Antara Ilmu psikologi dan spiritual

Psikologi itu adalah ilmu jiwa sedangkan spiritual adalah perjalanan seseorang menuju kepada Allah. Kelebihan psikologi adalah kemampuannya menjelaskan fenomena yang terjadi. kalau spiritual orang tidak perlu penjelasan, justru belajar spiritual semakin dijelaskan semakin tidak bisa dipahami. Antara spiritual dan ilmu psikologi mungkin bisa saling menyalahkan. yang spiritual menyalahkan psikologi….. spiritualis menyalahkan seorang benson yang sesat.

Spiritualis itu melandaskan ilmunya bukan dari hasil ilmiah hanya pengalaman pribadi yang dianggapnya benar dan menganggap yang lain salah. spiritualis selalu merasa begitu kapan pun dan dimanapun. mereka ada egoisme ilmu yang sangat parah. mengatakan sesuatu salah berdasarkan ilham padahal yang tahu salah hanya dirinya sendiri yang lain tidak menyalahkan kalaupun menyalahkan hanya ikut ikutan karena dia muridnya. takut mungkin kalau tidak ikut menyalahkan.

sebaiknya antara psikologi dan spiritual itu berdamai, saling melengkapi yang kurang. semakin spiritualis menyalahkan ilmu psikologi maka semakin kelihatan seberapa tinggi spiritualitasnya. Semakin tawadhu dan rendah diri dalam menyampaikan pendapat maka semakin tinggi kualitas spiritualitasnya.

Ilmu psikologi itu netral,, dalam kajian psikologi dikatakan benar jika berdasar eksperimen bukan berdasar persepsi-persepsi seperti halnya yang terjadi pada spiritualis, apa yang dikatakan meski salah selalu dianggap oleh diri dan muridnya benar.

Ilmu psikologi selalu berkembang, berkembang berdasarkan penemuan penemuan terbaru para penelitinya. ini bedanya dengan spiritualis, kalau spiritualis gurunya meninggal maka ilmunya selesai. hal ini terjadi karena selama hidupnya sang guru tidak mau belajar kepada muridnya yang memiliki ilmu lain. dan tidak mau mendengarkan ilmu yang dimiliki dari muridnya. regenarasi ilmu dalam dunia spiritual sangat parah, muridnya tidak ada yang boleh kreatif, muridnya harus dibawahnya. kreatif sedikit sikat… kreatif sedikit sikat…. maka  ketika guru meninggal maka ilmu itu juga selesai.

baiklah psikologi tidak mampu melampoi spiritual, karena memang tidak bisa dieksperimenkan, biarkan psikologi berada pada wilayhnya sendiri. yang penting jangan merasa benar dan merasa paling spiritual. saya yakin Allah tidak akan rela dan ridlo….karena ilmu psikologi hakikatnya adalah dari Allah juga

2 thoughts on “Antara Ilmu psikologi dan spiritual”

  1. (Ilmu psikologi selalu berkembang, berkembang berdasarkan penemuan penemuan terbaru para penelitinya. ini bedanya dengan spiritualis, kalau spiritualis gurunya meninggal maka ilmunya selesai. hal ini terjadi karena selama hidupnya sang guru tidak mau belajar kepada muridnya yang memiliki ilmu lain. dan tidak mau mendengarkan ilmu yang dimiliki dari muridnya. regenarasi ilmu dalam dunia spiritual sangat parah, muridnya tidak ada yang boleh kreatif, muridnya harus dibawahnya. kreatif sedikit sikat… kreatif sedikit sikat…. maka ketika guru meninggal maka ilmu itu juga selesai)

    saya tergelitik hati saya baca baris diatas..
    bapak terlalu dini mengurai tentang regenerasi spiritualis..klo guru mati ilmu tak berkembang…murid ga boleh kreatif atao bahkan memiliki daya sendiri untuk menguak “sesuatu”.. pengalaman saya yang namanya guru itu ada beberapa tahapan, demiikian murid mempunyai daya masing-masing untuk menangkap ajaran guru… dan spiritual sendiri itu perilaku olah rasa pikir batin…nah spiritual itu letaknya ada dihati batin atau qulbi… untuk mencapai itu juga tergantung pemahaman seseorang..landasannya benar ndak, lurus tidak niatnya, gurunya bener gak ajarkan metodenya.. , walaupun kedua-duanya sama ilmu Kepunyaan Alloh SWT.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top