antara tawakal dan usaha : analogi minum kopi

seringkali kita mendengar tentang tawakal ini. namun banyak yang menyarankan tawakal ini diletakkan  di akhir setelah kita berusaha. Jadi Allah diletakkan di akhir setelah kita berusaha. Jelas ini adalah penjelasan yang tidak ada dasarnya sama sekali bahkan cenderung menomor duakan Allah sebagai penentu suatu kejadian. Saya ada sedikit pandangan tentang ini. Yaitu ibaratnya kita minum kopi , kita minum kopi bareng sama gula yang sudah kitaseduh. Tidak satu satu kopi dulu atau gulanya dulu. jadi kalau kita bertawakal kepada Allah maka harus jadi satu bahwa tawakal kita include gerak fisik kita untuk menyelesaikan masalah atau untuk bekerja. Seperti yang digambarkan Rasulullah dengan seekor burung yang bertawakal dan terbang untuk mendapatkan makanan… dan ternyata pulang sudah kenyang.

ini berarti bahwa gerak kita dalam bekerja merupakan wujud tawakal kita kepada Allah dalam hal mencari nafkah atau rejeki. jangan sampai kita bekerja keras kemudian tawakal.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top