makhluk-Nya, berdasar nash-nash Al-Quran dan hadits shahih. Barangsiapa yang mengingkarinya atau ragu, maka ia mengingkari atau meragukan Al-Quran dan hadits. Barangsiapa yang menyatakan tidak tahu, maka ia bodoh dan wajib baginya menuntut ilmu!

  6. Makanya jangan bodoh. bodoh jangan bicara agama. hasilnya ngawur.
    Arrahman (Allah) bersemayam di Arsy (Al-Quran, Thaha 5, Al-Araf 54, Al-Furqan 59, AsSajdah 4, Al-Hadid 4). Nabi membebaskan seorang budak ketika budak itu menyatakan Allah di atas langit (sumber: Hadits).
    Ulama-ulama yang memiliki keyakinan bahwa Allah di atas langit: Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafii, Imam Ahmad bin Hanbal, Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyim, Ibnu Katsir, AsSyaukani, AnNawawi, Bukhari, Muslim, dst. (kalau minta lebih, kasih tahu saya).
    Jaman hidup mereka, orang-orangmulia itu, kurang lebih sama dengan jaman kita yang penuh fitnah dan syubhat dari orang-orang sesat yang ingkar dan ragu atau tidak tahu bahwa Allah di atas langit.

    1. Kalau ada yang lainnya. Apa pendapat beliau. Di kitab apa. Halaman berapa. Pendapatnya sudah sesuai dengan quran atau belum? Atau hanya pendapatnya sendiri…..

  7. aslmkm..maaf ,permisi ikut nimbrung..
    “Allah itu ada tapi tidak bertempat. saya hanya meyakini saja bahwa Allah ada titik.”
    pendapat ini tak terbantahkan lagi tapi kok pak ibnu lahm masih mmperdebatkn lgi…allah yg berada diatas langit kan mutlak sama saja allah yg berada lebih dekat dgn urat leher kita..kalo allah sdh dekat lebih dekat dari urat leher kenapa harus pake buroq lagi utk mnghadap ke allah..logika nya: kalo wc sdh berada di dalam rumah sndiri,kan tinggal melangkahkan kaki saja..sampai deh!!..kan nggak usah pake pesawat jet cuma mau ke wc yg sdh berada di rmh sndiri..
    pak setiyo sndiri nggak pusing dan brumit-rumit ria utk menuju ALLAH..lah pak ibnu lahm yg pandai baca,tulis,dan segala teori kok rumit dan pusing sndiri..lah muhammad bin abdullah saja yg nggak bisa baca tulis juga nggak brumit-rumit ria pake segala teori,eh bisa juga menuju ALLAH di gua hira..
    yaahh,sangat beda sekali antara tahu dan tidak tahu..antara kafir dan muslim tuh jelas berbeda.antara muslim dan mukmin tuh perbedaan nya lebih jauh lagi (entah beda nya berapa ratus kilo meter atau berapa juta km)..antara mukmin dan mukhsin (mukhsin=org yg ikhsan) tuh beda nya jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuh banget lebih jauh lagi tuh…kalo pak ibnu lahm sdh masuk kelas mana nih? yg pasti sdh muslim..seorang muslim berdebat dgn seorang mukhsin…saya hanya tersenyum2 geli melihat seorang anak SD membantah pendapat seorang insinyur yg mahir..

  8. Setyo, anda seorang Ustadz bukan? Mosok Anda tidak punya kitab mereka satu pun?! Padahal anda pastilah punya kitab si kafir Sigmun Freud yang tidak percaya Allah, Rasul-Nya, dan hari Pembalasan. Menyedihkan kamu, Pur. Innaa lillaah..
    Silakan coba, tanyalah seorang anak SD kelas 1 atau 2. di mana Allah. Dengan fitrah yg masih melekat pada dirinya, anak itu akan menjawab: di langit. Silakan coba deh.
    Sedang Setyo (juga si Awan) yg mengaku intelektual tidak tahu di mana Allah?!
    Fitrah kalian telah tercabut oleh pengaruh pemikiran sesat kaum sufi bodoh dan malas. Mereka dan anda cuma mengharap ilmu Laduni yang datang lewat mimpi. Hehe.. ada-ada saja. Ilmu cuma didapat dari belajar, blok!
    Oh ya, siapa pula kalian dibanding para ulama besar yg saya sebut di atas? Mereka habiskan usia untuk ilmu agama, sedangkan kalian? Bahasa Arab saja kalian tak bisa.
    Buat Awan, ente salah menulis, yang benar Muhsin, bukan Mukhsin. Belajar dululah baik-baik tentang huruf-huruf Arab. Kembalilah menulis/bicara 5 tahun lagi.

  9. @Ibnu lahm:Allah di langit? bukankah “Tidak dapat memuat zat-Ku bumi dan langit-Ku, kecuali ‘hati’ hamba-Ku yang mukmin lunak dan tenang”

    langit akan luluh lantak cuy, ingat cerita nabi musa n bukit yg luluh lantak ntu
    manusia rahasianya, makanya disuruh mengenal diri 🙂

  10. Ibnu lahm bahasa mu sngat mencermin kan peribadi mu maaf…..Dlm Alqur’an menyata kan Allah berada di atas langit…..bukan bererti Allah itu di-langit sana..langit membawa pengertian tempat yg tinggi sebagai tanda keAgungan Allah……maka nya kalau baca qur’an guna kan kesadaran Ruh jgn menguna kan fikiran yg terbatas……

Leave a Reply to ibnu lahm Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.